19

501 68 7
                                    

×The Future×

**

Tiga tahun lalu Chan sempat terpuruk putus asa dan ingin menyerah,tapi ia sudah janji akan bekerja keras untuk memperjuangkan Hyunjin. Ya Chan menyukai Hyunjin tapi tidak berani mengungkapkan, untuk sebanding dengan Hyunjin sangatlah jauh.

Satu tahun setelah masa itu, hidup Chan benar-benar sulit. Tabungan habis untuk keperluan Hikaru yang semakin bertambah besar, bekerja serabutan di ladang, pergi pagi pulang petang. Demi mendapatkan sesuap nasi untuk keluarga nya,kala itu nenek Bang dan suaminya sudah semakin tua dan sering sakit-sakitan.

Lima puluh ribu kadang tidak cukup untuk sehari, kebutuhan pokok semakin mahal saja per hari nya, kadang Chan tidak makan demi ketiga orang tersayang nya.

Setelah Hikaru lancar berjalan Chan sering membawa anak itu ke ladang, mengikuti Chan yang sedang mencangkul tanah di tetangga nya Jun. Peluh di badannya ia hiraukan, senyuman nya tidak pernah luntur barang sedikitpun. Sosok kecil itu adalah obat lelah Chan,Hikaru harus bahagia tidak boleh seperti dirinya.

Kadang masih ada orang yang menghina,Chan adalah orang tua gagal karena membawa anak satu tahun ke ladang. Tapi Chan tidak perduli dia memang gagal membangun rumah tangga tetapi dia tidak gagal mendidik anak untuk tumbuh kuat dan apa adanya.

Chan berjanji pada dirinya sendiri, suatu saat dia bisa menjadi orang sukses. Meskipun tawaan remeh dari rekan bekerja nya. Chan tau untuk itu tidak mudah,makan sehari hari saja sudah susah.

"Mimpi kau Bangchan,rumah reyot begitu gimana bisa sukses. Yang kemaren aja gak betah tuh,so soan nyari yang cantik beli susu anak aja gak mampu"

Kata-kata itu masih Chan ingat, tapi memang benar untuk seukuran dirinya darimana bisa di sukses. Ekonomi sering pas pasan. Dan ucapan terakhir itu sepertinya benar,Chan tidak pantas bersanding dengan hyunjin yang cantik.

Beli susu saja Chan tidak mampu, hingga harus pakai air gula merah bagaimana jika Hyunjin menikah dengan nya, hidup nya akan sulit. Chan tidak mau itu terjadi untuk kedua kalinya.

Hingga suatu saat kakek Bang jatuh sakit serius,Chan tadinya ingin meminjam uang pada rentenir untuk membawa kakeknya ke rumah sakit namun pria paruh baya itu melarang,satu Minggu kemudian kakek nya meninggal.

Saat itu Chan tidak bisa berhenti menangis,ia merasa sangat gagal menjadi manusia. Padahal Chan ingin kakek nya bahagia setelah Chan sukses. Namun sayang umur nya telah habis.

Dua bulan setelah itu nenek Bang pula menghembuskan nafas terakhirnya,Chan benar-benar kehilangan keluarga nya saat itu. Senyum nya menghilang ah tidak Chan terpaksa tersenyum untuk anaknya meskipun hati memendam rasa sakit.

Di tambah lagi sosok wanita yang melahirkannya datang begitu saja usai semuanya berakhir,Chan ingin marah mengapa ibu nya datang disaat neneknya pergi. Setelah bertahun-tahun lamanya kenapa baru datang.

Sakit hati Chan, perlu beberapa waktu untuk menerima kembali.

"Chan mamah minta maaf,mamah banyak  salah sama kamu. Maafin mamah nak,mamah sayang kamu. Mamah mohon" wanita 56 tahun itu berlutut sembari menangis menyesali kesalahannya.

Jelas anak mana yang tidak sakit hati ditinggal orang tua bertahun-tahun, pernikahannya gagal,dan dia mendapatkan hinaan dari semua orang. Tapi Chan tau dia tidak boleh menjadi anak durhaka.

THE FUTURE||BANGCHAN•HYUNJIN[8]✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant