Kala ~ 10

27 3 0
                                    

"Demi Tuhan Kala, apa aku tidak punya jawaban yang lebih membahagiakan daripada kata tidak?"

Kala menghela napas, ia duduk di sofa disamping manajernya yang sedang merajuk.

"Maafkan aku, sungguh"

Dewi menatap Kala dengan wajah pasrah, ia tidak habis pikir jawaban Kala akhirnya tidak pada sineteron yang ditawarkan langsung oleh sang sutradara, padahal Gunawan bukanlah sutradara baru, pria itu termasuk senior dikalangan perfilman dan drama, banyak penghargaan yang diterima oleh pria yang usianya hampir setengah abad itu, Dewi tidak pernah tahu ada artis/aktor yang akan menjawab tidak jika Gunawan mengajak mereka bekerjasama, tidak sampai hari ini ketika pemotretan Kala untuk salah satu iklan lipstik akhirnya selesai.

Gadis yang menyumbang penghasilan terbesar di agensi kecilnya itu dengan santai mengatakan tidak bisa bekerjasama a.k.a menolak peran utama dari sutradara terkenal!

Dewi tidak tahu berkata apa lagi atau menebak apa yang di pikirkan oleh Kala Jingga Samudra.

"Sebagai gantinya, aku bakalan setuju sama variety show a night with you" Kala tersenyum meyakinkan.

Dewi memutar bola mata, ia kemudian menghembuskan napas dan menyentakkan punggungnya ke sandaran sofa.

"Kau berkata ingin menabung banyak uang, kau malah memilih variety show yang tidak terlalu populer dan menolak bayaran tinggi dari sinetron pak Gunawan"

Kala ikut menyandarkan tubuhnya. Ia menengadah dengan kedua mata tertutup, kedua tangannya ia silangkan didepan dada.

Jujur saja, saat ini Kala berada di masa kehampaan, selama ini ia bekerja keras demi menebus kesalahannya pada Regrian, tujuan hidupnya adalah Regrian, namun malam itu, ketika Regrian melepaskannya dari seluruh tanggung jawab, bukannya bahagia Kala malah merasa hampa.

Ia tidak tahu bagaimana menjalani hidup tanpa tujuan. Ia bisa saja bersikeras kembali dengan Regi, tetapi Kala tahu, ia hanya akan menyakiti Regrian kembali, Kala ingin laki laki itu bahagia dan memulai hidup yang baru walau ia tahu, tidak akan ada namanya lagi disetiap langkah baru kehidupan Regrian.

Kini, ia seperti cangkang kosong, ia belum memiliki semangat lagi untuk bermimpi, untuk sekarang ia hanya ingin bertahan hidup dengan bekerja, ia belum memilki keinginan atau ambisi tinggi untuk mencapai kesuksesan.

"Kau sudah menemukan flat untukku? Tidak masalah jika kecil, yang penting aku punya tempat untuk tidur"

"Tuhan! Aku hampir melupakannya!" Dewi tersentak kemudian bangkit dari duduknya, ia terlihat bersemangat.

"Kau mau menaikkan anggaran? 300juta lagi?"

Kala berpikir sejenak kemudian menggeleng. "Terlalu mahal, tabunganku tidak cukup"

"Ayolah, tadi malam agen propertinya menelponku, ada flat yang dijual dengan harga miring dikawasan Mediteran"

"Wi, kawasan itu tidak terjangkau untukku"

"Kal, kau hanya perlu menaikkan anggarannya sedikit, atau bagaimana jika kita lihat dulu? Harganya mungkin bisa lebih rendah lagi?"

"Aku tidak yakin"

Dewi mendesis gemas, susah sekali membuat artisnya ini bersemangat, jangankan berambisi untuk menjadi artis terbaik, sekedar beralih dari genre horor ke romansa saja Kala mempunyai banyak alasan untuk menolak.

Dewi akhirnya menarik lengan gadis itu kemudian membawanya kesebuah komplek apartmen yang cukup mewah, banyak penyanyi dan artis terkenal yang tinggal di kawasan Mediteran.

~

"Biaya pemeliharaannya pasti mahal Wi, belum pajaknya juga" Kala berbisik ditelinga manajernya yang sedang mengobrol dengan agen properti.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 25, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KALAWhere stories live. Discover now