Bab 15: Santai dulu ceritanya.

Mulai dari awal
                                    

"Mahal!"

"Bacot! Duren mahal!"

"Turunin!"

"Udah harga murah ini!"

"Turunin!"

"Aaaaaaaakh!"

"Aaaaaaaakh!"

~~~~

Malang, Jawa Timur
10.25am

Di siang hari yang sedang hujan deras di Malang entah kenapa, Reza duduk di samping jendela dengan sebuah iPad di tangannya dan secangkir kopi di sampingnya menikmati  suasana senggang yang jarang dia alami akhir-akhir ini akibat penumpukan dokumen. 

*Surrrp

"Haaaah...... waktu santai ini jarang datang." Reza

Reza menatap ke jendela dan dia melihat banyak rintik-rintik air yang jatuh yang menimbulkan suara yang terasa mendamaikan suasana hatinya. 

"Raphael-san, terimakasih telah memberikanku kesempatan menggunakan klonku untuk menggantikan diriku dalam bekerja di kantor. Kau selama ini tidak pernah membiarkanku bersantai seperti ini apalagi saat ada banyak pekerjaan." Reza

Raphael-san menampakkan wujud Morgan Le Fay di depan Reza dengan pakaian kasual namun tetap dengan tiara kecil di kepalanya. Raphael-san duduk di hadapan Reza dengan sebuah kursi hologram yang tidak nyata.

"Sesekali saya harus memanjakan master karena saya juga sadar kalau terlalu menekan master untuk bekerja keras bukanlah hal yang bagus kalau terlalu sering dan terlalu keras." Ujar Raphael-san pertama kalinya tanpa melalui telepati.

Reza sedikit tersentak dengan hal tersebut, namun dia kembali tersenyum bangga layaknya seorang ayah yang mulai melihat anaknya yang mulai mandiri pada hal yang dulu dia sangat bergantung kepada orang tuanya.

"Kau bahkan sekarang tidak lagi bergantung pada telepati untuk berbicara dalam wujud tersebut." Reza

"Apakah master tidak merasakan sesuatu nostalgia dengan suasana ini?" Raphael-san

"Apa maksudmu?" Reza

"Dulu, sebelum kedatangan IU master selalu mengambil kesempatan untuk bermain hujan terlepas usia tubuh master yang sangat tua." Raphael-san

Flashback

<Master, sebaiknya master segera kembali ke kamp untuk beristirahat. Bermain hujan akan membuat master berpotensi mengalami sakit.>

"Aku tidak mau, aku ingin beristirahat! Dokumen-dokumen sialan itu tidak akan menghalangiku untuk bersantai!" Reza

Reza mengambil sebuah bola sepak di lapangan yang kosong dan basah. Lalu Reza mulai menaruh bola tersebut dan menendangnya sekeras mungkin ke arah lain secara acak. 

*Dash!

Bola melampung tinggi ke arah utara dan Reza menyalurkan energi sihir dalam jumlah besar ke bagian kakinya. Setelah itu Reza bergerak dengan kecepatan super mencegat bola yang dia tendang, setelah itu Reza menendangnya kembali ke lingkaran tengah lapangan, lalu Reza menggunakan akselerasi pikiran untuk meningkatkan kecepatan otaknya.

Dalam pandangan Reza, dunia seakan melambat, pada momen tersebut Reza bergerak menuju ke lingkaran tengah lapangan sebelum bola menyentuh tanah dan mengembalikan kecepatan pikirannya. Bola yang melesat dengan cepat menghantam tanah lalu sebelum memantul Reza menendang bole tersebut ke arah gawang sekuat-kuatnya.

*Dash!

Bola melesat dengan sangat cepat dan berhasil mengenai jaring-jaring gawang karena tidak ada yang menjaganya.

Rise of Indonesian Devils In Parallel World: Shadow Era Season 2 [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang