7-airin reyana (2)

24 11 4
                                    


Hay semua, gmna kabarnya?, semoga sehat selalu yaa jangan bosen bosen nemenin semesta, maaf juga kalo misalnya setiap chap masih blm jelas alurnya, bertebaran typo juga.oh iyaa buat yang penasaran kenapa belum ada picture dri pemerannya, semoga di part selanjutnya kalian bakal liat picture dari samudra, semesta, raya, mentari, bunda sama tokoh baru, penasaran siapa tokoh barunya? Pantengin terus ceritanya yaa
Happy readingg ☺☺☺


3³3³3³3³3

Samudra menatap jengah pada gadis manis yang duduk di sampingnya, mau apa gadis itu? Samudra menghela nafas pelan, laki laki itu berdiri menghampiri gadis manis yang entah sejak kapan ada di kamarnya sampai tertidur dalam posisi duduk. Samudra membaringkan gadis itu ke kasur miliknya pelan.
Lamat lamat netra samudra memperhatikan gadis itu, gadis yang entah kenapa sangat berani datang ke rumah nya padahal samudra sudah menolak gadis itu, namun ternyata gadis itu tidak menyerah begitu saja.

Senyum tipis samudra terukir, semesta benar ternyata gadis itu memang sangat cantik, samudra keluar menutup pintu kamar nya pelan membiarkan gadis itu tertidur sendiri di kamarnya. Perasaan aneh mulai hinggap pada hatinya seperti sesuatu yang menggelitik sampai samudra rasa tidak bisa menahan senyumnya.

Ada apa dengannya? Apa samudra mulai menyukai gadis itu? Sepertinya samudra hanya kagum pada paras cantik gadis itu, ya bagaimanapun samudra adalah laki laki normal, diri nya juga pasti kagum saat melihat perempuan berparas cantik.

Karena manusia tidak membenci sesuatu yang terlihat indah bukan?.

Entahlah, samudra juga tidak tau atas perasaanya sendiri.

"Loh arka? Airinnya mana? "

Samudra menoleh, terlihat sang bunda yang berjalan menghampirinya
"Tidur". Jawab laki laki itu singkat.

"Di kamar kamu? "

Samudra mengangguk, menatap sang bunda yang kini berdiri di hadapannya sambil membuat teh hangat.
"Bunda kenapa biarin dia masuk kamar arka? " .

"Gaenak lah, yakali bunda suruh dia nungguin kamu disini?".

Niana-bunda samudra duduk di hadapan anak laki laki semata wayang nya, ternyata anak nya kini bukan lagi anak kecil samudra sudah tumbuh menjadi laki laki tampan semakin mirip dengan Rensa-suaminya sekaligus ayah dari samudra.

"Kamu udah ga pusing? " Samudra mengangguk, menerima uluran teh hangat dari sang bunda.

Niana tersenyum tipis, meski samudra itu orang yang sangat pintar mengendalikan ekspresi wajahnya, tetap saja niana bisa melihat bahwa anak laki laki nya itu terus tersenyum walaupun hanya senyuman tipis yang nyaris tak terlihat.
"Bunda perhatiin kamu senyum terus, kenapa? ".

Pertanyaan sang bunda membuat samudra mengubah ekpresi nya "Gapapa" Jawab nya dengan nada acuh.

Niana terkekeh menatap sang anak dengan pandangan jail nya
"Kamu suka sama airin? " Ucapnya pelan.

Samudra menggeleng "Arka gatau"

Ya memang seperti itu lah samudra saking tidak pekanya sampai dia tidak mengerti perasaanya sendiri.

Niana berjalan mendekati putra nya tersenyum sambil mengusap puncak kepala samudra pelan.
"Saran bunda, kalo kamu suka sama airin jangan lama-lama kamu anggurin, kamu gantung dua perasaan orang Arka".

Samudra menatap sang bunda heran dirinya tidak pernah merasa menggantung perasaan orang lain
"Arka ga pernah ngerasa gantung perasaan orang bun, apalagi sampe dua".

Niana mengangguk menatap putra kesayangan nya dengan sorot hangat
"Bunda tau karena bunda perempuan, itu tergantung kamu Arka. Kamu mungkin ga ngerasa tapi ada dua perempuan yang suka sama kamu, yang satu tulus sampe ngorbanin apapun buat kamu. Yang satu tulus tapi, obsesi lebih dominan". Niana menjeda sejenak ucapannya.
"Jadi kamu harus bener bener tau siapa yang mencintai kamu dengan tulus dan yang benar benar kamu cintai".

Broken WorldWhere stories live. Discover now