Sentuhan enaknya?!

48.8K 133 0
                                    

VOTE AND SPAM KOMENT YES ALL!!

Thanks so much....

"Apa!? Bukannya ini yang lo mau heh?!" tantang Dirga terkekeh sinis. Lalu cowok itu dengan ide super absurd yang terlintas seketika begitu saja di otak kotornya itu demi agar membuat adiknya jera dan akan langsung menurutinya tanpa harus menolaknya lagi. Dia pun seakan ingin mulai memakan dada besar Zera dengan menghisapnya lebih keras setelah mengeluarkannya begitu paksa dari bungkusan bra hitam yang membuat Zera semakin tersentak saat merasakan lidah Dirga membasahinya.

"Kak sakit ishh!!" ringis Zera saat begitu merasakan Dirga juga lebih dalam sedikit mengigit putingnya yang keras mulai kemerahan dibuat oleh bibir laki-laki itu seakan lebih rakus.

"Ini belum seberapa sayang... Diluar sana masih ada binatang yang lebih buas lainnya dari gue ingin mencabik-cabik tubuh indah Lo ini!!" ujar Dirga sebentar sembari menyeringai lebih tajam padanya. Sempat mencubit puting Zera sebentar. Lalu kembali melanjutkan lidahnya melijati bagian dada sintal gadis itu. Kini Dirga mulai aktif dengan gerakan yang berubah mulai menjadi lembut saat Zera yang meringis kesakitan tdu namun hal itu tak berlangsung lama.

Ia tak ingin Zera malah jadi kecanduan begitu Dirga kembali sadar atas perbuatannya yang sekarang saat ini. Padahal niat Dirga hanya ingin memberikan pelajaran berharga pada gadis itu agar dia tak lagi banyak bertingkah dan selalu harus waspada terhadap lelaki lain termasuk dirinya.

"Kak pelan-pelan..." desah Zera sebentar. Dirga meneguk ludahnya sesaat. Hah?! Gila apa yang udah gue lakuin sih bangsat?! Kok gue sendiri yang mau bikin dia keenakan?! Dirga meneguk kasar ludahnya.

Tanpa sadar tangan Zera tak sengaja berpegang pada sesuatu dibalik bawah celana milik Dirga yang mulai mengeras. "Itu apa kak? Kok kayaknya keras banget?" tanya Zera agak polos saat ia sedikit terkejut menyentuh benda yang menonjol dari lelaki itu.

"Ini pedang gue! Lo mau gue tebas sekarang hah perut Lo bisa membengkak penuh darah nanti punya jabang...?!" bentak Dirga seolah menahan malunya juga. Ia berhenti dan segera menjauh dari Zera.

Begitu juga dengan gadis itu begitu tersadar akan dirinya yang sudah dibuat kapok oleh gigitan sadis Dirga yang masih membekas pada bagian dadanya membuat Zera agak nyeri dan semakin malusaat Dirga masih menatapnya dengan begitu lebih tajam.

"Akh kakak ngeselin banget tau!!" Zera lantas berlari menuju kamarnya dengan sembari menutupi dadanya yang sudah ternodai oleh perbuatan gila Dirga barusan tadi padanya.

"Bangsat! Bangsat! Gue malah kayak orang gila ngelakuin hal itu sama dia adik gue sendiri?! Astaga setan Lo ngumpet dimana! Argh malu banget gue sialan!!" umpat Dirga marah pada dirinya sendiri. Ia juga menampar wajah pipinya dengan kasar beberapa kali seakan ingin menyadarkan dirinya yang sudah keterlaluan setelah kepergian Zera dari hadapannya. Dirga tak berhenti juga mengacak rambutnya frustasi ketika dirinya juga mulai mengalami ereksi.

"Maaf Zera... Gue yang terburuk jadi Abang lo!!" Dirga mengusap wajahnya gusar dan masih malu-malu ia bahkan tak sudi ingin menatap dirinya sendiri saat ini. Ia terus bergumam berulang kali mengingatkan kelakuannya yang memalukan sedikit bejat pada adiknya.

"A-dick gue juga kenapa dia malah hidup lagi, disaat seperti ini sih gila mau gue cekik nih lama-lama?!" geram Dirga sedikit melirik kesal ke arah celananya cukup lama yang menonjol seolah bangun sedang bergerak gelisah dibawahnya. Dirga juga berusaha mencengkramnya kuat dengan tangan seolah ingin serius mencekik burung langka itu agar tertidur kembali dengan tenang di bawah sana. Enyah anjir! Pikiran Dirga tak bisa hilang mengenai adiknya itu. Ia juga menggelengkan kepalanya.

"Damn shit! Gue gak bisa mengendalikan diri tadu!!" geram Dirga lalu mengacak-acak rambutnya lebih frustasi dan sekamin malu sendiri.

Sedangkan Zera sudah mengganti baju seragamnya. Ia masih kesal dengan tingkah Dirga yang memperlakukannya berbeda sekali saat tadi malam penuh dengan kelembutan lalu sekarang pagi ini Dirga malah bersikap lebih kasar. Meski begitu Zera masih bisa mengingatnya. Ia tak bisa membenci Dirga.

Gairah CanduWhere stories live. Discover now