{13}. Bulannya Indah Kayak Kamu//

Start from the beginning
                                    

" Gw di putusin sama ola. " Lilya dan Candra saling pandang kemudian bertanya kepo.

" Ck, gw di selingkuhin. " Decak pemuda itu kemudian menaruh handphone nya memilih untuk tidak menjawab pesan mantan pacarnya.

Lilya menggeleng lalu menyanyikan 3 bait lagu dari penyanyi kesukaannya kepada Catra berniat meledek pemuda itu.

Manalah kutahu datang hari ini
Hari di mana ku melihat dia
Yang tak aku bidik
Yang tak aku cari

Duga benih patah hati lagi
Tahu begini jika bisa memilih tak bertemu mu pasti
Itu yang kupilih

Jika bisa ku hindari garis interaksi
Itu yang kupilih.

" Sialan banget lo Lya. " Candra tertawa melihat keduanya, ia mengalihkan pandangannya menuju jendela yang gordennya tak di tutup, ia memandang langit abu-abu yang menampakkan bintang yang bertebaran.

Lilya beralih menatap apa yang sedang di lihat oleh Candra, ia tersenyum mengingat jika ia tak sendirian lagi sekarang ketika melihat sang bulan.

Ketiganya memfokuskan pandangan mereka ke pintu yang sedang di buka lalu menampilkan senyuman lebar dari kelima remaja yang sudah masuk ke dalam.

" Candra, gw kangen lo tau. " Ucap Ayyan berjalan dengan tangan yang di rentangkan ingin memeluk sahabat nya itu.

Lilya berdiri lalu menggeser kursi yang telah ia pakai tadi ke samping kanan.

Candra menolak ketika pemuda yang berada dalam pelukannya ini ingin mencium pipinya. " Jijik tau nggak. "

Ayyan cemberut lalu melepas pelukan itu. " Ngerti nggak sih lo. Gw tu kangen sama lo, "

Indi yang melihat kelakuan sahabat sekaligus tetangganya menutup wajahnya merasa malu ketika Rio menyenggol lengannya dan berkata.
" Gebetan lo kenapa coba? "

" Gak tau gw. "

" Kapan sadarnya? " Tanya Alfa mengalihkan pembicaraan.

" Sore, kalau jamnya gw nggak tau. " Jawab Candra seadanya.

" Kita nggak bawain lo apa-apa, sorry ya. " Candra melihat Rio dengan tajam membuat sang empu ketakutan, tapi memang benar mereka tak membawa apa-apa ke rumah sakit hanya membawa dirinya sendiri.

" Kalau mau jenguk orang tu minimal bawa apa kek. " Sindir Candra, sedangkan Anzy dan Indi serempak menunjuk Rio.

" Apa?! " Seru rio bertanya ketika kedua perempuan itu menunjuk dirinya berkali-kali.

" Sik kampret ini tadi yang bilang nggak usah bawa apa-apa. " Cepu indi membuat rio melotot kan matanya ke indi.

" Cepu lo ah.. " Anzy dan indi tertawa kecil.

" Gapapa, gw juga bercanda. " Rio mengusap dadanya lega ketika candra mengatakan hal itu lalu beralih menatap anzy dan indi dan kedua alisnya yang ia gerakan ke atas dan ke bawah yang membuat kedua gadis yang di ejek oleh rio mereontasikan bola matanya malas.

Jam sudah menunjukkan pukul 20:20, yang membuat lilya membuka suara untuk meminta izin pulang lebih awal.

" Guys, gw pulang duluan ya, takut di cariin. " Izinnya, sebenernya di rumahnya tidak ada siapa-siapa.

DERMAGA//Where stories live. Discover now