Bagian 16: Fionier Prim Elaine

158 21 1
                                    

"Aku akan mencari penawarnya!"

"Tidak Fionier, di hutan sana sangat berbahaya. Ayah tidak akan mengizinkanmu untuk kesana!"

"Ayah, tapi wabah ini sudah sangat berbahaya, lihat bagaimana warga mu terpapar. Aku tidak bisa diam saja disini, aku harus mencari penawarnya!"

Tiberius menangkap tangan putrinya yang hendak pergi.

"Tidak denganmu, aku akan memerintahkan bawahan ku untuk mencari penawarnya!"

Fionier tersenyum dan melepaskan cekalan tangan sang ayah.

"Biarkan aku pergi, untuk kali ini saja, biarkan aku berguna untukmu dan untuk warga mu ayah."

Seseorang dengan pakaian kusut menghampiri Tiberius.

"Pak kepala desa, lihat bagaimana virus itu menyebar dengan sangat cepat. Virus itu menyebabkan mereka semua muntah dan banyak ruam di tubuhnya."

Tiberius mengalihkan pandangannya dan melihat bagaimana warganya sedang menangis, meraung merasakan sakit yang luar biasa.

"Ayah, kumohon. Biarkan aku pergi sekarang, aku akan menyembuhkan mereka semua. Percayalah padaku!"

Dengan berat hati, Tiberius menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, aku tidak akan menahan mu lagi. Pergi dan pulang dengan aman, jadilah putriku yang pemberani saat disana!"

Fionier mengangguk patuh dan mulai melangkahkan kakinya menuju hutan untuk mencari herbal yang ia butuhkan.

***

"Astaga, aku sudah sering mendengar, disini banyak sekali herbal yang bahkan sulit untuk di temukan."

Fionier berjalan dengan menyusuri jalanan hutan yang penuh dengan semak belukar dan rerumputan liar juga gatal.

"Kemana aku harus mencarinya, jalanan juga sangat licin karena hujan!"

Hari mulai gelap dan Fionier menemukan tepian sungai dengan air yang mengalir deras kemudian ia memutuskan untuk beristirahat sejenak disana, lalu menutup matanya.

Setelah beberapa jam kemudian, Fionier membuka matanya, ia terbelalak melihat langit sudah gelap dan tanpa penerangan sedikitpun. Tak lama Fionier juga mendengar geraman harimau dari kejauhan.

"Suara apa itu?!"

"A-aku harus pergi dari sini!"

Fionier berlari meskipun tidak tau arah jalan.

"Aku harus kemana, aku tidak tau arah jalan ini. Tidak, ini sudah bukan jalan lagi, ini semua hutan dan pohon-pohon di atas kepalaku begitu tinggi!" Fionier bergerak gelisah dan terus menggerutu.

Jelas sekali saat Fionier berjalan mundur dirinya mendengar seseorang yang tengah berlari menuju ke arahnya.

Saat itu juga Fionier bersembunyi dibalik batang pohon yang besar dengan ketakutan. Meskipun gelap gulita Fionier bisa merasakan orang itu semakin dekat ke arahnya.

Detik kemudian terdengar seperti benda jatuh dengan sangat keras. Tidak, itu bukan benda jatuh dari atas pohon atau pun langit, melainkan seseorang yang menerjang seekor kelinci lalu memakannya hidup-hidup.

"Siapa dia..." Fionier membekap mulutnya rapat-rapat agar kehadirannya tidak di ketahui seseorang yang tengah memakan seekor kelinci disana.

"Aku harus segera pergi dari sini, aku takut sekali. Ayah tolong lah aku..." Fionier terus membatin.

***

"Aku sudah lelah mencari kak Alucard, kenapa mereka semua memberikan tugas sesulit ini untukku!"

Vampire muda yang berusia 1.500 tahun itu mendapatkan tugas dari kakak-kakaknya untuk mencari keberadaan Alucard yang sedari pagi buta sudah menghilang. Mereka semua tahu bahwa untuk mencari keberadaan Alucard itu akan sangat sulit di karenakan Alucard adalah salah satu vampire yang berbeda dengan mereka semua, Alucard itu istimewa bahkan ia bisa menghilangkan aroma tubuh dan jejaknya sehingga tidak ada satu orang pun yang akan mengetahui keberadaannya. Sebab itu sang kakak memerintahkan adik kecilnya untuk mencari keberadaan Alucard.

"Astaga, aku benar-benar benci akan hal ini. lihat saja, akan ku laporkan kepada ayah atas apa yang mereka perbuat padaku!"

Liam itu benar-benar sangat polos.

"Aku bahkan tidak bisa mencium aroma keberadaan kak Alu, sial."

"Tunggu..."

"Apa ini...?"

"Aroma apa ini? ini aneh, aku bahkan baru merasakan aroma aneh ini" Liam terus mengendus kan penciumannya.

"Aneh sekali" Liam memperhatikan setiap sudut di sekitarnya. Memastikan bahwa ada yang tidak beres dengan penciumannya, seperti ada seseorang yang akan hadir.

"Taman? kenapa ada taman yang begitu cantik di hutan seperti ini?" Entah dimana Fionier berada sekarang, ia hanya berlari dan terus berlari menghindari seseorang yang menyantap hewan hidup-hidup tadi.

"Ini cantik sekali, begitu banyak kupu-kupu beterbangan dan juga aroma bunga yang begitu semerbak" Fionier takjub dengan pemandangan yang ia lihat sekarang dan berpikir bagaimana ada taman secantik ini di dalam hutan yang lebat.

"Dan tunggu... kenapa disini begitu terang sekali? Aku yakin ini masih malam hari dan masih gelap gulita, memangnya selama itu aku berlari hingga waktu sudah terang begini? Tidak mungkin!"

Kebingungannya terus bertambah setelah dirinya melihat taman di dalam hutan lalu langit yang sudah sangat terang benderang secepat itu. Jika memang sudah berganti hari seharusnya ia akan melihat matahari mulai naik dan memperlihatkan sunrise yang cantik, melainkan sebaliknya. Fionier tidak melihat adanya sunrise tetapi dikagetkan dengan langit yang sudah terang seperti di siang bolong.

Fionier berjalan dan melihat-lihat cantiknya taman itu. "Aku seperti sedang berada di negeri dongeng hahaha" Fionier tertawa kecil.

"Apa itu sebuah rumah..?" Fionier menyipitkan kedua matanya memperjelas pemandangan mata yang ada di depannya.

"Tidak. I-itu kerajaan!" 

"Apa aku ini memang berada di sebuah negeri dongeng?"

"Atau aku sudah mati dan ini adalah surga...?"

Fionier menggeleng-gelengkan kepalanya dan berjalan mundur. Terlalu tidak masuk akal apa yang dialaminya sekarang, semua ini, kebingungan ini, semuanya membuat kepala Fionier sakit.

"Awshhh!"

Fionier merasakan tubuhnya menabrak sesuatu saat ia terus berjalan mundur. Detik kemudian dirinya menoleh dan terperanjat saat yang ada di hadapannya kini adalah seorang laki-laki yang terlihat berwibawa dan tubuhnya yang kekar juga tinggi.

"Siapa kau?" Sorot mata yang tajam dan wajah dinginnya seketika membuat tubuh Fionier tak berkutik.

***

Awal mulanya kisah ke7 vampire ini di mulai...

Setelah kisah kelahiran ke7 vampire di buat, part ini dan seterusnya akan lebih fokus kepada mereka di bandingkan dengan Almor ayahnya.

Maafkan author yang menunda waktu untuk update, kalian vote dan komen dong biar aku juga semangat buat lanjutin ceritanya😭😭

Liam ini termasuk vampire terakhir keluarga gragos ya, vampire bungsu nya kita semua.

To be continued -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAWRILIA CASTLE || NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang