🕊 chapter twenty three 🕊

11 0 0
                                    

Ivy sudah habis berpantang dan Acer telah mula bekerja. walaupun sibuk dengan kerja di pejabat, Acer tetap menetapkan dirinya untuk pulang awal ke rumah. sebelum pukul tujuh, Acer mesti akan terpacak di depan rumah.

" awak, Noah demam " kata Ivy, menggendong Noah. " dear pergi siap, kita pergi hospital " kata Acer dan Ivy mengangguk. dia bersiap ala kadar lalu mereka berdua menuju ke hospital milik keluarga mereka. setelah sampai, cepat cepat Doktor Aminah memeriksa tubuh kecil itu. " demam nak tumbuh gigi ni " kata Doktor Aminah, Acer dan Ivy menarik nafas lega. setelah itu mereka pulang ke rumah.

" maafkan saya, awak penat penat balik kerja, kena bawak Noah pergi hospital " kata Ivy, memandang ke arah suaminya yang penat. " dear, awak dengan Noah segala galanya bagi saya. Noahkan demam, dear. anak kita sakit, bukan awak saja saja. ni mesti overthinking kan? " kata Acer dan Ivy mengangguk. " apalah mommy ni kan. selalu sangat fikir bukan bukan " kata Acer kepada Noah yang matanya memerhatikan Ivy. " hey little guy, I know she's beautiful. stop staring at my wife, she's mine before you " tambah Acer lagi. " dengan anak sendiri pun jealous? " tanya Ivy, bergurau. " he should know his place, dear. his daddy got you first " balas Acer, tangannya mengusap lembut rambut Ivy.

mereka sampai ke rumah. Ivy memandikan Noah sebelum menyusukannya lalu meletakkan Noah di atas katilnya. " saya panaskan makan malam kejap " kata Ivy lalu memanaskan makanan yang sempat dimasak tadi di dalam ketuhar. Acer membersihkan diri lalu masuk ke dalam bilik anak mereka " sementara mommy masak, daddy jaga Noah. kesian mommy kena buat semua benda " kata Acer, Noah memandang ke arahnya. " your eyes really look like your mommy eyes " Acer mengusap pipi anak mereka sehingga Noah tertidur. selepas memastikan Noah sudah tidur, Acer menuju ke dapur lalu memeluk Ivy.

" my dear, awak tak penat? masak, jaga Noah, uruskan saya pergi kerja. you even got lack of sleep " kata Acer. " tak, saya tak penat. kan tugas saya sebagai seorang isteri dan ibu " kata Ivy, tersenyum akan keprihatinan suaminya itu. " esok kita hantar Noah dekat rumah mama lepas itu kita spend time berdua. " kata Acer " tiba tiba " tanya Ivy, hairan. " no. I already planned it last week. it's a reward for my perfect wife " kata Acer. " thank you, my sweet and hot husband " balas Ivy. mereka berdua menjamu selera lalu menuju ke bilik untuk tidur.

Noah merengek, Acer tersedar lalu memandang ke arah Ivy yang sedang tidur. mujur isterinya tidak tersedar, dia melabuhkan sebuah ciuman di rambut Ivy lalu menuju ke bilik anak mereka.  " hey little guy, what's wrong? thirsty? " kata Acer, menepuk nepuk punggung Noah. " it's okay sayang, mommy tengah tidur. kita buat susu sama sama " Acer mengendong Noah lalu menuju ke dapur untuk membuat susu. usai membuat susu, Acer menyuakan botol susu ke dalam mulut Noah perlahan lahan. Noah terlena selepas susu itu habis.

" jangan merengek lagi anak daddy, nanti mommy terbangun " kata Acer, mengusap pipi anak lelaki mereka itu. " awak " Acer memusingkan badannya ke belakang. " dear, kenapa? " tanya Acer " saya haus " balas Ivy, Acer mengangguk lalu meletakkan Noah di atas katil " jom minum air " Acer menarik perlahan isterinya itu menuju ke dapur setelah itu mereka masuk ke dalam bilik semula. " Noah merengek ya? " tanya Ivy, Acer di dalam pelukkan Ivy sementara Ivy mengusap lembut rambut Acer. " yes my dear. dia haus " balas Acer " I'm sorry, saya tak tersedar " kata Ivy, Acer menukar posisi mereka, kali ini, Ivy dipeluk oleh Acer.

" how many times I need to tell you sayang? awak penat buat semua benda, saya balik kerja, pergi kerja. itu je. awak kat rumah ni banyak kerja. it's okay my dear, sekadar pujuk Noah it's small matter, unless when he want his mommy then I would wake you " kata Acer, Ivy mengangguk lalu terlena.

Ivy Haera : his remedy Where stories live. Discover now