01- 'Campus'

464 21 4
                                    

KIni aku sedang berjalan di koridor kampus yang penuh dengan Mahasiswa/i di seluruh sisi, pandangan mereka hanya jatuh pada ku seorang.

Diantara mereka ada yang menyinyir dan diantara mereka ada yang menggosipkan bagaimana 'sempurna' nya aku. Hal ini sudah lumrah bagai angin di telinga ku, namun aku memutuskan untuk tidak peduli akan itu.

Kaki pendekku terus melangkah ke arah loker kampus milikku, aku mengambil beberapa buku dan kembali menutupnya rapat-rapat, sehingga ku pastikan loker milikku sudah terkunci sempurna.

Alangkah terkejutnya aku saat mendapati 2 gadis yang menatapku penuh harap dengan bunga mawar di tangan  masing-masing saat aku berbalik badan.

" A-apa ada yang bisa ku bantu? " Gugup itu yang kurasakan.

" Oppa! Tolong terima cinta kami untuk mu! Aku sudah lama sekali menaruh perasaan pada mu! Tolong balas perasaan ku! "

" B-bagaimana aku menjawabnya ya? A-aku tidak menaruh minat untuk menjalin hubungan dengan sesorang sekarang, haha,.. "

Seperti biasa, diakhiri tawa canggung yang kaku khas milikku.

Jujur saja, aku sangat gugup saat ini,.. padahal hampir setiap hari orang-orang menyatakan cintanya pada ku.

Tapi sayang, aku tidak tertarik untuk memiliki kekasih ataupun menikah.

Untuk apa kita menjalin hubungan jika hubungan yang sudah kita berusaha jalin dalam waktu yang tidak singkat pada akhirnya akan sampai di tepi jurang dan kemudian jatuh?,.. 

Akan susah untuk mendaki Jurang itu sampai atas, 

Sesuatu yang sudah hancur tidak bisa dirakit kembali, sekali pun bisa hasilnya sudah tidak sama lagi.

Lamunan ku hancur saat menyadari 2 gadis di depan ku mulai menatapku sedih, air mata mereka juga sudah tinggal diujung tanduk saja,-

 Sebetulnya aku tidak tega tapi mau bagaimana lagi kan?

Aku tidak mau hidup ku ini semakin hancur setelah aku menjalin hubungan dengan seseorang, biarlah aku sendiri dan menderita sendiri,.. 

Aku tidak mau membagi luka ku dengan orang lain,..

...Iya cukup aku saja.

Sedetik setelahnya aku sedikit membungkuk ke arah mereka lalu bergegas pergi ke ruang kelas ku, aku takut terlambat karena dosen ku ini sangat ketat akan semua hal.

Saat masuk, netraku menangkap beberapa mahasiwa/i sudah mendudukan bokong mereka dengan manis di kursi keras itu.

Hahhh,...

Biaya bulanan kampus ku bisa dibilang lumayan mahal, namun kenapa mereka tidak bisa memfasilitasi kursi empuk di kelas? 

Di kemanakan uang bulanan kami yang nominalnya jutaan won setiap bulan?

Sudah-sudah, aku hanya harus bersyukur atas apa yang sudah diberikan, jangan terlalu banyak mengeluh tidak baik untuk kestabilan mood.

Lebih baik aku mendudukan bokong ku juga di kursi keras itu seperti mereka sebelum dosen mematikan itu datang.

" Hei! Tyong-ah ! "

" Aigo Kamchagiya! "

Sang pelaku tertawa girang saat melihat reaksi ku. Memang tidak tahu diri!

Laki-laki cantik bak dewi aphrodite itu sangat hobi mengageti ku dimana pun kami berada.

Sebelumnya perkenalkan sahabat baik ku Ten Lee atau bisa kubilang Seo Ten? kami sudah berteman sejak sekolah dasar dan selalu bersekolah di tempat yang sama karena kebetulan minat kami sama.

Dear. You [ JaeYong ]Where stories live. Discover now