5 ⚠️🔞

750 28 3
                                    

Sanji pov

Kepalaku pusing dan badanku terasa sangat berat.

Apa yang terjadi?!

"Sudah bangun?" Sebuah suara husky yang sangat ku kenal mendarat masuk ke telingaku.

Aku mencoba membuka mataku, namun rasanya kelopakku sangat berat seperti direkatkan oleh lem.

"Sanji?! " Suara lembut di ikuti dengan sentuhan hangat di sisi kanan pipiku membuat mataku akhirnya terbuka perlahan.

Bayangan buram memasuki indra penglihatanku membuatku harus mengedip untuk beberapa kali.

Setelah bayangan sosok yang berada di hadapanku perlahan mulai menjelas, akhirnya aku tau siapa itu.

"Zo-zoro?! " Panggilku lirih seraya menggerakkan sedikit badanku.

"Hei sayang tenanglah" Suara Zoro menghampiri seraya menahan tubuhku agar tetap berada diposisinya.

Wajah Zoro terlihat lembut namun sangat tajam, membuat tubuhku terpaku dan bulu romaku berdiri.

"Bukankah kau menginginkan ini?!" Lanjutnya. Lalu tiba-tiba rasa basah dan lembut menjalar di sekitar leherku bersamaan dengan jari-jari panjang yang perlahan mengelus dada kiriku.

"Nghh ahhhh" Tanpa berhasil kutahan, sebuah desahan lolos begitu saja dari mulutku.

Apa ini? Sensasi apa yang kurasakan?

Zoro terus menciumiku seraya tangannya bermain kesana kemari menjamah bagian dadaku yang polos.

"Nghh... Zoro berhenti" Ucapku seraya menahan pergerakan tangannya yang berhasil membangkitkan suatu hasrat yang tak pernah aku rasakan.

"Diamlah dan nikmati saja" Ujarnya semakin gencar menciuminku bahkan menghisap setiap jengkal leher dan bahuku.

"Nghh.. Zo- mpphh"

Kalimatku terhenti saat merasakan  bibirnya sudah membungkam mulutku.

"Mhhhh... Ncppp... Ahhh.. Nggh" Suara desahan juga lolos dari bibirku bersamaan dengan semakin dalamnya ciuman yang Zoro berikan.

Aku terlena, kewarasanku menghilang dan tubuhku merespon kenikmatan yang diberikan oleh Zoro.

"Ngh Zoro~" Ujarku disela-sela ciuman panas yang berhasil menghentikan separuh jalan nafasku.

Kami terus berciuman sampai akhirnya harus berhenti agar asupan oksigen tetap berjalan kedalam paru-paru.

Aku terhenti sejenak dan memperhatikan wajah pria di depanku.

Wajah Zoro sangat tampan namun juga sarat akan nafsu. Sudut bibirnya menungkik menandakan dirinya menyukai apa yang kami perbuat tadi.

"Kau sangat cabul Sanji. Lihatlah ini" Ujarnya seraya menunduk dan menunjuk kearah penisku yang sudah menegang.

Dan saat melihat hal itu aku baru sadar bahwa sekarang tubuhku sudah polos tanpa sehelai kainpun.

Aku terkejut dan melirik kearah Zoro. Pria itu masih mengenakan celananya dan hanya bertelanjang dada.

"Zoro kenapa kita- "

"Bukankah kau yang menggodaku? " Ujarnya cepat sambil tersenyum.

"Menggoda? " Tanyaku bingung.

"Kau mabuk dan menciumku. Lalu kau mengajakku berbaring di kasur sementara kau membuka semua pakaianmu" Jelas Zoro yang berhasil membuat kedua bola mataku membulat.

"A-aku... Tidak mungkin"

Aku menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku.

Apa benar aku melakukan itu.? Batinku berdebat.

Someday (Short Story) Where stories live. Discover now