It's Me!

21K 689 55
                                    

Revisi total karna part ini terhapus

" Jangan macam macam dengannya!" Tunjuk Vallen kearah Mira yang beringsut memeluk Alice.

" Aku memikirkan banyak macam, lalu kenapa aku harus mematuhi anak kecil sepertimu? Kau kira kau siapa? Orang suci? Dua wanita itu saja sudah kau tiduri!" Seringai Stevan sebelum...

" Bug."

Sebuah tinjuan keras mendarat di rahangnya. Mata merah penuh kemarahan itu menatapnya lekat

" Aku, Vallentino Abigail." Ujarnya

" Cuih." Stevan meludahkan darah dari mulutnya. Lalu...

" Bunuh dia!!" Teriaknya kesal

" Kak Vallen." Alice menatap cemas. Ada beberapa orang yang melangkah masuk ke tempat itu. Perlahan, Vallen menatap ke arah Alice lalu tersenyum

" Bawa Mira keluar!" Perintahnya

Aku tak ingin, Alice dan Mira melihat sisi gelapku

Alice mengangguk hendak membawa Mira. Tapi...

" Valleeennn aakhh!!" Stevan menarik Mira dengan mudah. Beberapa orang lainnya menahan tubuh Vallen, hingga...

" Lepaskan dia!!" Teriak Vallen, urat lehernya menegang. Dan " BUG." Sebuah tinjuah hampir saja menyentuh rahang ayah 1 anak itu, sebelum.. dengan tepat, Vallen menangkisnya, bahkan Vallen menggenggam erat tangan sang pemukul. Dia tersenyum dengan tatapan membunuh. Dan...

" Brak." Satu hentakan saja, Vallen mematahkan tangannya. Membuat lawannya terkapar. Ia melirik kearah Stevan lalu tersenyum picik

" Its me." Ujarnya hendak menuju ke arah Stevan. Tapi lagi lagi orang orang itu menghalangi langkahnya. 1, 2X mereka berhasil melumpuhkan Vallen dengan memukulkan besi dll ke tubuhnya. Tapi bukan Vallen namanya kalau dia tak bisa melawan mereka dan mengalahkannya.

Kenapa? Kenapa mereka seakan tak pernah habis?

Vallen melirik kearah Mira yang tampak menderita dilecehkan oleh Stevan dan Alice yang di cekal 2 orang pemuda disisinya.

" Aku tidak tau apa yang kau inginkan Stevan!! Tapi mereka keluargamu!! Lepaskan merekaa!!" Teriak Vallen meradang.

Stevan menghentikan kecupannya di leher Mira lalu menarik lengan wanita itu kebelakang punggungnya, membuatnya berdiri membusung menatap Vallen.

" Keinginan?" Ujarnya mengulas senyum

" Kalau kau memang ingin menghancurkan seseorang itu harusnya keluargaku. Bukan keluargamu sendiri!" Tekan Vallen lagi.

" Apa aku harus memberitahumu apa keinginanku?" Jawab Stevan lalu mengulas senyum. Dan...

" Aarkh." Dia meremas dada Mira kasar dan itu membuat darah Vallen mendidih. Hingga..

" Aku pasti akan membunuhmu Stevan!" Teriaknya ingin menerkam Stevan, namun lagi lagi... beberapa orang menghalanginya.

Tanpa Vallen sadari, Stevan tersenyum kearah Alice yang tampak meneteskan air mata sejak tadi melihat betapa Vallen berusaha keras melindungi Ibunya. Seolah ia bisa merasakan, cinta Vallen yang begitu besar untuk Mira. Bahkan ia seolah tak merasa sakit melawan orang orang itu, terjatuh dan dipukul berkali kali, tetap saja, Vallen bergeming dan menjatuhkan mereka satu persatu. Alice terdiam, terluka...

Benarkah dia tak terlihat?
Benarkah yang ada di dalam pikiran Vallen hanya Mira?
Lalu, bagaimana dengannya?

Inilah yang aku suka, perpecahan - Batin Stevan

Mr. Elegant ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang