13. The Queen's Son

23 8 6
                                    

Selama beberapa saat tidak ada yang saling bicara. Ratu mengibaskan sedikit lengan pakaiannya dan  mengisi teh untuk semua orang. "Berlebihan untuk mengatakan ini adalah tradisi kerajaan. Undangan ini hanya untuk membuka hubungan yang lebih ringan–Apalagi, ada yang sudah mengangkat pedang di hari pertamanya" 

Ratu tersenyum simpul dan melirik sedikit ke arah Yseult. Kali ini Yseult tidak cukup kesal untuk bisa menjawab dengan sembrono seperti kemarin. Dia hanya diam dan menundukkan pandangan seperti tertuduh yang menyesal. Padahal sebenarnya tidak sama sekali. 

Pangeran Darius berdehem kecil kemudian mengangkat cangkir dan meminumnya sedikit. "Saya yakin nona Yseult hanya membela diri. Czar pasti menantangnya duluan setelah tahu dia anak tuan Runè" 

"Mungkin saja, Tetapi sepertinya pangeran Czar tidak akan membawa diri untuk cukup serius diawal. Kejadiannya seolah seseorang menjadi lebih serius untuknya lebih dulu" balas Mahira.

Keduanya seolah berebut perhatian untuk menunjuk dan mengungkapkan pelaku yang sebenarnya. Yseult menghela nafas dalam sebelum menunduk dan meminta maaf karena sikapnya yang buruk. Ratu sedikit tertawa melihat itu, tetapi kemudian memintanya untuk duduk kembali. 

"Upacara pembangkitan sihir putih putra mahkota akan segera dilaksanakan. Karena hal ini perayaan pernikahan kalian tidak diperpanjang. Tidak ada yang membenciku karena ini kan?"

Tidak ada yang berkomentar. Dan sepertinya memang tidak ada yang cukup peduli dengan itu. 

Ratu kembali melanjutkan "Pada masa-masa itu, mungkin ada beberapa pengganggu." Semuanya diam mendengarkan Ratu. Tidak ada yang berani memberikan respon apapun bahkan dengan sekedar gerakan kecil. "Untuk itu, sebagai golongan kakak tertuanya. Diharapkan semuanya ikut menjaga putra mahkota"

"Maaf, yang mulia. Sebaiknya hal-hal seperti ini dikembalikan pada keluarga inti. Untuk informasi selanjutnya lebih baik–" Pangeran Darius mulai berbicara, yang kemudian dipotong oleh Ratu.

"Apa kau tidak percaya pada wanita disampingmu, Darius?" Ratu melirik sekilas pada Mahira. Membedakan keluarga inti dan keluarga baru sama halnya dengan berbicara untuk tidak melibatkan para istri. 

"Yang mulia, saya hanya ingin berjaga-jaga"

"Kau dengar itu? Keluarga inti katanya, bagaimana perasaanmu tidak dianggap keluarga inti olehnya?" Ratu mengabaikan Darius dan beralih pandang pada Mahira sepenuhnya.

"Saya memahami itu, yang mulia Ratu. Saya juga tidak akan dengan mudah mempercayai siapapun. Meski dia seseorang yang terikat sumpah mati dengan saya sekalipun" Jawaban Mahira tegas dan konsisten. Ia sama sekali tak tersentuh dalam prinsipnya ini. 

Mendengar itu Ratu mengangguk dan kembali duduk tegap dikursinya. "Saya tidak akan mengurusi perasaan kalian masing-masing. Pada hari itu saya akan membantu putra mahkota membangkitkan sihir putihnya—artinya mendapatkan ujian pertama dari mahkota Rex Spatio-Vicis. Tidak ada yang lebih diandalkan lagi selain kalian. Apalagi Regis tidak bisa hadir. Kalian harus berjaga membantu Raja untuk mengamankan istana"

Yseult melirik sedikit kearah Soren, karena mendengar nama baru. Merasakan maksud dari tatapan itu, Soren mendekat dan membisikan sesuatu. "Regis adalah kakak kedua. Dan Rex Spatio-Vicis itu mahkota untuk Raja dengan darah murni" 

Mendengarnya Yseult berubah kaku untuk sepersekian detik. Yseult tidak mengetahui apapun soal ini sebelumnya, ia akan menyimpan itu untuk sesuatu yang harus dia cari tahu nanti..

"Dan kau pasti tahu apa artinya jika Regis tidak ada disini kan, Darius? Kau akan sangat diandalkan, jadi jangan coba-coba untuk menentang perintahku. Jangan coba-coba untuk bertarung. Lindungi semua orang. Jika ada yang mati, itu salahmu." 

The Origin Of King KaanWhere stories live. Discover now