Bagian 07: Renacido

594 113 8
                                    

Hari ini akan ada dua perasaan yang berbeda. Dimana Almor yang tengah berbahagia atas pernikahannya dengan Gisanna. Sementara itu Alter, ada luka yang terkoyak atas kasihnya yang tidak akan menjadi miliknya.

Setelah berdebat tentang perasaan dan keegoisan, Alter kalah oleh keegoisan seorang Ayah yang butuh pendamping hidup dan juga seorang keturunan. Perasaannya pada Gisanna kalah oleh ego sang Ayah, dan Gisanna bahkan tidak mampu membela dirinya sendiri selain menuruti keinginan Almor.

Seharian ini Alter mengurung dirinya didalam kamar, bahkan dia tidak mampu untuk melihat Gisanna yang sudah sepenuhnya menjadi seorang Ibu untuk Alter. Wanita itu yang pertama kali membuat jantung Alter berdebar, pertama kali membuat Alter takut kehilangan, dan pertama kali mengajarkan Alter untuk merelakan.

Berbulan-bulan kemudian, Alter mendapati kabar bahwa Gisanna tengah mengandung anak dari Almor. Selama itu juga Alter tidak pernah menyapa atau berbicara lagi pada Gisanna.

Hati Alter hancur, hancur dengan kalimat "kau akan menjadi seorang kakak, Alter." Malam itu juga Almor mengatakannya kepadanya, malam itu juga hati Alter hancur seperti ada sebuah pisau yang menodongnya dari depan, bukan dibelakangnya.

Wanita itu bahkan tertawa bersama Almor, dulu dia sangat membencinya bahkan untuk melihat wajahnya saja Gisanna tidak ingin. Kenyataan yang pahit bahwa Gisanna telah menerima Almor dan bahagia bersamanya.

Hari itu Alter sedang berjalan untuk mencari angin segar, biasanya disaat akan menjelang malam Alter selalu melihat sesuatu yang berterbangan dan menyala. Alter tidak tau itu apa, tapi untuk Alter itu sangat cantik saat dimalam hari.

Alasan sebenarnya mengapa Alter berjalan disaat malam akan tiba, dia hanya tidak ingin melihat Gisanna yang tengah bahagia bersama Almor. Kadang kala Alter tanpa sengaja melihat keduanya berpelukan.

"Aku tidak ingin pulang untuk melihat mereka bermesraan seperti itu, itu membuat hatiku perih" lirih Alter.

"Aku akan berburu seekor Rusa hari ini, itu akan membuatku sedikit tenang."

Kemudian Alter berlari cepat untuk mencari sebuah Rusa yang biasanya mudah Alter dapatkan dimalam hari. Ada sedikit kecemasan bahwa faktanya malam ini akan terdengar lolongan serigala yang akan mengancam nyawanya, Alter belum terlalu hebat untuk melawan para serigala itu. Ada kalanya mereka sangat kuat.

*****

"Apa kau melihat Alter sore ini?" Gisanna bertanya kepada Almor yang tengah menunduk mengusap perut buncit Gisanna.

"Ada apa? mengapa kau menanyakannya?"

"Aku... hanya sedikit cemas, dia tidak terlihat sore tadi."

"Mungkin dia pergi bermain, dia akan segera pulang kau tidak perlu mencemaskan nya seperti itu."

Gisanna hanya menganggukkan kepalanya.

Keduanya diam beberapa saat, kemudian terdengar lolongan panjang serigala yang memekikkan telinga Almor. Taring itu kembali muncul saat beberapa puluhan tahun tidak pernah Almor tunjukkan. Tangannya terkepal mengingat bahwa hari ini adalah hari dimana bulan tampak sempurna, para serigala itu akan semakin kuat untuk dilawan.

Gisanna memegang kuat tangan Almor, "A-apa yang terjadi?"

Almor mengusap lembut rambut Gisanna, "Bukan apa-apa, kau masuk saja aku akan mencari Alter sebentar."

"Tapi aku takut."

"Kau aman disini, okey? sekarang masuklah."

Gisanna hanya menganggukkan kepalanya. Sebelum meninggalkan Almor, Gisanna kembali menatap wajah suaminya itu, terlihat sedikit menyeramkan.

Sepertinya akan terjadi sesuatu yang besar malam ini.

Setelah melihat Gisanna masuk kedalam kastil, Almor mulai menggunakan penciumannya untuk mencari keberadaan Alter. Dia tau akan ada bahaya besar yang akan mengancam nyawanya. Sebelum itu dia harus menemukan Alter, sebelum para serigala itu bermunculan dan akan mengibarkan bendera peperangan.

Sementara itu Alter semakin jauh berlari untuk mencari Rusa, dia tidak tau akan ada bahaya yang mungkin akan terjadi padanya malam ini. Hingga dipertengahan hutan suara itu semakin terdengar lebih dekat, lolongan itu seperti tanda ajalnya malam ini.

Alter menghentikan pergerakan pelan. sial dia akan pergi saat ini juga.

Jika saja dia bergerak sedikit didepan sana, mungkin dia akan cepat diserang oleh para serigala itu. Terlihat sekali ada 4 serigala yang berjajar menunggu lawannya masuk, dia akan mencabik-cabik nya dan terus mengoyak tubuh lawannya sampai mati menjadi bangkai.

Namun penciuman serigala terlalu kuat, bahkan disaat Alter berbalik untuk pergi, pergerakannya diketahui oleh mereka. Dan saat itu juga Alter dan serigala mulai lari dan mengejar.

*****

Gisanna bergerak gelisah saat terus menerus mendengar lolongan serigala. Alter dan Almor belum kembali saat mereka pergi, Gisanna tau jika serigala musuh dan lawan mereka yang kuat, ia takut akan terjadi sesuatu kepada keduanya. Dengan perut buncitnya Gisanna terus merapal kan doa untuk keduanya, dia takut berada di kastil sendirian, Gisanna berharap Almor dan Alter akan cepat kembali.

Hingga saat tubuhnya lelah, Gisanna ambruk begitu saja. Dengan memegangi perut buncitnya, Gisanna meraung kesakitan saat mengetahui bahwa ada darah yang keluar begitu saja.

Ini terlalu awal untuknya melahirkan, ini masih bulan ke-7 untuk usia dalam kandungannya. Namun dengan rasa sakit yang Gisanna rasakan dia meyakinkan dirinya untuk mengeluarkan bayinya sendiri demi menyelamatkan bayi didalam kandungannya.

Saat itu Almor dan Alter belum kembali juga. dan dimalam gelap ini ada wanita yang sedang berjuang menyelamatkan bayinya sendiri. Selama proses itu terus berlangsung suara tangis dari makhluk kecil dan lucu itu terdengar keras. Gisanna berhasil, berhasil mengeluarkannya.

*****

Gimana dengan part ini?

Ngerti gak sama jalan ceritanya?

Ada yang mau di sampaikan sama Alter?

Atau Almor?

Atau Gisanna?

Atau author nya mungkin?

JANGAN LUPA VOTE NYAAA!!!

NAWRILIA CASTLE || NCT Where stories live. Discover now