35. Pekara Ngilang.

15K 3.4K 3.3K
                                    

lo semua mulai sekarang hati" mau hujat rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lo semua mulai sekarang hati" mau hujat rose. inget, ada yang sewot. rose tuh gapernah salah pokoknya, dia harus bener. sekelas om sama bapaknya sendiri diomelin....

ini part terlalu rame dan ribut 🙏🏻 kalian ikut rameiin ya biar tambah heboh.





35. Pekara Ngilang.





"Lo mending buruan bilang Bel sebelum gue pecahin nih telor di jidat lo," kata Ela sambil berkacak pinggang. "Ngeluh mulu dari kemarin nggak mau cerita ada apa."

"Cara bujuk dia nggak gitu La," sahut Leon. "Pukul aja pake teflon."

"Au dah capek, mau bikin omlet nggak jadi-jadi." Ela masuk lagi ke dapur.

"Lu ngapa sih?" Leon menendang kaki Abel yang sedang berbaring tengkurap di sofa rumah Ela. "Gue mau jaga image depan Ela biar jadi cowok kalem, ngeliat lo gini bawaannya pengen ngomel mulu."

Abel tidak menjawab, bocah itu malah menggambar lantai dengan jarinya. Tak lama kemudian ada Leo yang turun dari lantai atas sambil membawa tas.

"Halo, Bang." sapa Leon.

"Kenapa dia?" Leo duduk sambil memakai kaus kakinya.

"Nggak tau, butuh penanganan jiwa." jawab Leon.

Leo melirik Abel heran. "La," panggil Leo. "Gue mau les, lo jaga rumah nggak ada orang."

"Iya!" teriak Ela dari dapur.

Leo menepuk lengan Leon untuk pamit keluar. Sementara Abel masih tak bergerak dari tempatnya. Sampai tiba-tiba Ela membawa teflon bekas menggoreng membuat Abel langsung duduk.

"Sini jidat lo, serius gue."

"Buset," Leo menganga sambil tertawa.

"Iya iya anjir," Abel menjauhkan wajahnya.

"Ngomong cepet!"

"Jauhin dulu teflonnya!"

"Lo ngomong apa gue timpuk???"

"Itu minyaknya lompat-lompat!"

"Sini nggak lo??!!"

"Gue ciuman sama Rose!!" teriak Abel sambil naik ke kursi atas.




Suasana hening.



Leon yang sedang tertawa langsung kicep. Ela pun memundurkan langkahnya dengan mulut menganga. Mereka berdua saling melirik. Sementara Abel turun lagi dan duduk di sofa sambil menundukan kepala.

Kini Ela dan Leon duduk di samping Abel. Antara kaget sama pengakuan Abel, tapi nggak kaget karena sudah curiga mereka ada sesuatu.


"Abis kejadian itu, besoknya gue minta buat lupaiin. Gue bilang ke dia cuma penasaran jadi khilaf."

My Lovely President  ( AS 11 ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang