Beda

332 28 19
                                    

-Fluff
-mpreg
-nenen🤤
ーーーーー

"mas, udah dongg bantuin aku ngurus adek" ucap pria berambut biru sambil menggendong anaknya.

tunggu, pria? ya, karna kurangnya wanita yang ingin hamil, populasi manusia dinegri itu mulai sedikit, kemudian pemerintah membuat program "pria hamil" dengan jaminan pria yang mau mengikuti program itu akan diberikan kehidupan yang layak, walau begitu hanya sedikit lelaki yang mau.

"haha, iya iya sabar ya" pria berbadan tegap itu mencium kening istrinya dan kembali dengan pekerjaannya.

"huh, dari tadi gitu gitu doang, bantuin juga enggak" gumam Xavier, ya, Xavier ibu rumah tangga dengan 3 anak, apakah bisa disebut ibu rumah tangga?.

"MELISSA! JANGAN MAIN AMA JARUM IHH! " Xavier menarik jarum yang ada di tangan Melissa.

"Ma.. Maa" Kini anak kecil berambut merah mendekati Xavier dengan cara merangkak.

"Ya, Julian? " Xavier mengangkat Julian dan memangkunya.

Ia melihat sekitar dan merasa ada yang kurang, yaitu anak pertamanya.

Xavier menaruh Julian dan mencari Yin keseluruh ruangan.

"Wleee" Anak kecil itu muncul dari belakang lemari, ia menjulurkan lidah, mengejek Xavier.

"Dasar kau!!!!! " Xavier menarik Yin dan menggelitiki nya.

"Haha haha ma.. Mamaaa sudahh geliii" Mohon Yin.

"Mama tidak akan berhenti, kau sudah berbuat nakal" Xavier terus menggelitiki Yin.

Yin, anak pertama ia baru menginjak 7 Tahun.

Melissa, anak kedua ia berusia 5 tahun.

Dan anak terakhir adalah Julian, usianya baru 2 tahun.

---

Sore hari dirumah mereka tak ada beda nya, hanya Fredrinn selaku suami Xavier yang berganti mengurus anak anak itu.

"Kau urus mereka dulu, aku ingin membersihkan rumah" Ucap Xavier dan pergi membersihkan rumah.

Fredrinn masuk keruangan bermain anak anak mereka, ia melihat Yin sedang berusaha memanjat lemari, Melissa menusuk boneka nya dengan jarum, Julian hanya dia ditengah mainan kereta.

Fredrinn mengambil Yin, dan menjauhkan Melissa dari jarum.

"Pantesan mama kalian heboh, kelakuan kalian begini, hadeh" Fredrinn menaruh kedua anaknya di sofa.

Fredrinn membereskan mainan mainan.

"Udah sore, ayo mandi" Fredrinn menggendong Julian.

Sesampainya dikamar mandi, Fredrinn mengisi air di bak mandi dan memberikan sabun.

Busa busa pun muncul, anak anak nya yang sudah telanjang bergegas memasuki bak mandi.

Fredrinn memegangi Julian, Julian juga asik bermain dengan sabun.

Mereka mengakhiri mandi mereka, dan bergegas ke kamar mereka, Fredrinn memilihkan baju Yin dan Melissa, membiarkan mereka memakai baju mereka sendiri, beralih ke Julian, Fredrinn memakaikan bedak dipantat Julian, memakaikan bajunya.

"Nah, kalau udah wangi nanti mama seneng" Ucap Fredrinn.

"HEHE IYAAA" Teriak Yin.

Tokk tok tok.

Pintu terbuka menampilkan Xavier.

"Anak anak ayo mand-" Xavier berbinar, melihat anaknya sudah terlihat segar dan wangi.

"Kau mandiin mas? " Tanya Xavier.

"Iya, ngeliat kamu capek banget aku bantuin rapihin kamar sama mandiin si kecil" Xavier tersenyum kecil, "ayo makan, abis makan nanti bisa nyantai" Xavier keluar kamar dengan mereka.

Dimeja makan, Yin dan Melissa lah yang membuat keributan, walau begitu Xavier tetap senang, kehidupannya yang sekarang membuatnya merasakan kehangatan dari kata "keluarga".

