Part 28: Dua Jiwa

254 42 2
                                    

Hari ini Kenzo mulai mengajar les yang sebelumnya sudah mereka sepakati, nampak jika Kenzo masih sungkan dan malu-malu ketika semua keluarga Princes memperlakukannya dengan begitu baik, bahkan keluarganya sendiri tidak sebaik itu.

"Tante bawakan buah dan minuman."

Kenzo, Princes, dan Bryan yang sedang berkumpul di kamar Bryan menoleh menemukan Fai datang dengan nampan di tangan, Kenzo langsung berdiri sigap membantu menyusun mangkuk ke atas meja membuat Fai tersenyum kecil.

"Nggak usah, kamu belajar aja sama mereka." Larangnya namun Kenzo hanya mengangguk dan tetap membantunya.

"Mah gak ada melon?" celetuk Bryan mengambil potongan semangka.

"Kakak selalu banyak maunya!" omel Princes meliriknya sinis dibalas Bryan dengan delikan bodo amatnya.

"Nanti biar Mamah suruh pelayan beliin dulu," ujar Fai nampak maklum dengan anaknya itu, Kenzo yang melihatnya hanya bisa tersenyum iri dengan keharmonisan keluarga ini. Selanjutnya arah tatapan Fai tertuju kepada Kenzo, "Nak Kenzo mau apa? Biar sekalian nanti Tante siapin." Tanyanya membuat Kenzo langsung menggeleng.

"Ini saja sudah cukup, terimakasih Tan." Senyumnya sopan membuat Fai menatap teduh dirinya.

"Tuh lihat Kenzo aja yang ngajarin kita gak banyak minta, sedangkan Kakak yang gak niat belajar banyak maunya!" cibir Princes tersenyum mengejek membuat Bryan langsung melempar bantal ke wajahnya, Princes yang tidak terima melempar balik bantal tadi membuat keduanya jadi adu lempar.

Fai menggeleng frustasi, nampak sudah lelah. "Jangan ribut, gak malu sama Kenzo?" ujarnya membuat keduanya langsung terdiam meskipun masih saling adu pelototan, Kenzo yang melihatnya diam-diam justru mengulum bibirnya geli.

"Yasudah kalian lanjut saja belajarnya, Tante pamit ya." Pamitnya diangguki sopan Kenzo.

Kenzo berjalan kembali ke tempat duduknya, namun jadi menghela napas melihat Bryan yang sibuk sendiri ngemil buah dengan buku yang sudah hilang entah kemana.

"Kak udah hafal rumusnya?" tanyanya meskipun sebenarnya sedikit canggung.

Bryan menoleh dengan senyuman yang kelihatan ada maunya itu, "otakku udah ngebul, istirahat dulu ya." Pintanya membuat Princes yang sedang menghafal rumusnya menoleh sinis.

"Sebelum Mamah kesini tadi Kakak kan udah istirahat!" serunya tak terima.

Bryan mendelik, hendak melempar bantal kembali namun Kenzo langsung berdiri melerainya, jangan sampai ada adegan lempar bantal bagian ke dua.

"Hafalin dulu rumusnya habis itu Kakak boleh istirahat lagi ya," jelasnya sesabar mungkin.

Bryan nampak berpikir sejenak sambil mengunyah, tak lama ia meletakkan garpu di tangannya dan duduk sempurna ke posisi awal.

"Deal!" putusnya semangat kemudian membuka kembali bukunya membuat Kenzo membuang napas lega tanpa sadar.

Princes yang mengamati hal itu diam-diam tersenyum kecil, kemudian kembali menunduk tekun ke bukunya.

"Kamu juga bisa istirahat kalau sudah hafal," bisik Kenzo membuatnya sampai mengerjap cepat saking kagetnya dengan posisi lelaki itu yang tiba-tiba di sebelahnya.

Ia tersenyum cerah, makin semangat untuk belajar membuat Kenzo yang diam-diam mengamatinya mengulum bibir.

***

"Saya makan di rumah saja." Ujarnya tidak enak melihat makanan yang sudah dihidangkan di atas meja.

"Eh nggak boleh, masa kita biarin tamu kita pulang dalam keadaan perut kosong!" bantah Princes langsung menarik tangannya ke meja makan.

PrincesOnde histórias criam vida. Descubra agora