"Kau yakin?"

"Kenapa, Kakashi-sensei? Kami bertetangga sejak kecil, seharusnya masuk dalam kategori, kan?"

"Hmm, bisa sih. Baiklah."

Kakashi menggulung kertas tersebut dan memasukkan kembali ke dalam kotak misterius, setelah itu ia mengangkat toa dengan sebelah tangan dan memberikan pengumuman resmi, "Pemenangnya adalah Uchiha Sasuke dari Tim Merah." 

Seluruh lapangan kembali bergemuruh dengan suara para penonton yang meneriakkan nama si bungsu Uchiha.

Tim lain yang memakai ikat kepala dengan warna berbeda, satu per satu menyerahkan barang yang disebutkan dalam kertas sesuai pilihan masing-masing.

"Kenapa kau membawaku? Memangnya apa perintah dalam kertas tersebut?" Hinata masih penasaran dengan isi kertas yang telah dimasukkan ke dalam kotak misterius.

Sasuke menaikkan sudut bibir membentuk senyuman miring mengejek, "Pertama, kau adalah objek yang paling dekat dengan garis finish. Kedua, tim kalian payah, aku hanya berbaik hati memberimu kesempatan untuk menjadi orang pertama yang memasuki garis finish."

Kalimat terakhir si bungsu Uchiha membuat Hinata memasang ekspresi masam.

Jawaban macam apa itu? Sama sekali tidak sesuai dengan konteks pertanyaan sang gadis Hyuuga. 

Sebelum Hinata sempat melancarkan protes, suara cempreng khas seseorang sudah mengalihkan perhatian.

"Hinata-chan, ano sa... semoga berhasil di pertandingan nanti."

Pemilik rambut pirang dengan pita pengikat kepala berwarna biru tua memamerkan senyum lebar yang sanggup membuat si pemilik surai indigo bersemu merah dan mati kutu.

Gadis itu hanya menganggukkan kepala, kemudian secepat mungkin berlalu dari tempat itu untuk bergabung dengan tim kuning yang sudah melambaikan tangan di tengah lapangan, memberi isyarat agar Hinata segara berkumpul.

Kali ini, giliran Sasuke yang memasang ekspresi masam dan menatap sebal pada sahabat pirang sekaligus rival sejatinya.

Naruto mengabaikan tatapan sebal dari si rambut hitam, dan menyerahkan hasil "rampasan" nya pada Kakashi-sensei, sebuah bola voli.

Setelah itu, Naruto dengan wajah tanpa dosa bertanya, "memangnya kau disuruh membawa apa? Kenapa menyeret Hinata-chan?"

"Kau hanya merusak suasana, Dobe."

Setelah itu, Sasuke segera berlari meninggalkan Naruto yang masih kebingungan.

"Oi, Teme. Lah kenapa dia marah-marah?"

Adapun untaian kalimat dalam kertas tersebut adalah...

大切な人

Daisetsuna hito

Orang yang paling berharga

*****

Cinta pertama adakalanya bertepuk sebelah tangan...

Pertama kalinya merasakan rasa suka dengan seseorang tanpa memiliki memikirkan ada atau tidaknya masa depan dengan orang tersebut.

Begitu naif, tidak realistis, kekanak-kanakan dan mungkin terlihat bagaikan orang bodoh.

*****

Hyuuga Hinata menatap ke arah pentas yang sudah diisi oleh peralatan musik dari anak band.

Adapun band yang dimaksud beranggotakan perwakilan dari masing-masing tim yang bertanding.

Uchiha Sasuke dari tim merah sebagai vocalist tentu saja berhasil membuat para fans fanatiknya berteriak histeris.

Tidaklah berlebihan bila pemuda itu menjadi idola para gadis remaja. 

Menjadi bahan gosip dari adik-adik kelas karena sang Uchiha sudah menjadi senior yang akan lulus di akhir musim panas nanti, dan tentu saja banyak yang mendambakan cinta dari pemuda itu.

Suara bariton sang pemuda bergema di segala penjuru pentas ketika ia meraih mic dan mengucapkan, "Lagu ini merupakan request dari salah satu rekan kami untuk seseorang."

Tiba-tiba saja keseluruhan panggung itu dikejutkan oleh suara teriakan dari sang Uchiha, "Mau sampai kapan kau hanya melihat pada seseorang yang tak pernah berpaling padamu?"

Ucapan tersebut disambut dengan pekikan histeris dari para gadis yang sudah berkerumun di sekitar pentas, walaupun tidak sampai rusuh.

Naruto, gitaris, melirik pada Shikamaru (sang basist) mengirimkan pesan tersirat "loe yang request?", yang langsung mengangkat bahu. Setelah itu si pirang dan si rambut nanas serentak melirik pada Kiba yang menjadi drummer, yang tentu saja menggelengkan kepala dengan cepat.

Ah, dasar nih vocalist ngarang kali ye.

Akan tetapi, show must go on dan ada kalanya improvisasi dibutuhkan sebagai elemen yang menarik perhatian penonton.

Suara petikan gitar mengiringi kalimat pertama 'hold on little girl...' , seketika mendapat sahutan, sorak sorai dan siulan dari para penonton laki-laki dan perempuan yang berkerumun di sekitar pentas.

Mereka hanyut dalam suasana dan ikut menyanyikan chorus dari lagu To Be With You - Mr Big dengan suara jernih yang mirip dengan paduan suara orkestra.

Hyuuga Hinata menatap dari kejauhan, sama sekali tidak tertarik untuk mendekati area panggung. Ia bersandar di dinding balkon yang membatasi koridor dan ruang kelas.

Salah satu sahabat baiknya di sekolah, Yamanaka Ino turut berada di sisi gadis itu. "Tidak tertarik untuk melihat mereka manggung terakhir kalinya dalam jarak dekat?"

Hinata menggeleng cepat, "Biarkan adik-adik kelas kita mendapat kesempatan untuk mengagumi kakak kelas mereka. Hari ini akan menjadi memori terindah dalam hidup mereka terutama momen dengan kakak kelas yang mereka kagumi atau sukai."

"Ah iya, mereka sangat suka dengan Sasuke-kun."

Hinata hanya tersenyum simpul. Siapapun pasti mengetahui ketampanan dan kharisma dari pemuda Uchiha tersebut.

"Mungkin hanya kau satu-satunya gadis di sekolah kita yang tidak tergila-gila kepadanya."

"Yah, kalau kau berada di posisiku, dan melihat semua kelakuan randomnya dari sejak taman kanak-kanak mungkin kau juga akan mati rasa, Ino."

Ino tergelak mendengar penuturan Hinata, "sepertinya aku paham maksudmu. Aku pun terbiasa dengan kelakuan random dan sifat malas Shikamaru sampai kebal sekarang."

Tawa Hinata berderai namun ia tak lagi melanjutkan pembahasan tentang teman masa kecil tersebut. 

Ia mengarahkan kepala menatap ke arah pentas dengan tatapan lembut ke satu objek yang tak akan dimengerti oleh si lawan bicara.

Hinata menggoyangkan kepala mengikuti irama lagu yang tidak jelas ditujukan kepada siapa ataupun untuk menyindir siapa. Akan tetapi, Hinata benar-benar can relate dengan pesan dalam lagu tersebut.

Cinta yang bertepuk sebelah tangan itu memang menyakitkan...

Apalagi ketika orang yang kau sukai sama sekali tidak mengetahui apapun perasaanmu kepadanya...

*****

Short Story Collection SH - Alternate UniverseOnde histórias criam vida. Descubra agora