Build dan Venice? Mereka sama seperti Makau yang tercengang melihat bagaimana Rain dengan tegas menolak keinginan Thana di tengah keluarga yang sempat membuatnya ingin berubah menjadi semut saking takut nya.



" Tidak ada alasan, Phi Mile akan mengurusnya untukku"



" Sayang, jangan seperti itu. Lihat Nani bahkan belum mengijinkan mu"




Thana mengiba pada anaknya dimana sang anak hanya merotasi matanya mengabaikan tatapan tajam Vegas dan tatapan memelas ibunya.



" Ar, Phi Yim dan Phi Rain kan sudah ada disini. Itu artinya mereka sudah menjadi keluarga kita, apa lagi yang Ar mau? "




Thana menoleh ke arah calon menantunya, mengerjap beberapa kali sebelum terdiam mencoba mencerna ucapan bungsu Summetikul.

Vegas tersenyum, tidak salah ia meminta bantuan adik bungsu nya dengan tatapan mata ketika tatapan mereka saling bertemu disaat Boun dan Bible bahkan hanya mengangkat bahu seolah bukan sesuatu yang harus mereka campuri. Dia tahu jika Paris lebih bisa ia andalkan di saat seperti ini, terlebih menghadapi pamannya yang luar biasa susah diatasi. Ia tidak berharap pada Nani atau Makau, atau dua saudara perempuannya yang ia yakini satu kubu dengan Thana. Jadi satu-satunya jalan adalah meminta Paris bicara, entah apapun itu terkadang adiknya berguna.



" Tapi Mommy menyukai mereka, Baby. Mereka terlihat sangat cocok untuk Mommy—"




Paris mengeluh sekarang, ia tidak ingin berdebat tapi Vegas memberikan tatapan memohon untuk menghentikan apapun yang ada di kepala Thana sebelum semuanya menjadi kenyataan dan menjadi bencana untuk semua orang .





" Tidak harus menjadikan mereka anak Ar, kan? Mereka memiliki keluarga masing-masing. Phi Rain anak tunggal, dan meskipun Phi Yim tidak memiliki orang tua tapi Phi Yim memiliki sanak saudara yang lain. Jika memang Ar ingin mengajak mereka bermain, Ar kan bisa bertanya pada mereka kapan mereka punya waktu. Atau jika Ar mau Ar bisa memberikan mereka privilege di perusahaan karena mereka hampir menyelesaikan kuliahnya, jadi Ar bisa menjadi orang yang mereka tuju ketika kesusahan. Bagaimana?"



Thana terdiam, lalu mengangguk dengan senyum cerah.





" Kau memang calon menantuku yang terbaik!"







Bible mendecih kesal.






" Seperti kau punya calon lain untuk Nani"









" Diam kau Satan!"






.




.

.







Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Paris duduk tenang di sofa panjang yang berada di sebuah studio foto, dimana ia sedang menemani Build untuk pemotretan sebuah majalah. Tentu saja Nani datang bersamanya, karena sebelum mereka ke studio mereka pergi ke rumah sakit untuk terapi yang sudah dijadwalkan oleh dokter yang bertanggung jawab atas Paris.

Eiffel, Part Of My WayWhere stories live. Discover now