Bab 7: Perombakan

789 57 39
                                    

12 Januari 1948
Vietnam

Di Vietnam, legiun asing Prancis dan para simpatisan secara perlahan mulai menguasai berbagai situs dan titik pemerintahan serta militer milik Republik Kesatuan Vietnam. Para pemerintah dan eksekutif RKV diungsikan oleh militer mereka ke perbatasan Thailand dimana Thailand bersedia untuk menerima pengasingan mereka atau menjadi jalan bagi pemerintah Vietnam agar mereka mengungsi.

Saigon
09.12am

Di salah satu titik pembangkit listrik milik pemerintah Vietnam, terjadi pertempuran antara militer RKV dan juga sebuah golongan bersenjata Jepang yang berlandaskan ideologi komunis, melawan para penerjun payung legiun asing Prancis yang bersenjata lengkap. Seorang perwira RKV Army atau RKVA, berlari melewati lebatnya hutan yang menjadi lokasi pendaratan legiun asing Prancis.

*Drap drap drap

"Cepat cepat. Kita harus segera mencapai posisi kapten Nguyen Tang."

"Kapten, gudang persenjataan kita dikabarkan telah jatuh ke tangan simpatisan. Kita tidak akan bisa lagi mendapatkan suplai dari wilayah Saigon. Dan juga pemerintah telah berhasil mengasingkan diri." ujar seorang prajurit RKVA yang membawa sebuah tas yang terdapat antena radio yang panjang.

"Begitu kah? Jadi pasukan jenderal Hoang sudah memutuskan untuk mundur. Bersiaplah untuk bergerilya mulai saat ini, tidak ada lagi suplai yang cepat datang kepada kita kecuali ada negara lain yang membantu."

"Siap."

"Dimengerti."

"Roger."

"Untungnya persenjataan yang kita bawa sekarang cukup untuk bergerilya selama 12-15 minggu. Jenderal Hoang membuat keputusan yang tepat agar mengosongkan persediaan pelurunya terlebih dahulu daripada senapannya. Kita akan bisa memberikan perlawanan lebih lama kalau peluru kita masih banyak."

"Ya, hanya ada tersedia peralatan untuk 13.000 prajurit yang kurang lengkap di gudang senjata yang jatuh. Kebanyakan adalah seragam dan ransum, sebagian besar senjata telah dibawa pasukan lain termasuk kita dan peluru serta peledak juga telah berhasil dikosongkan kemarin lusa."

Para prajurit yang membawa senapan serbu MP-43 yang ditangkap Indonesia dari prajurit Jerman yang menjadi penasehat Jepang lalu diproduksi lokal di Vietnam untuk divisi TNI asal Vietnam, tersebut berlari menyusuri hutan. Para prajurit dengan persenjataan langka ini telah mendapatkan pendidikan dari unit raiders TNI AD dan marinir Indonesia tentang perang gerilya sehingga karena pengetahuan dan kemampuannya, mereka dipercayai untuk membawa senjata infanteri terbaik milik tentara Republik Kesatuan Vietnam saat ini.

Disaat mereka mencapai salah satu lereng gunung yang disana telah banyak pohon yang diratakan dengan bom untuk tempat mendaratkan pasukan, para prajurit Vietnam yang berada disana bertemu dengan pasukan lainnya yang berasal dari RKVA, milisi Viet Minh, dan juga prajurit dari organisasi Lao Issara.

Para prajurit tersebut terlihat sedang menunggu sesuatu untuk datang kepada mereka. Karena sudah terlihat sudah ada puluhan mortar yang telah bersiap di kedalaman hutan. Tak lama kemudian, sebuah pesawat He-111 milik Prancis terbang mendarat di lahan kosong tersebut. Para prajurit Vietnam dan Lao Issara menunggu waktu yang tepat untuk menyerang sesuai dengan apa yang mereka pelajari dari raiders TNI AD.

Pesawat yang mendarat terlihat menurunkan banyak personel Prancis yang langsung melakukan penyisiran. Para prajurit legiun asing Prancis tersebut merasakan kalau mereka telah terkepung oleh musuh, mempercayai firasat mereka bersama, mereka memberikan isyarat untuk evakuasi sesegera mungkin.

"Tembak!" teriak seorang letnan jenderal RKVA.

*Pub

Sebuah peluru mortar terbang diatas pepohonan lalu mortar tersebut mendarat di bagian mesin di bagian kanan pesawat He-111 yang menyebabkan ledakan besar terjadi dan pesawat yang akan lepas landas mengalami kegagalan. Para prajurit legiun asing Prancis yang melakukan penyisiran juga langsung dihabisi oleh para unit elite dari RKVA yang membawa senjata MP-43 dan STG-44. Pertempuran dimulai.

Rise of Indonesian Devils In Parallel World: Shadow Era Season 2 [Slow Update]Where stories live. Discover now