1 request

194 35 3
                                    

"Yesline pamit dulu tante, om

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yesline pamit dulu tante, om. Makasih sarapannya. Om jaga kesehatan ya, tante juga. Yesline gak mau lihat kalian sakit." Yesline menyalami Hana dan juga Arga bergantian. Pagi ini sebelum berangkat kuliah, Jian dan Yesline mampir sebentar ke rumah Herlan. Mereka datang untuk melihat kondisi Arga, sekalian mengembalikan mobil Herlan dan mengambil mobil Jian.

"Iya sayang, kamu juga jaga diri baik-baik. Kalau ada waktu main kesini, main juga ke rumah buat jenguk ibu sama adek kamu." Yesline mengangguk dengan Hana yang masih memeluknya erat.

"Jian, jaga keponakan om baik-baik." Jian mengangguk mendengar ucapan Arga. Tanpa diminta pun Jian akan tetap menjaga Yesline, karena itu sudah menjadi kewajibannya.

"Jian juga pamit dulu om, tante. Ini kunci mobil Herlan." Jian menyerahkan kunci mobil Herlan kepada Hana.

"Oh iya bentar tante ambilin dulu kunci mobil kamu di kamar Herlan." Setelah mengatakannya Hana langsung pergi dari meja makan menuju ke kamar Herlan di lantai 2

"Ini Jian kunci mobil kamu."

"Makasih tan. Jian sama Yesline pamit, assalamualaikum."

"Waalaikumussalam hati-hati."

Setelah berpamitan, keduanya keluar dari rumah dan berjalan masuk ke dalam mobil. Yesline reflek memundurkan badannya saat Jian maju mendekat. Yesline menatap mata Jian yang kini juga menatapnya

"Mau ngapain lo?"

Jian tersenyum mengangangkat sebelah membuat Yesline bergidik ngeri "Menurut lo?"

"Jangan macem-macem, gue bogem muka lo." Yesline sudah ancang-ancang dengan mengepalkan tangannya siap untuk membogem Jian

Ceklek

"Mau banget gue macem-macemin?" Tanya Jian mengangkat sebelah alisnya. Kini tubuhnya sudah menjauh setelah tadi selesai memasang seatbelt untuk Yesline.

"Ya habisnya muka lo kek mesum gitu."

"Otak lo aja yang kotor."

"Bukannya otak lo?"

"Emang lo tau isi otak gue?"

"Udah ah ji jalan buruan, bisa telat nih gue."

"Eh anjir ngapain ngedesah gitu?"

"Jiann." Geram Yesline mengepalkan kedua tangannya

"Eh iya-iya bercanda, jangan marah, ini jalan." Jian tersenyum menampilkan deretan giginya, dan mulai menjalankan mobilnya.

"Ini gak mau langsung ke kampus aja?"

"Nggak, pulang dulu gue mau ambil mobil."

Jian hanya mengangguk, melirik sekilas Yesline yang duduk di sampingnya "Yes."

The Story of Jian and YeslineWhere stories live. Discover now