#1 "In Your Side"

Start from the beginning
                                        

Tentu saja meski tidak terima, tidak ada yang bisa mendebat Vegas apalagi mereka tahu jika yang salah disini adalah mereka bukan Vegas, bahkan Bible sekalipun tidak bisa mendebat anaknya itu. Build sudah mencoba memohon pada Vegas, namun Vegas memilih mengabaikannya dan mengatakan jika itu konsekuensi atas kesalahan Build. Venice dan Makau? Keduanya mendapat balasan yang tidak jauh beda dari kedua orang tua mereka.

Dan dari jadwal kuliah yang Venice dapat, saudara kembarnya itu memiliki kelas yang harus di datangi. Build memanfaatkan kesempatan itu untuk masuk dari penjagaan yang Vegas berikan.

Tidak banyak kendala untuk mereka tiba di depan ruang ICU, dimana mereka tentu saja akan mengikuti kata bos besar mereka dan memilih memikirkan konsekuensinya dari bos kecil mereka nanti ketika harus berhadapan dengan Bible.

Bible membuka pintu ruang rawat dengan pelan, tidak ada Pond disana karena di dalam ruangan terlihat beberapa dokter sedang mencoba menenangkan seseorang.





" TIDAK!!!!! Ini sakit!!!!"





Pekikan berasal dari seseorang yang dibaringkan di ranjang itu membuat Bible dan Build terpaku. Anaknya, anak mereka yang selalu mereka lindungi kini terlihat kesakitan dengan seseorang yang mendekapnya.







" Hanya sebentar- dokter hanya akan memasang gips baru untukmu"





Nani terlihat mencoba menenangkan putra bungsu Summetikul yang benar-benar terlihat menyedihkan tanpa bisa bergerak leluasa. Dokter mengatakan jika perban yang menutupi matanya belum bisa dibuka selain untuk diganti selama beberapa Minggu. Tulang rusuk yang patah pun dan juga luka tusukan di pundaknya pun mulai menunjukan tanda-tanda membaik,

Paris terbaring lemas ketika dokter selesai dengan pekerjaan mereka pada tubuhnya. Ia tidak memiliki tenaga bahkan untuk bernafas pun ia kembali harus menggunakan alat bantu beberapa saat sebelum Paris kembali mengeluh dengan alat bantu yang justru semakin menyakitinya.

Di samping ranjang Nani setia menggenggam tangannya dan sesekali menyeka keringat di wajah dan leher Paris tanpa keberatan.





" Phi...kau tidak bekerja?"





" Why?"





Dengan nafas yang masih terasa berat Paris mencoba mengatur udara yang masuk ke dalam tubuhnya, sangat perlahan.





" Kau bisa membuat Hia Makau bangkrut!"





Nani terkekeh, sebelum tatapan nya bertemu dengan tatapan Bible dan Build. Ia melirik ke arah Paris, memastikan jika Paris tidak bereaksi dengan kedatangan keluarganya.



" Dia membebaskan ku bekerja di manapun aku suka, terlebih prioritas utamaku adalah dirimu. Tentu dia tidak akan keberatan"



" Aku?"





Paris menunjukkan ekspresi bingung, dan itu cukup membuat Nani tersenyum mengagumi ekspresi yang bahkan tidak bisa Nani lihat bersamaan dengan manik indah yang selalu membuatnya tidak bisa berkata-kata. Bibir Paris bergerak kecil dan itu tentu saja terasa seperti candu untuk Nani, beruntung ia masih sayang nyawa untuk mengingat jika kedua orang tua Paris ada di belakangnya.



" Sudahlah, aku tidak melihat dokter magang itu? Kemana dia?"



" Phi Pond sedang ke kampus, shift nya nanti malam"



Nani mengangguk.



" Kau ingin sesuatu?"



Paris menggeleng, ekspresi wajahnya begitu sendu namun tidak bisa menahan bagaimana dia terlihat kehilangan dan sedih.



Eiffel, Part Of My WayWhere stories live. Discover now