1. Prolog

7.9K 442 5
                                    

Suara bola basket yang dipantulkan terdengar, menghiasi suara yang sepi. Tangan menutup buku saat selesai membaca buku novel yang dia pinjam dari perpustakaan. Dengan tersenyum menyeramkan dan menahan diri supaya tak melempar buku itu, karena dia sadar itu hanyalah buku pinjaman.

"Sialan.. klise banget. Udah gitu kenapa harus ada yang mati? Kenapa gak semuanya bahagia dengan apa yang seharusnya menjadi kebahagiaan nya." Gumamnya. Lalu berdiri, setelah meletakkan buku itu di atas tasnya. Dan berlari ikut untuk bermain bola basket. 

"Oper!" Teriaknya, dan salah satu temannya mengoper padanya, namun dengan tak sengaja kekuatan lemparan seperti kekuatan pukulan yang mendarat tepat di wajahnya.

"Ya Ampun, Rina! GAK SENGAJA!" Panik orang yang melempar, dan diikuti yang lain berlari ke arah gadis yang terjatuh, terlihat darah mengalir dari hidung nya.

"Gue belom kembaliin bukunya~"

Saat selesai berbicara pelan seperti itu, matanya menggelap. 

_-_-_

Kelopak mata itu bergerak, dan perlahan-lahan terbuka, menyesuaikan cahaya yang masuk pada retinanya. Mendudukkan dirinya di kasur yang asing baginya. Matanya menjelajahi ruangan seperti kamar, tapi dia tak ingat kamar siapa ini. Apa dia diculik?!

Dengan cepat dia berdiri dan berjalan cepat ke arah pintu. Ketika dibuka, "waa!"

Dia terkaget saat melihat pintu sudah terbuka duluan. "Non, non Rey udah bangun? Padahal baru saja bibi mau bangunin."

Siapa maksudnya? Rey? Siapa Rey, dia kan Rina, pikir gadis itu yang termangu memandangi bibi yang sedang menyiapkan pakaiannya di atas kasur. 

"Non, mandi gih. Sekolah kan jam setengah 8. Ini udah jam 6. Saya permisi dulu, Non Rey."

Dengan gelagapan setelah pintu kembali tertutup, dirinya mencari cermin di kamar itu, dan menatapnya dengan bingung.

"Cuman karena bola basket, loh! Gue sampai pindah raga?!"

_-_-_



Transmigrasi ReynaWhere stories live. Discover now