Boku wa Baka Dakara - 3

404 89 32
                                    


Sasuke-kun... mite, mite...(*ungkapan ini bisa diartikan "lihat, lihat...") aku diajak keluar oleh seorang crazy rich Alpha. Aku menunggu hadiah dan ucapan selamat darimu.

Lelaki itu tersenyum tipis

Ada guratan kelegaan menghiasi ekspresi wajah, mungkin ini jawaban doa saat perayaan ulang tahun Hinata yang baru saja berlalu.

Ia pun membalas pesan tersebut dengan sebaris kalimat yang berisi dukungan layaknya seorang teman dekat.

Kutunggu detil ceritamu nanti.

*****

Beberapa hari kemudian.

Hinata mengunjungi apartemen Sasuke dalam rangka acara reuni kecil-kecilan ala mereka.

Akan tetapi, ia sama sekali tidak terlihat antusias membahas pertemuannya dengan si Alpha yang mengajak kencan.

Wanita itu memilih sibuk mengolah masakan di atas perapian. Sesekali ponselnya bergetar di atas meja dapur dan si Omega hanya menekan icon telepon merah, atau mengabaikan sama sekali sampai berhenti total.

Sasuke hanya memindai gerak gerik sang teman yang menurutnya tidak wajar dari meja makan.

Sebelumnya perempuan itu bercerita menggebu-gebu melalui email mengenai Alpha yang diketahuinya menjadi CEO perusahaan digital creative, sementara keluarga besarnya memiliki perusahaan berskala enterprise.

Bisa dikatakan Hinata mendapatkan yakuman (* artinya jackpot dalam permainan mahjong) kali ini.

"Kenapa?"

Pertanyaan singkat nan ambigu memecah keheningan akut antara mereka.

"Kenapa apanya?"

"Itu. Bergetar terus dari tadi tapi dimatiin mulu."

Sasuke menunjuk ke objek yang dimaksud dengan menggunakan lirikan mata, bibir dan dagu yang terangkat.

"Oh itu."

Hinata tidak serta merta menjawab, membuat Sasuke melanjutkan tebakan, "Si Alpha baru?"

"Yap."

"Tidak berjalan lancar?"

"Orang itu benar-benar parah. Manusia rendahan. Aku sudah memintanya untuk tidak menghubungiku lagi, tapi tetap saja dia menggangguku."

"Memangnya dia stalker?"

"Kau berpikiran begitu juga? Hah... tapi orang itu pasti menganggapku lucu jika aku mengatakan hal ini di depannya."

Sasuke memilih diam, ketika Hinata menghidangkan masakan terakhir di atas meja dan mendudukkan pantat ke salah satu kursi makan terdekat.

"Itadakimasu."

Keduanya berucap nyaris bersamaan sebelum memasukkan suapan pertama ke mulut.

Pilihan Sasuke langsung jatuh pada sebuah side dish yang dibuat khusus untuk dirinya.

Okaka.

Okaka merupakan serpihan bonito kering atau katsuoboshi yang dicampur dengan sedikit soyu.

Rasanya gurih, sedikit asin dan nikmat bila dimakan bersama nasi putih yang masih mengepul. Biasanya okaka ini digunakan untuk isian onigiri.

Namun Sasuke lebih suka memakannya langsung dipadukan dengan lauk lain sehingga menimbulkan sensasi umami di dalam mulut.

"Umai." (artinya enak tapi lebih kasual, bisanya buat ngobrol antar teman. Oishii juga artinya enak tapi formal)

Pujian itu selalu dilayangkan tanpa sadar setiap kali lelaki itu memakan masakan Hinata.

Short Story Collection SH - Alternate UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang