Bab 11: Remuk Redam

25 3 0
                                    


⚠️trigger warning! bab ini membahas masalah sensitif (self harm, sexual abuse, harsh words) ⚠️ silakan skip jika merasa kurang nyaman.




Sejak kemarin, aku mematikan ponsel usai Ghea mengeluarkanku dari grup chat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejak kemarin, aku mematikan ponsel usai Ghea mengeluarkanku dari grup
chat. Air mataku sudah tak terbendung lagi. Aku bahkan tidak bisa membayangkan seperti apa kehidupanku di sekolah tanpa kebersamaanku dengan Ghea dan Shena. Begitu juga Sean, teman baruku di MUN yang juga kecewa padaku. Kalau saja, aku tidak mengiakan bantuan Kak Agreya hari itu mungkin persahabatan kami masih utuh.

Aku terlalu egois, sebab aku hanya ingin putus dari Vanno dengan cara mengumpankan Ghea untuk aku sakiti. Padahal, Ghea dan Shena banyak menolongku untuk membuat Vanno ilfeel dan minta putus. Mereka juga yang menyemangatiku untuk jadi lebih percaya diri di sekolah dan memiliki teman-teman baik.

Kepalaku terasa sakit karena terlalu lama tidur setelah menangis dan terbangun karena ibu mengetuk pintu kamarku.

"Garin, kamu kenapa? Mau cerita sama Ibu? Sini, kita makan bareng yuk. Tadi Vanno datang nganterin masakan eyangnya, karena kamu belum sempat makan di sana."

Aku hanya mengangguk lesu dan mengikuti ibu ke ruang makan, meski rasanya aku sangat tidak berselera.

"Oh ya, kemarin kenapa kamu pulangnya sendirian? Padahal, kalau kamu masih mau main sama teman-temanmu juga nggak apa. Kalau perlu, mereka suruh nginap aja disini."

"Garin udah jahat sama teman-teman, Bu. Mereka sekarang benci sama Garin, jadi Garin enggak akan punya teman lagi. Sama kayak waktu SMP dulu, Bu."

"Garin... apapun masalah kamu dengan mereka, kamu harus coba untuk selesaikan dengan baik. Ajak mereka bicara, pelan-pelan. Ibu yakin, mereka nggak membenci kamu. Mungkin, hanya kecewa dan marah. Selama kamu berusaha untuk memperbaiki semuanya, pasti persahabatan kalian akan kembali seperti dulu."

"Tapi.. kalau mereka makin jauhin Garin gimana, Bu?"

"Beri mereka waktu dulu, Nak. Jangan dipaksa, ya? Memang awalnya akan berat, tapi Ibu percaya Garin bisa. Jangan takut ya, kalau Garin merasa sendirian ada Ibu di sini yang siap mendengarkan."

Maka, berkat nasehat Ibu aku pun mencoba menemui Ghea dan Shena usai mereka mengikuti lomba voli di acara classmeeting. Namun, aku terlalu takut untuk menatap mata mereka dan akhirnya aku malah bersembunyi di belakang tribun penonton.

"Mau ngapain lo duduk disitu? Pertandingannya udah kelar, sana balik ke kelas." omel seorang panitia yang memergoki aku saat ingin menghampiri Ghea dan Shena
hingga aku terpaksa keluar menyusul mereka.

Namun, aku malah bertemu Kak Agreya yang mengajakku bolos dan pergi ke salon dengan anak-anak The Popular lainnya, kecuali Kiera.

BANANA CHIPSWhere stories live. Discover now