ticket

217 46 4
                                    

"Ngapain sih lo dari tadi senyum-senyum sendiri? Udah kayak orang setres

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ngapain sih lo dari tadi senyum-senyum sendiri? Udah kayak orang setres." Ucap Sonya melihat Sella yang dari tadi tersenyum sambil menatap layar ponselnya.

"Jian tambah ganteng ya nya." Jawab Sella sambil memperlihatkan layar ponselnya.

"Ngapain lo stalking Jian?" Tanya Sonya heran, ternyata tadi Sella senyum-senyum karena lagi stalking Jian dan lihatin foto di postingan Instagramnya.

"Gue pengen balikan lagi sama Jian." Jawab Sella membuat Sonya yang sedang makan batagor jadi tersedak.

"Uhukk!"

"Pelan-pelan, nih minum dulu." Ucap Sella menyodorkan minuman ke Sonya.

"Lo yang bener aja anjir, lo kan masih pacaran sama Bima." Ucap Sonya setelah selesai minum.

"Bima ternyata nggak sebaik Jian nya. Sekarang gue nyesel karena udah putusin Jian cuma demi Bima yang ternyata gak lebih baik dari Jian." Jawab Sella, membuat Sonya hanya memijat pelipisnya. Memang yang namanya penyesalan datangnya selalu di akhir. Dan sekarang Sella baru merasakannya.

"Terus lo mau balikan sama Jian?" Tanya Sonya

"Iya." Jawab Sella mantap

"Terus Bima?"

"Gue bakal putusin dia kalau udah dapetin Jian." Jawaban Sella benar-benar membuat Sonya pusing sendiri.

"Bener-bener gila lo." Ucap Sonya masih tidak habis pikir dengan yang Sella ucapin barusan.

"Iya gue gila karena Jian." Jawab Sella tetap dengan senyumannya.

"Terus lo pikir Jian mau balikan sama lo?"

"Gue bakal berusaha. Gue yakin Jian pasti masih cinta sama gue, buktinya sampai sekarang dia belum punya pacar. Dan sebagai teman lo harus bantuin gu-"

"Nggak. Gue nggak mau ikut campur." Jawab Sonya cepat

"Nya.." Ucap Sella memelas

"Nggak sel."

"Yaudah, kalau lo gak mau bantuin gue bakal usaha sendiri buat dapetin Jian lagi."

***


"Ini apa ma?" Tanya Jian bingung menatap dua buah tiket di tangannya.

"Hadiah pernikahan buat kalian berdua."

Jian menatap Yesline yang juga menatapnya.

"Tapi ma, kita belum libur kuliah." Ucap Jian

"Kan kamu bisa ijin, lagipula itu cuma seminggu."

"Tapi mama gak ada maksud lain kan?" Tanya Jian yang juga ikut mewakili pertanyaan dalam benak Yesline. Apa yang ada di pikirannya sekarang sepertinya sama dengan yang sedang Yesline pikirkan. Jian berpikir bahwa mamanya menyuruhnya pergi bulan madu karena ingin ia dan Yesline segera punya anak. Makanya Jian bertanya seperti itu untuk memastikan, apakah yang dipikirkannya benar atau tidak.

The Story of Jian and YeslineWhere stories live. Discover now