14. Barbecue Party

123 96 38
                                    


Jangan lupa support ceritaku dengan klik bintang di pojok kiri!⭐️




HAPPY READING




Malam ini, ibu Arghi mengajak teman-teman Arghi untuk acara barbecue kecil-kecilan untuk merayakan kembalinya ayah Arghi setelah dinas ke luar kota. Tentu saja mereka sangat semangat, terutama Kai yang sangat menyukai makan-makan gratis.

Karena Arghi adalah anak tunggal, maka mamanya berinisiatif untuk mengundang semua teman-teman dekat Arghi.

Walau Abel sempat menolak ajakan Arghi saat di sekolah tadi...

"Gue gak usah ikut ya," Bella berujar sembari menatap Arghi dengan melas. Ia takut bertemu dengan ayah Arghi karena masalah yang lalu.

"Kenapa gak mau ikut?" Tanya Arghi.

"Gak enak sama bokap lo. Beliau kan larang gue ketemu lo lagi,"

"Waktu itu cuma salah paham Bella, nanti gue bakalan jelasin ke bokap. Ikut ya? Demi gue, mama gue juga pengen banget lo datang, please," bujuk Arghi.

"Y-yaudah deh,"

Disinilah Abel berada, di rooftop kediaman Arghi bersama teman-temannya. Ada Kai, Hideki, Aryan, Athaya dan Rea.

"Abel dan Athaya bantuin Tante siapin minum dan bumbunya ya, biarin yang laki-laki siapin pembakaran," ujar Mama Wina.

"Siap, Tante!" ujar Athaya semangat. Bahkan dia lebih dahulu mengikuti mama Arghi, meninggalkan Abel yang kini menyusul keduanya.

"Bakar yang mana dulu?" Tanya Hideki ketika melihat ada daging sapi, sea food, sosis, jagung, kentang dan ayam di hadapan mereka.

"Bakar kenangan masa lalu," celetuk Kai yang dilempari tatapan sinis oleh Hideki.

"Daging aja dulu," kata Arghi akhirnya. Hideki mengangguk, mulai mengambil daging dan menaruhnya di atas pemanggangan.

"Yan, bantuin sini. Jangan ngerokok aja lo." Kai memanggil Aryan yang sibuk sendiri dengan rokoknya.

"Oke." Aryan yang sedari tadi mengasingkan diri ke pojok mulai ikut bergabung. Sejujurnya pemuda itu masih canggung. Namun, Arghi turut mengajaknya dan Athaya malam ini.

"Gantian, Yan." Hideki memberi Aryan kesempatan untuk membakar, dia sudah lelah. Kai hanya melihat-lihat sedari tadi, sedangkan Arghi kabur ke dalam rumah untuk mengambil minuman yang sudah disiapkan oleh para perempuan.

Dengan setengah ikhlas Aryan mengambil alih. Sedangkan Hideki sudah duduk di kursi plastik sembari bermain game.

Di dalam rumah, Athaya sibuk meracik bumbu barbeque sembari mengobrol dengan ibu Arghi yang berada di sampingnya. Abel yang tengah menyiapkan minun sesekali menyahut jika ditanya oleh Wina.

"Udah jadi minumannya?" Arghi menghadang Abel yang hendak membawa minuman itu ke rooftop. Abel terlonjak kaget, untung saja gelasnya tidak jatuh.

"Ngagetin aja lo. Udah nih, awas gue mau bawa ini dulu."

"Hehe, maaf ya. Sini biar gue aja, anak-anak udah pada haus." Arghi mengambil alih nampan yang dibawa Abel.

"Makasih, Bella." Arghi tersenyum manis, kemudian berlalu begitu saja.

Deg..
Abel tertegun beberapa saat melihat senyum pria itu. Beberapa detik kemudian kepalanya menggeleng, menepis kenyataan bahwa ia baru saja mengagumi senyum seorang Arghi Shaqueel Tamawijaya.

Sedangkan Athaya yang sedari tadi melihat interaksi keduanya tersenyum masam. Semakin hari mereka terlihat semakin dekat saja.

◇◇◇◇

Bad Girl and Her SupermanWhere stories live. Discover now