Invitation

19 2 0
                                    

---


Peter POV's


-Throne Room-


" He withdrew[menarik mundur] his troops. We don't know why... " Ucap Edmund kepadaku.


Yes. Aku selalu bersama Sheeka saat penyerangan Prince Luke tadi pagi.


Tanpa ku ketahui Edmund, Caspian dan Eustace datang untuk membantu mengamankan Cair Paravel.


" We must not underestimated him. He must have a strategy we didn't expect " Jawabku sambil menyandarkan diri di tahta.


" Thank you for help us, by the way " lanjutku sambil tersenyum.


" What are you thankful for? She's my sister " Jawab Edmund dan meregangkan badannya.


" Yes... And she also took part in protecting Beth when she was in labour " Tambah Caspian sambil meletakkan pedangnya.


" HER MAJESTY, THE HIGH QUEEN " - SOLDIER


Pintu terbuka dan terlihat Sheeka yang berjalan kearah kami. Ya, dia masih kesulitan untuk berjalan. But, we all know her stubborness, don't we?


" Sheeka? " - Edmund & Caspian


" You supposed to be in bed " Ucapku sambil berjalan kearahnya dan membantu nya duduk di singgasana.


" You know me.. " Jawab nya sambil tertawa.


Kami semua hanya menggeleng dan ikut tertawa.


---


Sheeka POV's


" How do you feel? " tanya Caspian kepadaku.


" My previous wounds[luka-luka] were nothing compared[dibanding] to this " Jawab ku sambil mengangkat alis.


" But! That pain dissapeared when the cries of that little creature were heard " Lanjut ku


" You're doing great, My Love... " Ucap Peter sambil mengelus kepalaku.


Pintu ruang tahta terbuka. Terlihat General Garr berjalan kearah kami.


" Your Majesties... " - Garr


" General, what is the matter? " Tanya ku langsung kepadanya.


" A letter from.... Prince Luke.. " Jawab nya ragu


Kami terkejut dan menatap satu sama lain. Peter meminta surat itu dan membacanya.


" You've got to be joking... " Gumam nya


" What is it? " Tanya Edmund penasaran.


Aku dan Caspian melihat kearah mereka menunggu penjelasannya.


" He wants to confer[berunding] with the five of us " Singkat Peter sambil menutup surat.


" W-What? " Ujar ku terkejut.


" It's must be a trap, for sure " tambah Caspian.


Kita semua mengangguk setuju. Tetapi Edmund terlihat memikirkan sesuatu.


" Let's get into his trap. " Gumam Edmund dengan jelas.


" What?! " - Peter


" Excuse me?! " - Sheeka


" You're serious?! " - Caspian


Ujar kami bersamaan. Edmund melihat kami dan mengangguk.


" At least we can judge him up close.. am i right? " Jawab Edmund kepada kami.


Kami semua terdiam dan berfikir dipikiran kami masing-masing.


" We should discuss this with Lucy as well " Ucap Caspian memecah keheningan.


" You're right... Tell Queen Lucy to come to Eastern Mountain immediately " Perintah Peter kepada Garr.


Garr mengangguk dan pergi keluar.


---


-Sheeka, Peter Chamber-


Setelah berbincang-bincang cukup lama aku memutuskan untuk kembali ke kamarku.


" Your Grace... " Ucap Lady Greer dengan Keera di gendongannya.


Aku tersenyum dan berjalan kearah mereka.


" Hello, My Love... " Gumam ku sambil meletakkan Keera dipelukanku.


" You may rest, Lady Greer.. Thank you " Lanjutku kepada Lady Greer.


" My pleasure, Your Grace.. " - Lady Greer


Aku berjalan kearah balkon bersama Keera digendong ku.


" See... This is the territory you will lead one day, My daughter.. " Ucap ku sambil menatap Keera lalu melihat wilayah Eastern Mountain.


" I'm sure, one day you will become a better Queen than me " Lanjut ku tersenyum.


" His Majesty, The High King " - Soldier


" I'm sure, she will... She'll be as great as her mother " Ucap Peter sambil berjalan kearah kami.


Aku menoleh kearahnya dan tertawa. Peter mengangkat Keera perlahan dari tanganku dan mencium nya.


Aku tersenyum melihat mereka. Peter yang mencium gemas Keera, sangat menenangkan hatiku.


Tapi tiba-tiba saja perasaan ini muncul kepadaku.


" Pete... " Ucapku pelan


" Yes? " Balasnya sambil tersenyum kepadaku.


" I don't feel right " Lanjutku menatapnya dalam.


" About what, My Love? " Tanya Peter dan mengajakku duduk dikasur bersama Keera digendongnya.


" Our plan to meet Prince Luke in person " Jawabku seraya mengelus Keera.


Peter berdiri dan meletakkan Keera yang sudah tertidur di keranjangnya lalu kembali duduk di sampingku.


" Are you scared? " Tanya Peter halus kepadaku.


" I'm not scared of him.... I just.. " Jawabku terbata.


Peter mengangkat alisnya menunggu jawaban ku.


" I don't know... I just have a bad feeling about it " Lanjutku sambil menatapnya.


Peter tersenyum dan mengelus tangan ku.


" Something you overthink or worry about, sometimes it can become. " Ucap Peter menenangkan ku.


" But.. if something unexpected happens, we will find a way out together, right? " lanjutnya.


Aku menghela nafasku untuk menenangkan diri dan mengangguk.


Kami pun memutuskan untuk tidur untuk mempersiapkan pertemuan dengan Prince Luke di keesokan hari.






Is it time?...


Narnia: The Half-Wizard PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang