18.Canda dunia

63 4 0
                                    

Terik matahari mengusik kedua matanya untuk cepat bangun. Ia meneliti kesana kemari sebelum menyadari tertidur ditempat yang familiar untuknya beberapa hari ini.

"Ta, ikut anak-anak latihan di halaman depan gak?"

Ah ternyata ia tertidur di basecamp club motor nya tadi malam. Pantas saja Atama merasa alasnya tidur tak terlalu nyaman.

"Males.. Lo aja sama yang lain." Jawab Atama yang membuat lawan bicaranya itu berdecak kesal dan meninggalkan Atama tanpa berkata apapun.

Atama meregangkan tubuhnya sebelum beranjak darisana untuk melihat suasana latihan teman-temannya. Suara bising motor tentu saja yang pertama ia dengar ketika berada diluar.

Tringg...

Fokus Atama terhalau saat mendengar bunyi ponsel, sesaat sebelum mengambilnya disaku. Untuk apa Rendi meneleponnya dipagi buta seperti ini?

"Kenapa?"

"Lo Dimana?"

"Gw..." Jedanya menutup kupingnya yang tak digunakan untuk bertelepon agar perkataan Rendi lebih jelas.

Suara bising ditempat Atama tentu langsung disadari oleh Rendi. Karenanya ia langsung mengajak Jovan untuk menjemput Atama.

"Gw kayaknya tau Lo ada dimana, tunggu..gw kesitu sekarang."

"Buat ap__"
Belum sempat menuntaskan ucapannya Rendi sudah mematikan panggilannya secara sepihak.
"Babi.."

Tak lama sejak telepon itu terputus, mobil yang dikendarai Rendi terlihat oleh Atama.

"Ternyata emang udah jadi tugas gw buat jemput Lo ya Ta." Ucap Rendi setelah berhadapan langsung dengan Atama.

"Mana motor Lo biar gw yang bawa." Tanya Jovan yang berjalan menghampiri Atama dibelakang Rendi.

Atama yang tak mengerti apa yang terjadi hanya menunjuk sepeda motornya diantara beberapa motor yang terparkir juga disana.

"Ada apa?" Ucap Atama setelah sekian lama terdiam bahkan Jovan pun sudah pergi darisana bersama motornya.

"Kalo Lo peka, Lo seharusnya sadar apa yang terjadi.."

•🌻•

Sesampainya di gerbang rumahnya, Atama termenung. Ia merasa deja vu. Atama menatap Rendi untuk meminta penjelasan tapi hanya helaan nafas yang ia terima.

Ia berjalan perlahan mengabaikan orang-orang yang ada disekitar. Dibenaknya ia bertanya, kenapa semua orang menatapnya penuh kasihan karena sungguh Atama tak sudi dikasihani.

Langkahnya semakin berat sesaat sebelum ia mencapai pintu utama rumahnya yang terbuka lebar memperlihatkan seseorang yang sangat ia sayangi tertidur pulas seakan semua masalah yang ia pikul luluh dan berdamai pada alam.

Jibran yang menyadari kedatangan Atama langsung menghampirinya dengan tatapan penuh benci.

Bugh..

Satu pukulan Atama dapatkan sampai tubuhnya tersungkur kebawah.

"Bangsat,"
"Kemana aja dua hari ini? Kenapa baru dateng sekarang anjing!"
"BUKA MATA LO! LO LIAT SIAPA YANG ADA DISANA? LO LIAT! Adik Lo pergi Atama..PERGI!"
"Aleon pergi ninggalin kita semua..dia pergi."

Mahendra langsung membawa Jibran yang sudah terisak kedalam pelukannya. Semua yang ada disana terdiam setelah mendengar unek-unek yang Jibran sampaikan.

The Nareksa || Lee Haechan ft. NCT DREAM Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin