Suka Letta

12 3 0
                                    

Suasana pagi yang indah, burung berkicau dengan ditemani sunrise yang begitu menawan. Sama dengan gadis cantik,  Arletta Cahya Kamila. Gadis yang menawan. Bahkan jika dibandingkan dengan sebuah sunrise, Letta jauh lebih menawan.

Tidak adil bukan jika anak-anak remaja di sekolahnya hanya menyukai sunrise? Bukankah anak-anak itu juga seharusnya menyukai dirinya?

Letta memang anak yang ceria. Gadis dengan rambut sebahu, dan lesung pipi yang menambah kesan imut pada dirinya. 

Pagi-pagi sekali Letta sudah berada di sekolah. Dia masuk ke ruang kelas 12 IPA 1. Meletakkan sebuah bekal dan juga susu, jangan lupakan dengan secarik surat disana.

Letta tersenyum kala melihat seorang laki-laki yang baru saja memarkirkan motornya. Letta sangat mengenali motor itu. ya, itu adalah motor Abimanyu Narendra. Kakak kelas yang sangat ia kagumi. Bukan hanya sekedar kagum, ia bahkan sangat menyukai kakak tingkatnya yang satu ini.

Letta lalu segera keluar dari kelas itu. Ya, itu adalah kelas Abi. Kelas 12 memang berada ditingkat atas, itu sebabnya Letta tadi bisa melihat langsung ke arah parkiran dari kelas Abim.

Abi masuk ke kelasnya dan mendapati ada bekal dan juga sebuah surat diatas mejanya. Melihat tulisan dari surat ini, Abi sudah tau siapa yang memberikannya bekal, bahkan tanpa surat pun ia tahu. Itu pasti Letta, ia sudah biasa dengan kelakuan Letta yang memberikannya bekal setiap pagi.

Abi tidak masalah sama sekali dengan hal itu, justru ia senang. Kebetulan memang Abi jarang membawa bekal, bahkan tidak pernah. Ia selalu saja sarapan dengan makanan kantin, dan Letta tidak menyukai itu karena makanan kantin tidak sehat.

Kenapa Letta begitu perhatian sekali? Itu karena gadis ini cinta mati pada Abi.

Abi duduk dibangkunya, mengambil ponsel dan membuka aplikasi line.

Abimanyu Narendra
Makasih cantik buat bekal hari ini.
Read.

Di kelasnya Letta tersenyum membaca pesan dari Abi. Ia selalu begini jika mendapat line dari Abi.

Letta semakin tidak sabar untuk waktu istirahat, ia akan pergi menemui Abimanyu.

🍓🍓🍓

Waktu istirahat tiba. Ini yang Letta nantikan sejak tadi. Ia segera berlari ke lantai atas untuk menemui Abimanyu.

Tepat saat Abim akan keluar kelas, Letta sampai di depan pintu kelasnya. "Haii kak," sapa Letta dengan senyum dan bersemangat.

"Udah dibilangin jangan lari kalau mau ke kelas kakak, lihat itu kamu ngos-ngosan, ingat kalau kamu punya sesuatu yang harus dijaga," jelas Abim yang terkesan mengomel dimata Letta.

"Iya iya kak." Balas Letta. " Yaudah sekarang kamu mau kemana?" Tanya Abim.

"Kita ke taman belakang aja," Abim mengangguk lalu menggenggam tangan Letta membawanya pergi ke taman belakang sekolah sesuai dengan keinginan Letta.

Tak lama mereka sudah berada disana. Tempat favorit Letta. Disini hanya ada mereka berdua, anak-anak yang lain mungkin masih ada di kantin.

Mereka duduk di kursi panjang yang sudah tersedia disana. Letta membuka suara memulai pembicaraan. "Gimana bekal yang aku tadi? Enak nggak?" Tanya Letta.

Abim mengangguk. "Seperti biasa, selalu enak," ucap abim tersenyum.

Letta meleleh jika sudah melihat senyum Abim, bahkan senyumnya bisa mengalahkan manisnya gula.

"Kak Abim makin ganteng deh kalau senyum gini hehe," ujarnya diakhiri dengan kekehan receh.

Abim mengacak puncak kepala Letta gemes. "Kamu juga, makin lucu kalau ketawa gini,"

Siapa yang tidak akan baper jika diperlakukan seperti ini? Letta berharap bahwa dirinya akan selalu tersenyum bersama dengan laki-laki didepannya ini.

"Kak Abim," panggil Letta.

"Kenapa hm?" Tanya Abim.

"Tipe pacar yang kakak mau gimana?"

Apa Letta sudah gila? Kenapa ia menanyakan hal ini secepat itu? Bukan kah ia masih memerlukan waktu untuk semua ini?

"Emang kenapa hm? Kamu mau carikan kakak pacar hm?" Tanya Abim yang mencoba menggoda Letta.

"Dih, jawab aja napa kak," ujarnya yang sudah cemberut.

Abim terkekeh melihat raut wajah Letta yang lucu itu. "Iya iya Letta. Kakak sukanya cewek yang seperti Letta, yang selalu ceria," ujarnya yang membuat Letta terdiam.

Apa-apaan ini? Jawaban yang tidak Letta pahami. Jika seperti itu, bukan kah maksudnya Abim menyukai Letta?

"Kok gitu kak?" Tanya Letta yang tidak paham.

"Gitu gimana? Udah jelas kan jawaban kakak?"

"Kakak bilang, kalau kakak suka cewek yang kayak Letta, berarti kakak suka Letta dong?"

Abim terkekeh mendengar penuturan Letta. "Kalau kakak gak suka, buat apa kakak mau nemenin Letta?"

Mungkin ada baiknya Letta tidak bertanya saja tadi. Jika sudah begini kan cewek mana yang tidak baper dengan perkataan seorang Abimanyu Narendra?

"Kalau begitu kakak janji ya buat selalu ada disamping Letta?"

"Iya Letta, kakak janji buat selalu ada disamping Letta, selalu ada kalau Letta butuh sesuatu," Letta tersenyum mendengar Abim mengatakan itu.

Sudah tidak karuan jantungnya saat ini. Bahkan jam ditangannya berbunyi, itu tandanya jantung nya tidak normal, dan itu semua salah laki-laki ini.

🍓🍓🍓
TBC!

Yuhuuuu part 1 nya gimnaa? Lanjut gak?

Spam vomet guyss!

Harapan Semu Where stories live. Discover now