gtw

24 4 0
                                    

Di suatu malam yang gelap.Sebuah Mansion terbangun dengan megahnya diantara semak belukar.

Suara-suara ribut terdengar dari dalam mansion.

Seorang wanita muda bersurai hitam legam dengan netra coklat dan kulit sawo matang terlihat berjalan dengan raut wajah kesal dan masih membawa bantal panggil dia Tary karena itu namanya

Brak!

"Brisik anjirr! Bisa diem kagak!?"

Suara gebrakan pintu disusul suara cempreng seorang perempuan terdengar ditelinga ke-11 pemuda dan 1 pria diruang keluarga.

"Gak ngaca."

Seorang pemuda bersurai merah putih, Indonesia namanya.Menatap malas Tary yang masih berdiri didepan pintu.

"Ngapain disana mo ngeronda?"

"Ngawur."

Tary duduk ditengah-tengah para pemuda.

"Ngapain sih ribut-ribut bikin sakit telinga aja."

"Ini mereka lagi ngeributin gendernya Thailand."

"Yaelah gender Thailand toh tinggal lu cek tuh bawahnya ada sosisnya kagak gitu doang ribet amat."

Pemuda bersurai merah putih dengan bintang,Singapore.manggut-manggut mengerti.

"Iya juga."

"Ya Allah lemot bgt ya kalian."

Tary mengelus-elus dada berusaha memaklumi kebodohan teman-temannya.

"Baiklah mari kita checkk~."

Indonesia berusaha membuka celana Thailand melupakan entiti berkelamin betina disana.

"Heh! Gak disini juga!"

Tary menutup mata sambil mengumpat dalam hati.Jujur ia ingin sekali mengambil teplon untuk menabok Indonesia.

"Udah-udah kalian kayak bocil aja liat tuh Timor kalem anteng kalian? Nauzubillah tingkahnya."

Satu-satunya pria di ruangan itu,Asean.
Menatap lelah pemandangan didepannya.

"Lagipula Thailand cowok nanti papa kirimin poto sosisnya di grup AC-an."

"Iya pa."

Indonesia merengut padahal ia ingin membagikan foto sosis Thailand di grup 'isinya country'.

Tary hanya diam menatap Indonesia.
'Indo itu ganteng cuma otaknya miring.'
Pikirnya.

Indonesia menyadari ia ditatap Tary tersenyum ganteng.
"Napa tatap-tatap? Suka lu?"

"Hm."

Tary menatap datar omong-omong sekarang ia sedang memeluk bantal dengan foto Asean member didalamnya.

"Ry gw mau nanya."

Pemuda bersurai merah berpadu warna hitam dan kuning serta bintang putih,Timor Leste.Bertanya sambil menggaruk tengkuknya bingung.

"Nanya apaan?"

"Ini tugas b.indo."

"Coba liat soalnya."

Tary melihat soal itu sebentar dan mencoba merangkai kata-kata yang tepat untuk pertanyaan dibuku.

"Jawabannya itu kata tanya apa adalah kata yang digunakan untuk menanyakan suatu hal,peristiwa,atau kejadian yang telah terjadi contohnya apa yang dilakukan Thailand ketika tau poto sosisnya disebar indo di grup 'isinya country'?"

"Contoh nya yang normal dikit bisa gak?"

Suara seorang pemuda bersurai merah putih biru putih merah,Thailand.
Terdengar tertekan karena dirinya dijadikan contoh dengan peristiwa yang abnormal.

"G."

Satu huruf itu membuat emosi Thailand mendidih ia mengangkat tangan dan.

Plak!

Suara renyah itu terdengar dipenjuru ruangan.

"Ugh ...."

Indonesia meringis ngilu melihat pipi gadis didepannya membiru.Ia ingat tenaga Thailand memang tak ada tandingannya disini.

"Eh! Sorry gak bermaksud!"

Thailand panik sepertinya ia terlalu berlebihan.

"Sst-sorry juga udah mancing."

Ok Tary akan ingat untuk tidak memancing emosi seorang Thailand.

Tiba-tiba Asean datang membawa kotak p3k dan mengobati luka lebam itu sambil menceramahi Thailand agar tak melakukan kesalahan yang sama.

"Iya pa."

Thailand menatap ayahnya dengan raut wajah bersalah.

"Yaudah mending cepetan tidur besok sekolah."

Asean membereskan kotak p3k yang baru saja ia gunakan.

"Masih sakit?"

Tanya Asean lembut rasa khawatir tersirat diwajahnya mau bagaimana pun Tary sudah ia anggap anak sendiri.

Gelengan pelan Asean dapatkan.

"Yaudah sana tidur lagi."

Tary mengangguk dan menuju kamarnya untuk menyambung tidurnya tadi.

"Anak-anak jaman sekarang ada-ada aja."

Asean meletakkan kotak p3k itu ditempatnya semula lalu menuju kamarnya untuk tidur.

End

Gaje? Sorry saya gabut









Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Aug 19, 2023 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

AcakWo Geschichten leben. Entdecke jetzt