CHAPTER 16 ; Hit n Run

Start from the beginning
                                    

Meskipun tahu, api unggun itu tidak cukup untuk menjatuhkan pria tersebut, Catherine tetap berusaha.

"ARGGHHH SIALAN!!!"

Gadis itu segera membuka simpul tali di kakinya dengan cepat.

Tak memiliki waktu, dengan tangan yang masih terikat Catherine pun mengambil kayu yang masih belum terbakar di sisi gua.

Melihat sang lelaki bernama Wesley itu mulai bangkit dengan sisa sisa api ditubuhnya, Catherine pun segera memukulnya dengan seluruh tenaga yang tersisa.

Di sisi lain, Wesley kualahan dengan api yang membakar bagian belakang tubuhnya dan pukulan kayu bakar yang dilayangkan oleh Catherine pun kembali jatuh.

"DIAMLAH BRENGSEK!!!" Wesley mencoba melawan. Namun nihil, beberapa pukulan yang ia layangkan masih bisa ditahan gadis tersebut, sehingga ia kehilangan kesadarannya saat pukulan Catherine mengenai kepalanya.

Dengan tubuh bergetar Catherine memegang bagian perutnya.

Luka tendangan Wassel beberapa saat lalu kini terasa jauh lebih menyakitkan saat Wesley memukulnya berkali-kali di bagian tersebut.

'Tahan Catherine... kau harus bertahan..'

Setelah melepaskan simpul tangannya, gadis itupun mulai melangkah tertatih kearah luar gua.

Satu langkah.

Dua langkah.

Belum sempat melanjutkan langkahnya, tubuh Catherine menegang.

Disana... Wessel berdiri dengan wajah terkejut dan sedetik kemudian Catherine sadar seluruh perlawanannya sia-sia.

Dan tubuh mungil yang biasanya terawat tersebut, kembali tumbang begitu mendapat beberapa pukulan dan tendangan lainnya.

'Edward.... cepatlah datang......'

Benaknya terus memanggil Edward sesaat sebelum kegelapan kembali mengambil alih kesadarannya.

***

Setelah terus mencari jejak Catherine bak anjing gila seharian penuh. Akhirnya Edward dan pasukannya mendapatkan titik terang.

Mereka menemukan sebuah jejak gerobak yang anehnya menuju hutan di ibu kota. Kemungkinan besar, gerobak tersebut merupakan alat yang digunakan pelaku untuk membawa Catherine.

Meskipun belum tahu pasti, namun Edward meninggikan harapannya.

Sudah sehari penuh dimana keberadaan Catherine masih dipertanyakan. Bagai sebuh bom, kondisi Edward saat ini benar-benar tak tersentuh. Pria tersebut benar-benar akan meledak kapan saja.

Jika tidak mengingat Catherine yang harus segera diselematkan, mungkin pria itu sudah membakar istana kerajaan saat ini.

"Duke, Jejak tersebut mengarah pada sebuah gua"

Meremas sapu tangan yang selalu ia genggam seharian ini, Edward seakan mendapatkan keyakinan.

"Lempar bom asap kedalam sana, dan jangan sampai melukai Catherine"

Sang prajurit yang mendengar hal tersebut mengangguk patuh. Meskipun mereka juga belum mengetahui apakah Catherine benar berada disana, namun insting mereka mengatakan bahwa sang calon nyonya mereka berada didalam sana.

Dan insting mereka tak pernah salah.

**

Dalam hitungan detik, gua tersebut pun dipenuhi dengan asap tebal dan tanpa menunggu lama seluruh prajurit pun memasuki gua dan menyerang 2 orang lelaki di dalam sana.

Sedangkan Duke Emeric terpaku pada saat asap perlahan menghilang dan pengelihatannya terjatuh pada tubuh kecil di sisi gua.

Sekujur tubuhnya yang biasa dijaga dengan baik kini ternodai dengan memar dan darah.

Tubuh yang biasanya berdiri tegak itu kini meringkuk tak sadarkan diri.

Bak diremas tangan tak kasat mata, jantung Edward sesak. Kini rasanya jauh lebih buruk dari saat Catherine yang hilang dari manor.

Perasaan ini jauh lebih menyakitkan.

"Catherine..." lirihnya sembari melangkah mendekat kearah tubuh mungil yang seakan meminta perlindungan tersebut.

Dengan tangan gemetar, Edward segera memerikasa denyut nadi gadis tersebut diarea lehernya.

Lelaki tersebut masih belum bernafas lega meskipun mendapatkan denyutan di leher tersebut

"Catherine..." panggilnya.

"Duke?"

Lirihan yang sangat kecil itu sukses menggetarkan mata Edward.

"Ya, ini aku" jawabnya sembari membawa tubuh Catherine kedalam rengkuhannya.

"Sakit..."

Lirihan kesakitan Catherine sukses membuat jantung Edward semakin diremas.

"Shhh, sekarang sudah tidak ada yang bisa menyakitimu lagi"

Dengan Gerakan kecil, Catherine meremat lemah seragam yang dikenakan Edward.

"Semuanya akan baik-baik saja.... bertahanlah"

***
TBC

Published, 28-06-2023

DREAM [END]Where stories live. Discover now