[BOOK 2] Setelah Transmigrasi, Istri Gemuk Kembali!

Bab 808-810

Bab 808: Memilih Rumah

Qiao Mei mengangguk puas. Harga dan lokasi rumah-rumah ini tampak baik-baik saja. Jika rumah-rumah itu dalam kondisi baik, dia akan membeli semuanya dan menyimpannya untuk anak-anaknya sehingga mereka masing-masing dapat memiliki rumah ketika mereka besar nanti.

"Kakak tertua, sayang sekali kamu bukan detektif!" Qiao Mei berkata sambil melihat informasi itu.

Dia tidak berharap Xu Lan dan Xia He tertawa terbahak-bahak mendengar kalimat biasa seperti itu. Bahkan Xia Wen tidak bisa menahan senyum.

Qiao Mei menatap mereka dengan bingung dan bertanya, "Kenapa? Apakah saya mengatakan sesuatu yang salah?"

"Saat itu, kakak tertua adalah pengintai di ketentaraan dan dia adalah pengintai terbaik!" Xia He memegangi perutnya dan tertawa terbahak-bahak, sama sekali tidak peduli dengan citranya.

"Ini berarti saya memiliki mata yang bagus untuk orang-orang dan saya memiliki penilaian yang baik!" Qiao Mei berkata dengan keras kepala.

Tidak ada yang punya sesuatu untuk dikatakan sebagai bantahan. Lagipula, Qiao Mei menyukai Xia Zhe pada pandangan pertama. Pada awalnya, Xia Zhe masih berjuang untuk tidak setuju!

Memikirkan situasi saat itu, Qiao Mei hanya bisa tersipu. Untung hanya mereka berdua yang tahu tentang ini. Jika lebih banyak orang tahu, itu akan sangat memalukan.

"Kalau begitu ayo pergi dan lihat," kata Xia Wen.

Xu Lan tidak berniat ikut bersenang-senang. Dia masih harus pergi ke rombongan seni. Dia tidak pergi ke sana untuk memeriksa pengaturan selama periode waktu ini dan tidak tahu bagaimana keadaannya.

Qiao Qiang tinggal di rumah untuk menghabiskan waktu bersama keempat adiknya sementara empat orang lainnya berjalan untuk melihat-lihat rumah. Rumah pertama hanya berjarak dua jalan dari Qiao Mei. Itu tidak terlalu dekat atau terlalu jauh.

Begitu dia membuka pintu, dia bisa merasakan bahwa halaman tertutup debu. Sepertinya sudah lama tidak ditinggali. Halamannya berukuran hampir sama dengan halaman Qiao Mei dan tempat itu dirawat dengan cukup baik. Itu akan layak huni setelah dibersihkan.

"Berapa yang ini?" Qiao Mei bertanya.

"Pemilik rumah ini memberi tahu saya bahwa harga minimumnya adalah 30.000 dolar," kata Xia Wen.

Jumlah 30.000 dolar! Mata Li Gui membelalak. Rumah ini terlihat berukuran hampir sama dengan rumahnya di desa, tetapi sebenarnya harganya sangat mahal. Dia bahkan tidak menggunakan begitu banyak uang ketika dia membangun rumahnya saat itu.

"30.000 dolar sedikit mahal, tapi rumah ini cukup terawat. Saya akan berpikir tentang hal ini." Sebelum Qiao Mei pergi, dia melirik beberapa kali lagi dan mengingat bagaimana rumah itu terlihat.

Dua rumah lain di dekatnya berantakan dan juga banyak sampah di dalamnya. Qiao Mei bahkan tidak mau mempertimbangkan keduanya sama sekali. Akhirnya, dia tiba di rumah terakhir, yang ada di sepanjang jalan di luar pintu belakang bagian belakang halaman rumah Qiao Mei.

Lokasi rumah ini tidak terlalu bagus. Sudut jalan di seberangnya adalah tempat semua orang menyimpan sampah mereka. Meskipun tidak banyak bau saat ini, tidak ada yang tahu seperti apa rasanya selama musim panas.

Ketika mereka memasuki halaman, mereka menemukan sebagian masih ditempati oleh limbah rumah tangga. Perabot rumah juga masih banyak. Meski gaya bangunannya kuno, namun tetap dipertahankan dengan cukup baik. Pemilik asli rumah pasti sangat menghargai hal-hal ini. Rumah ini tidak sebesar tiga rumah sebelumnya yang hanya memiliki enam kamar. Halaman depan cukup standar dan masih ada beberapa lahan di halaman belakang yang bisa digunakan untuk bercocok tanam.