29. Pangeran atau Teman?

Start from the beginning
                                    

"Terus?"

"Kita bisa temenan lagi, lo nggak perlu tuh kayak tadi ketemu langsung kabur, Abel jadi pendiem, kita nggak ada semangat hidup lagi. Lo nggak perlu sedih karena orang yang lo suka marah sama lo,"

Rose menggelengkan kepalanya. "Tetep aja futsal sama Lega Fest nggak bisa balik."

"Itu bukan sepenuhnya tanggung jawab lo, Kak:"

"Tapi gue yang ajak kalian lomba."

"Jadi sebenernya bukan karena ulah lo kan?" tanya Leon. "Pasti ada sesuatu. Gue percaya lo bertentangan sama anak osis, lo nggak kerja sama bareng mereka buat bohongin kita. Nggak kan?"

"Yon,"

"Berarti bener." Leon mengangguk.

"Terus lo mau apa?" Rose menghela napas jengah, sudah tidak bisa melanjutkan kebohongannya.

"Gue anter bilang sama mereka abis ini."

"Nggak mau," Rose menggeleng. "Balikin hp gue."

"Ketemu Abel sekarang, ayo."

"Nggak," Rose menggeleng cepat. "Nggak mau."

"Mau diambekin Abel selamanya? Lo tuh gemes gue, dari jaman direseiin sama Nela juga nggak ada omongnya."

"Soal Nela emang gue salah,"

"Salah karena pergi sama Abel? Siapa yang deketin elo? Temen gue."

"Dia deketin karena kebutuhan futsal, gue ladenin karena suka sama dia."

"Yaudah nggak ada yang salah, lo nggak salah, Abel juga nggak salah. Selesai. Lagain Nela udah nggak sama Abel lagi."


Garis wajah Rose menurun. "Apa?"



"Mereka udahan, eh, belum jadian sih. Intinya udah nggak deket lagi, Nela udah punya pacar selama ini jadi Abel dikibulin."

"Mereka udah nggak deket?"

"Nggak."


Rose diam-diam tersenyum.



Leon yang menangkap basah terkekeh. "Gini sok-sokan diem aja Abel salah paham? Yakin kuat?"

Rose langsung cemberut.






🖤🖤🖤🖤🖤







Hanggi keluar dari warung sambil menjilati es lilin, namun tiba-tiba ia melihat Abel sedang menunggu di luar dengan motornya membuat Hanggi melotot. "Mati gue,"

Hanggi berusaha untuk kabur tapi Abel lebih dulu menyadarinya. Dengan cepat Abel turun dari motor dan mengejar bocah cabe rawit itu. "Nggi!"

"Aaaaaa!"

"Woi dikira gue mau maling elo!"

"Malinnnng!"

"Sialan," Abel mempercepat larinya dan mencekal tangan mungil Hanggi. Lalu menyeretnya kembali ke motor. "Dasar pengkhianat lo."

"Ihhh lepas, Kakkkk!!"

"Ela bilang lo mata-mata Rose juga selama ini???"

"Boong dia sumpah!"

Abel berkacak satu pinggang. "Mata-mata Rose berarti lo tau banyak soal dia, akhir-akhir ini nggak pernah bales chat karena lo nyembunyiin sesuatu kan??"

Hanggi melirik atas. "Enggak."

"Keliatan banget nggak jujur. Cepet ah Nggi, urusan gue masih banyak jadi jangan basa-basi.

My Lovely President  ( AS 11 ) Where stories live. Discover now