EXtra Part dari Hiden Point Of View
.
.
Always try to be with you, and never will be end when you still not found
.
Karma Bible dan Thana yang berujung pada kebalikan sifat dari keturunan mereka.
.
.
susah, jelasin
" Lumayan, beruntung Nani membantu banyak sehingga aku tidak terlalu berpikir tentang perusahaan. Awww?! Kenapa melempariku bantal?!"
" Issh! Gara-gara Hia ternyata?! Kesal!?"
Dengan langkah sedikit tertatih, Paris menggunakan penyangga untuk berjalan menuju kamar sementaranya dan menutup pintu keras-keras. Membiarkan Makau memiringkan kepala dengan tingkah aneh adiknya.
" Hey apa kau benar-benar memperkejakan Nani begitu keras? Phi Thana bisa mengamuk jika ia tahu"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Build mendekat, ia sedikit berbisik pada anak sulungnya takut jika seorang yang ada di kamar mendengar.
" Tidak ada, seminggu lalu sejak kalian mengantar Paris terapi - aku melihat dia keluar dari ruang kerja Daddy dengan raut wajah serius. Dan paginya dia meminta banyak pekerjaan padaku"
Build memicingkan matanya, berharap anaknya tidak berbohong karena sudah membawa ayahnya.
" Khun WICHAPAS!!"
HAH?
Makau mengerjap beberapa kali mendengar nama panggilan Build pada ayahnya. Pantas Build tidak menyambutnya dengan pelukan dan ciuman di kening seperti biasanya. Ternyata.... Jak
" Dia Phi Jak??? Paris?"
Vegas dan Venice yang turun untuk makan malam mengerutkan kening mendengar teriakan murka dari Build, mereka sudah tidak pernah mendengar panggilan nama lahir ayahnya keluar dari mulut Build sejak Paris lahir ke dunia. Dan mendengar Build menyerukan nama itu dengan keras dan emosi tertahan, mereka yakin akan ada sesuatu yang terjadi di rumah mereka.
" Phi Jak? Sejak kapan?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Twins masih melihat Build bertingkah normal ketika mereka kembali dari kampus. Build bahkan berada beberapa meter dari Paris yang duduk di ruang tengah dengan wajah masamnya karena ulah Nani yang entah ada di mana.