Chapter 10 : Identitas

45 11 2
                                    

.
.
.
.
.

Happy Reading^^

Suasana Kantin di Rumah Sakit Kota Suna itu lumayan sepi, hanya ada beberapa orang yang berada dalam kantin tidak terkecuali Sakura dan Sasori.

Sekarang ini kedua sepupu itu tengah berhadapan satu sama lain dengan makanan dan minuman yang telah mereka pesan. Lebih tepatnya, mereka tengah menyantap pesanan mereka itu.

"Jadi dia siapa?" tanya Sakura dengan mulutnya yang masih mengunyah makanannya sambil menatap Sasori yang juga tengah menyantap makanannya.

"Habiskan dulu makananmu," tegur Sasori. Tapi tampaknya tidak dihiraukan Sakura dengan tatapannya yang masih terus tertuju pada Sasori.

"Kau tidak membuka berkasnya tapi penasaran dengan calon tunanganmu itu," sindir Sasori sambil menggelengkan kepalanya. Lalu dia mengambil ponselnya dan mengetikan sesuatu pada ponsel itu sebelum menyodorkannya pada Sakura.

Sakura pun menerima ponsel Sasori dengan wajah penasaran dan bingung. Pada layar ponsel Sasori terdapat foto seseorang disertai artikel. Sakura menelan dulu makaannya sebelum membaca artikel tersebut dengan sangat teliti.

"Shisui Uciha?" beo Sakura dengan mata yang menatap layar ponsel Sasori yang menampilkan gambar seorang pemuda tampan dengan mata tajam.

"Dia orang yang akan dijodohkan denganku?" tanya Sakura tanpa menatap lawan bicaranya, karena matanya terus fokus pada gambar Uciha Shisui.

Sasori yang sedang meminum minumannya menganggukkan kepalanya tanpa menoleh pada Sakura.

"Dia adalah kakak sepupu dari Itachi dan Sasuke, Shisui juga memiliki satu adik perempuan bernama Izumi Uciha yang saat ini tengah ditugaskan dalam Barak Militer tempat Sasuke dan Naruto sedang dihukum sekarang." Sakura menoleh pada Sasori setelah mendengar informasi tambahan.

"Informasi yang tidak terlalu penting menurutku," jawab Sakura. Lagipula mereka dihukum juga karena perbuatan gila mereka beberapa hari yang lalu.

Sasori hanya mengedipkan bahunya. "Hanya informasi tambahan. Kudengar juga nantinya kalian akan dikenalkan saat pertemuan kedua keluarga, bukan?"

Sakura menganggukkan kepalanya sambil memberikan ponsel Sasori yang pastinya diterima sang pemilik ponsel. "Kata Mama sih iya. Nantinya kami akan dipertemukan saat aku kembali ke Konoha,"

"Artinya kau akan meninggalkan Kota Suna ini?" pertanyaan Sasori membuat Sakura terdiam. Dia bimbang apakah dia harus meninggalkan Suna yang memberikan dia banyak kenangan akan mendiang Gaara ataukah dia harus kembali ke Konoha tempat kelahirannya untuk melaksanakan pertunangan?

Sasori yang melihat keterdiaman Sakura pun memajukan badannya dan mengelus kepala Sakura dengan lembut. "Apapun keputusanmu aku akan selalu mendukungmu. Jika kau tidak ingin bertunangan, maka aku dan keluarga Akasuna akan berdiri di sampingmu dan melawan perintah Tetua Senju untukmu." Sakura mengerjapkan matanya mendengar ucapan Sasori. Kemudian dia tersenyum.

.

Keesokan harinya, Sakura berdiri di tempat tunggu. Gadis itu datang ke Bandara untuk menyambut kedatangan Seniornya di kejuruan Dokter yang datang ke Suna.

"Bukannya tadi ada pengumuman bahwa pesawat yang dinaiki Senior Itachi sudah sampai, ya? Kok mereka belum juga muncul?" gerutu Sakura yang masih berdiri di tempatnya. Ditambah lagi banyak sekali orang yang berlalu lalang di sekitar gadis itu membuat jarak pandangnya menjadi kecil karena terhalang orang lain. Bandara di siang hari memang sangat ramai.

Uciha's Love Story : We Will Conquer YouWhere stories live. Discover now