2. Kembali

49 7 18
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan lupa vote dan komen,yaa.
Kalau ada typo mohon diberi tahu ya..

~

~

HAPPY READING !!

~

~

🕊🕊

Suasana riuh mulai terdengar begitu nyaring yang berasal dari kamar mandi baik putra maupun putri. Adzan Shubuh mulai berkumandang di langit yang masih tampak gelap. Suara dari spicker di berbagai masjid telah mengumandangkan Adzan dengan suara Muadzin terbaik nya. Sama seperti di langit Ponpes dengan bangunan berwarna hijau tak ingin kalah mengumandangkan Adzan dengan muadzin terbaik pemenang lomba Adzan Nasional.

Muhammad Zidan Aiman Naza. Kang Zidan,begitu biasanya para santri memanggilnya. Ia sering mengikuti lomba adzan sehingga membawanya sampai ke jenjang Nasional. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan ponpes ini maju begitu pesat sehingga menampung hampir 5000 santri diseluruh daerah di Indonesia. Salah satu berarti masih banyak alasan yang membuat ponpes ini maju pesat.

"Selalu memukau." Ungkapan disertai tepukan ringan di bahunya membuatnya menurunkan tangan yang mengadah berdoa setelah Adzan.

"Alhamdulillah" balasnya disertai kekehan. Lelaki berkulit putih itu kini mendudukkan dirinya di atas sajadah berwarna hijau tua. Ditemani sahabat seangkatannya yang tadi menepuk ringan bahunya.

"Gw yang pujian ya.." tawar lelaki di sampingnya.

"Silahkan" ucapnya.

Lelaki berkulit sedikit hitam itu kini mulai menyuarakan suaranya yang lumayan bagus. Berkali-kali sampai romo yai datang untuk membimbing jamaah shubuh kali ini.

Pelaksanaan sholat shubuh dilaksanakan dengan khusyuk tanpa ada sedikitpun halangan. Selesai berdoa para santri pun segera membubarkan diri karena setelah ini ada kelas wekton.

Kang Zidan dan kang Malik,lelaki yang menepuk bahunya tadi. Berjalan beriringan menuju ke kantor guna mengambil kitab untuk ngaji pagi ini. Bukan sebagai santri,tetapi sebagai ustadz yang mengajar para santri.

Mereka adalah abdi ndalem. Hampir 10 tahun berada di pondok terhitung dari jenjang MA. Lalu melanjutkan kuliah disertai ngabdi disini.

"Eh,dan tau gak? Katanya gussem mau pulang hari ini" ucap kang Malik mengawali pembicaraan mereka disaat perjalanan dari masjid ke kantor dengan jarak sedikit jauh.

"Pulang?" Tanya kang Zidan memastikan.

"Hm" jawab singkat kang Malik tanpa mengalihkan pandangannya ke arah lalu lalang santri.

"Cuma sekedar jenguk rumah atau pulang yang pulang gak balik lagi?" Tanya kang Zidan sekali lagi yang dijawab gelengan oleh temen disebelah kirinya.

"Ga tau gw,tapi kayaknya pulang terus deh. Udah hampir 10 tahun kan beliau disana?" Ujar kang Malik yang kini menatap kearah Zidan namun hanya sebentar.

"Bisa jadi. Gapapa lah biar kita kumpul lagi kayak dulu" ujar Zidan sambil terkekeh kecil yang diangguki oleh Malik beserta kekehan kecil.

𝐏𝐀𝐍𝐆𝐄𝐑𝐀𝐍 𝐃𝐇𝐔𝐇𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang