'3'

39 20 0
                                    

POV : Dewangga Atmadja.

*Dinner*

Bukan Dinner yang mewah tapi dinner yang tulus dan hangat lah yang kami harapkan.

DEWANGGA  ATMADJA✨

__________________

Setelah kejadian penuh kejutan tadi sore, kini Gw dan Dinar harus mempersiapkan diri untuk dinner bersama Papah dan Bunda yang entah ada angin apa ingin dinner bersama kita berdua. 

"Tumben ngajak makan malam, ada apa?" Pertanyaan Dinar membuat Papah tersenyum.

"Loh emang salah kalo Papah dan Bunda ngajak anak sendiri untuk Dinner? Apa perlu alasan untuk Dinner bersama?"

Dengar jawaban papah membuat gw berdecak, ternyata akan ada permainan lagi malam ini.
"Ck. Apa ini gambaran keluarga harmonis seperti yg di siarkan? Cukup miris ternyata."

Bunda dan Papah masih tersenyum, menandakan kali ini mereka benar-benar ada niat tersembunyi.

Gw dan Dinar saling menatap, jujur kami semakin curiga.

"Ayo dimakan, takut keburu dingin."

Dinar menggelengkan Kepala, dia menolak untuk makan.
"No. Ucapkan dulu apa mau kalian baru setelah itu Dinar akan makan."

Bunda meletakkan alat makan nya kembali di meja dan mulai menatap serius Dinar.

"Bunda tidak suka perintah Bunda tidak dilaksanakan dengan baik. Jadi Cepat Makan!."

Gw mengusap punggung tangan Dinar seraya memberi isyarat untuk meminta nya segera makan.

Dinar menghela napas nya lalu mulai makan, tetapi baru satu suapan yang masuk Dinar kembali meletakkan alat makan nya dan menatap Bunda.

"Dinar udah makan, jadi cepat katakan."

Papah berdeham lalu menyerahkan sebuah dokumen didalam map berwarna coklat kepada Dinar.

"Lihat dan baca baik-baik."

Dinar dengan cepat membuka map itu, gw penasaran apa isi map itu sampai-sampai wajah Dinar berubah menjadi terkejut.

"Maksud papah apa!? Dinar menolak!!."

Mendengar itu gw rebut dokumen itu dan membacanya, setelah membaca dokumen itu gw juga terkejut. Kali ini ucapan Bunda benar-benar terbukti nyata.

"Pah, bisa jelaskan maksud dari dokumen ini tuh apa?"

Papah mengangguk lalu menegakkan tubuh nya dan menyilangkan tangannya di dada.

"Papah sudah memindahkan sekolah Dinar ke Jepang. Papah ingin melihat seberapa mandiri nya anak papah yang satu ini."

Dinar menggeleng
"Gak Dinar gak mau pindah, Dinar mau bareng kakak."

Gw juga ikut gak terima, gak ada angin ataupun hujan tiba-tiba adek kesayangan gw seenaknya aja di pindahin ke negera orang-!!

"Pah kalo gak bisa menjadi sumber kebahagiaan kami setidaknya jangan menjadi sumber kesengsaraan kami. Dewa udah bilang kan Dewa gak make uang papah sepeser pun!! Kalo papah udah gak mau membiayai sekolah Dinar, maka biar Dewa yang membiayainya. Papah gak usah repot-repot mindahin Dinar ke Jepang!!."

Dewangga Atmadja [HIATUS SEMENTARA]Where stories live. Discover now