" Ma, udah selesai" Ucap Yin, Melissa yang melihat itu tak mau kalah, ia menghabiskan makanannya dan menaruhnya di tempat cuci piring.

"Ma, aku udah taroh sini" Xavier yang mengerti keadaan hanya mendengus.

"Iya iya, gausah gitu ah" Xavier berdiri membersihkan piring piring kotor.

"Melissa pinter ya" Ucak Xavier.

"Melissa ke ruang tamu sana, nonton kartun " Lanjut nya.

"Oke ma" Melissa lari ke ruang tamu dan menonton kartun bersama yang lain.

Xavier mencuci piring, selesai mencuci ia kembali ke keluarganya, ia duduk disamping Fredrinn, anak anak mereka terus heboh menonton acara kartun kesukaan mereka.

"Lelah ya ma? " Tanya Fredrinn.

"Iya, nanti pijitin kaki ku ya mas, pegelll banget rasanya " Keluh Xavier, ia menyenderkan kepalanya di pundak suaminya.

Fredrinn mengelus surai biru indah istrinya.

Jam menunjukan jam sembilan malam, anak anak mulai menguap, Xavier menyuruh mereka untuk tidur.

Selesai menaruh Julian, Xavier menuju kamarnya, terlihat Fredrinn duduk dikasur dengan laptop di pangkuannya.

"Mas pijitin, pegel banget ih pusing juga" Keluh Xavier, ia tiduran dengan posisi tengkurap.

"Iya mama sayang" Fredrinn menaruh laptopnya dan memijat kaki Xavier dan pundak nya.

"Nghn.. Mashh i-iya disitu ngh enakk" Fredrinn yang berusaha fokus dan menghiraukan lenguhan sang istri.

"Mas disitu mas, agak kuat, enak banget " Pinta Xavier.

Fredrinn menuruti kemauan istrinya, setelah istrinya hendak tidur ia ikutan tidur di sampingnya.

Memeluk Xavier, menciun kening dan pipinya, menarik pinggang ramping Xavier, tangan nakal Fredrinn masuk kedalam baju Xavier dan memilih pelan puting sang istri.

"Mas jangan ihh, Julian kan masih nyusu, masih suka keluar ini" Xavier terus menggeliat tak enak.

"Gapapa, nanti ku bantu kalo keluar" Seringai kecil muncul di bibir Fredrinn.

"Ih pagi paginya basah mas, gaenak tau" Xavier terus mendorong tangan Fredrinn agar tak terus bermain dengan putingnya.

"Tuh, keluar ma " Ucap Fredrinn.

"Yaudah bantuin, kamu nih ish, ngeselin" Fredrinn langsung menyibakkan selimut dan membuka baju Xavier, ia menyusu seakan ia bayi (kebesaran buat dibilang bayi).

"Ngh, jan di gigith.. Lagi sensitif, Julian juga suka gigit sama narik" Xavier meremat rambut suaminya.

"Turunan aku itu si Julian ma, suka gigit ama narik" Fredrinn melepaskan gigitannya untuk berbicara namun ia kembali menyedot puting itu.

Tangan sebelahnya yang nganggur pun beralih memilih pelan puting sebelahnya.

"Ih mas, jangan boros ihh biasanya Julian suka bangun tiba tiba kalo mau nenen" Xavier dengan setengah sadar berbicara, sebelum ia tidur.

"Udah tidur? " Ucap Fredrinn, ia dengar suara napas sang istri dengan teratur.

Ia membenarkan baju Xavier dan kembali memeluk nya.

"Good night sayang" Fredrinn memeluk Xavier dan tidur.

ーーーーー

Napas dulu gasih, kasian Xavier di siksa mulu wkwk.

Sorry kalo ada typo, males cek ulang saya, udh ngantuk brutal

Sorry lagi kalo pendek, soalnya kurang nyaman ama gaya bicara yang kurang baku gitu, nanti tiap beberapa eps aku buat beginian lagi🙂👍.

Lovyu ges😗😗

A Short Xavier's Sad Story Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα