mp23

1K 78 2
                                    

Bodoh! Kenapa bisa kacau begini? " Maki Tony kearah beberapa orang anak buahnya yang selamat dari kecelakaan itu.

"Maaf bos, ada yang ikut campur. "

"Siapa mereka? "

"Kami belum jelas mengetahui nya bos. "

"Cari tau! Dan hancurkan semua bukti yang mengarah pada kita, sial emang ! ".

Antonio tidak menyangka akan terjadi kecelakaan seperti ini, dia hanya ingin datang jadi pahlawan saat Ping dalam masalah tapi entah siapa yang ikut campur sampai kecelakaan besar ini terjadi.

Itu semua tidak ada dalam rencana Toni, seperti pengecut saja dia melakukan hal bodoh.

"Bos, tuan Ping belum ditemukan. "

"What, lo serius?."

"Ya bos, semua sudah dibawa ke rumah sakit namun menurut anak buah kita tidak ada tuan Ping. Bahkan ditempat kejadian dia juga tidak ada. "

"Apa ada yang nyelamatin dia?

"Sayangnya jalan tol tidak memiliki CCTV bos. "

Tony mengangguk, bahkan motor Ping yang memiliki kamera di depannya juga hancur, mereka tidak bisa menerka sekarang.

Tidak jauh berbeda dengan Meen dan yang lainnya, bahkan dia sudah meminta bantuan Dirga untuk membantu, tapi Dirga butuh waktu juga untuk mencarinya.

Ini sudah larut malam, Meen masuk kedalam kamar di apartemen Ping,meletakkan tas nya begitu saja di lantai .

Semua terasa mimpi buat Meen semalam bahkan tadi pagi mereka masih bersama, Meen menyalakan lampu kamar itu , sangat kosong.

"Ping disini kamu juga tidak ada, jadi kamu dimana Ping? " gumam Meen mengambil bingkai foto Ping yang ada dimeja kecil disamping tempat tidur.

Tubuhnya merosot, duduk menyandar disisi ranjang membawa foto Ping dalam dekapannya.

"Ping,gue ngak bisa lindungi lo,kenapa bisa gue sebodoh ini Ping,kenapa gue selemah ini.? " air mata Meen kembali menetes dia tidak kuat lagi, tubuhnya lelah.

Tampilan berantakan dengan kemeja sekolah yang masih melekat ditubuhnya, Meen mendatangi satu persatu  korban yang dibawa ke rumah sakit.

Tapi tidak menemukan Ping, bahkan Meen dan Marco beberapa kali mendatangi tempat kejadian seharian itu,menelusuri setiap jejak kecelakaan , sebagian kendaraan juga sudah dibawa Termasuk motor Ping.

Jika pun tubuh Ping hancur, setidaknya barang-barang atau potongan tubuh Ping pasti ada disana, ini tidak ada hanya bercakan darah yang ada disana .Ping hilang tanpa jejak.

Meen mengeluarkan ponselnya , wajah ping tersenyum disampingnya dijadikan wallpaper oleh Meen, dia mencoba menghubungi ponsel Ping berharap seseorang mengangkat telfon itu.

Tapi suara operator kembali membuat dada Meen sesak.

"Arrghh, brengsek! , Ping lo ngak bisa ninggalin gue kayak gini Ping, bagaimana gue hidup tanpa lo haaa? Ping " . Teriak Meen memukul lantai dingin yang didudukinya.

Putus asa, tentu saja ,Meen menatap langit-langit kamar Ping, dia belum lama disini dan berharap selamanya disini. Tapi sekarang Ping tidak ada disampingnya dan tidak tau bagaimana kabarnya.

"Ping apa yang harus gue lakuin Ping, ? " suara Meen melemah, dia memejamkan matanya, "Ping bilang sama gue semua ini hanya mimpi. " gumam Meen lagi, bicara sendiri tanpa ada yang menjawab.

Meen merebahkan tubuhnya dilantai memeluk foto Ping , tidak peduli dia akan sakit karna lantai dingin itu.

Tidak tau harus cari kemana, jika saja dia yang menghilang mungkin Ping dengan mudah mencarinya ,tapi ini Ping yang menghilang.

Meen tidak sehebat Ping,dia juga  bukan mafia yang biasa ditulis dalam cerita novel ,satu jentikan jari apa yang dibutuhkan tersedia.

Meen hanya pria biasa ,pintar beladiri pun hanya didunia nyata bukan imajinasi,satu yang pasti Meen punya banyak uang jadi dia hanya mampu membayar orang mencarinya , tentu itu memakan waktu.

~~

Ping!! Teriak Meen langsung terduduk dari tidur nya, kaget dia melihat sekitar tapi masih sama,bisa-bisanya dia ketiduran dilantai itu .

Meen bermimpi Ping datang padanya ,dengan menghela nafas panjang Meen melihat jam masih diangka 3 , dia hanya tidur satu jam.

Tok Tok Tok,, suara ketukan lemah dipintu appart mereka,Meen medengarnya, tapi dia abaikan karna tidak mungkin ada yang bertamu ke rumah mereka karna Ping bilang tidak ada yang tau tempat ini.

Apalagi sekarang masih tengah malam, mungkin Meen hanya salah dengar.

Tok Tok, sekali lagi Meen mendengar nya, meski pelan tapi sudah pasti ada yang mengetuk pintu,Meen dengan segera menuju ke arah sana .

Dia sedang tidak baik-baik saja, dia akan membunuh siapa saja yang ada dibalik pintu ini jika tidak penting .

"Ping! " panggil Meen menahan tubuh Ping yang rebah padanya saat dia membuka pintu.

"Phi Meen!. "  gumam Ping membalas namun tidak lama Ping tidak sadarkan diri.

"Ping, lo kenapa? , Ping." Panggil Meen melihat Ping menutup matanya.

Meen melingkarkan tangan Ping kelehernya lalu membawa Ping kekamar, merebahkan tubuh Ping dengan hati-hati diranjang .

"Ping kenapa bisa seperti ini? " gumam Meen melihat pakaian Ping berlumur darah, bahkan tangannya memiliki luka goresan panjang.

Meen membuka baju kemeja yang dipakai Ping, melihat berapa banyak luka di tubuh kekasihnya itu.

"Bagaimana kau bisa berjalan kesini dengan luka seperti ini haa? " Meen membelai wajah Ping , kemudian berdiri, mengambil wadah berisi air hangat dan obat-obatan buat mengobati luka Ping.

Dengan lembut Meen melakukan nya, dia bisa memegang tubuh Ping, mendegar nafas teratur Ping meski tidak sadarkan diri, jangan bilang dia lagi bermimpi.

Tentu saja, dia tidak akan tidur malam ini,dia akan menunggu Ping sadar.

━━━━━━♡♥♡━━━━━━
Tbc

MY PINGWhere stories live. Discover now