6-Ardavena mentari

35 12 4
                                    

Balik lagi,,, gmna kabarnya??? Smoga sehat selalu ya, oh iyaaa jngn bosen bosen buat pntngin chapter nya, jngn lupa komen sma vote nya, makasih buat yang udah masukin perpus.
Siap buat chap selanjutnya?????
Happy reading,, 😉😉

3³3³3³3³3

Semesta menghela nafas pelan. Gadis itu memandang luar rumah yang masih hujan, gadis itu tersenyum tipis.

Bagaimana keadaan keluarganya saat ini??.Apakah mereka baik baik saja?.

semesta terkekeh "Mereka pasti baik baik aja"

"Mereka kangen gue ga ya?? "

Semesta tersenyum kecil "Mereka masih inget gue ga ya?".

Semesta terkekeh meratapi hidup keluarga "cemara" Nya yang begitu lucu.

Saking lucunya ia seperti tak pernah memiliki keluarga.

Semesta mengambil ponselnya gadis itu berdeham menetralkan suara nya yang sedikit serak.

" Iya bun, gimana kondisi arka? "

"Arka udah baikan dia juga lagi tidur, kamu gimana?"

Semesta tersenyum, "Meta baik baik aja ko bun"

"Beneran kan sayang?, kamu udah mandi?, kan tadi abis ujan ujanan juga".

Suara bunda terdengar khawatir, semesta tersenyum tipis.

"Udah bun, bunda tenang aja meta gapapa"

"Jangan lupa minum vitaminnya biar kamu ga sakit, kamu udah makan?, mau bunda kirim makanan? ".

Semesta tersenyum tipis
Meta udah sakit bun

"Gausah bun, meta udah makan ko, udah minum vitamin juga" Ahli sekali lidahnya berkelit.

"Makasih ya sayang, maaf hal kaya gini keulang lagi, arka belum sepenuh nya ikhlas".

"Semesta ngerti bun, ikhlas emang susah, tapi  meta yakin arka bisa nerima semuanya".

"Semoga ya sayang, oh iya tadi ada tamu yang jenguk arka. Namanya airin, meta kenal? ".

Semesta terdiam sejenak, merasa tak asing dengan nama yang bunda nians sebut tadi.
"Kaya ga asing bun, nanti meta cari tau".

"Makasih ya sayang, sekali lagi bunda minta maaf" .

"Bunda gak perlu minta maaf, ini semua gaada apa apa nya sama apa yang bunda kasih ke meta. Meta yang harus nya makasih ke bunda, meta sayang bunda".

"Bunda juga sayang meta, jangan sungkan sama bunda ya sayang, bunda matiin telpon nya ya?, kamu istirahat sayang".

"Iya bunda, good night".

Semesta merebahkan tubuh mungilnya, menatap langit langit kamarnya.

"Airin? Siapa ya?, gue kaya gak asing sama namanya. Apa dia airin yang sama kaya yang di kantin? Berani banget kalo sampe nyemperin samudra".

Semesta terseyum "Ya, udah saat nya samudra bahagia. Udah saatnya samudra gak terlalu terpaku sama gue, dari pada harus biarin samudra di manfaatin papa biar gue yang dorong dia buat lepas dari gue, dan gue juga harus bisa tanpa dia karena gue gaakan bisa selamanya di samping samudra".

Semesta menghela nafas pelan,
"Gue sayang sama lo samudra, sayang banget, bahkan saking sayang nya gue sama lo, gue rela bohongin lo. Maaf dra, gue lagi lagi harus bohong sama lo".

Gadis itu memandang langit dengan pandangan hampa, namun senyum nya masih tetap mengembang.
"Dan maaf, meta gaakan bisa nepatin janji kita arka". Gumam gadis itu sebelum terlelap dalam tidur nya.

Broken WorldWhere stories live. Discover now