•Prolog

486 20 0
                                    

•••

"Gak ada hidup yang gak butuh perjuangan."

"Iya, tapi tumpuan untuk hidup juga penting."

"Ck, bisa bales aja Lo padahal gw mau bikin kalimat puitis."

Atama merangkul adiknya erat. Memandang langit disore hari ditemani coklat hangat buatnya tentu saja.

"Senjanya indah ya dek."

"Kayak gw gak sih? Hahaha."

"Kenapa Lo seobsesi itu jadi senja padahal ada yang lebih baik?"

Aleon menghentikan tawa kecilnya dan menatap kakaknya tak mengerti. Kenapa Atama selalu saja mengucapkan kalimat yang sulit ia mengerti.

"Hm?"

"Lo liat secantik apa senja hari ini tapi Lo belum tentu liat senja yang sama dikemudian hari."
"Karena keindahan senja cuma sesaat dan setelahnya menghilang."

"Gak papa setidaknya jingganya senja masih bisa menghangatkan luka, setidaknya kita tau kan arti menanti untuk bertemu senja yang baru."

"Senja yang baru ya..."

•🌻•

"Gak ada yang namanya senja yang baru, nyatanya hal itu hanya membuat luka yang baru."
"Gw kalah Al..gw takut sama hidup gw sendiri ternyata."

Rendi, orang pertama yang melihat Atama hanya bisa terdiam. Ia yang selama ini menemani Atama sejak kecil memang sudah terbiasa tapi tetap saja ini terlalu menyakitkan untuk disaksikan. Sisi yang tak pernah Atama tunjukkan kepada orang lain berhasil ia ketahui.

"Lo bilang Lo bakal sembuhin luka gw dek, tapi buat sembuhin luka Lo aja gak becus."
"Lo orang ter-brengsek yang pernah gw temui tau gak, pembohong..setiap kata yang Lo ucapin, semuanya bohong."

Rendi hanya bisa melihatnya dari jauh, tak sejengkalpun ia langkahkan menuju Atama. Rendi hanya ingin Atama mengeluarkan semuanya, pundaknya pasti sudah terlalu berat menanggung semuanya.

"Adek..adek kesayangannya kakak, Lo sekarang pasti bahagia ya disana sama bunda."

"Gw kira yang bakal ninggalin semesta duluan itu gw, nyatanya sekarang Lo yang ambil finis duluan."
"Udah gw bilang senja itu jahat, kenapa Lo gak mau nurut sih?"

Bibir Atama memang terlihat tersenyum tapi air mata itu tak bisa ia tutupi, tanpa semua orang tau air mata itu sudah mengatakan semuanya. Menangis sembari tersenyum itu.. menyakitkan.

"Tolong maafin ayah ya dek, ayah sudah terlalu terluka dengan semuanya."
"Kakak janji akan bawa ayah mengunjungi Aleon suatu saat nanti."

"Kakak pulang, maaf dan terimakasih."

•🌻•

"Luka itu ada dua jenisnya yang satu fisik yang satu lagi batin."

"Trus Lo milih yang mana?"

"Fisik, sakit batin itu terlalu menyakitkan."

Benar luka batin memang begitu menyakitkan, tapi Aleon tetap menyanggahnya.

"Tapi kalo sakit fisik bakal cepet matinya."

"Meninggal dek..Lo kira manusia hewan, bisa Lo katain mati?"

"Kan biar singkat."

"Singkat ndasmu, gak sopan itu namanya.. dasar lele goreng."

"Enakan ayam goreng tau kak."
"

Kalo gw pilih sakit batin aja, setidaknya kalo kita berusaha sembuh pasti ada harapankan?" Lanjut Aleon


Sejenak Aleon menghentikan perkataannya sebelum memandang Atama dengan serius.
"Jadi, tolong sembuh ya kak."

Ucapan terakhir Aleon membuat jantung Atama berhenti sesaat. Ia menatap sang adik penuh tanya. Sejak kapan?

"Lo..Tau? Aleon, jawab kakak! Lo tau? Sejak kapan?"

"Sejak dokter Juna kesini titipin obat Lo di gw." Ucap Aleon memperlihatkan wadah berisi obat-obatan milik Atama yang sedari awal ia sembunyikan dibalik tubuhnya.

"Gw awalnya curiga tapi gak pernah gw buka karena menghargai privasi Lo sebagai kakak."
"Karena itu gw tanya tapi Lo cuma ngomong jangan ikut campur kan? Tapi jujur gw khawatir sama Lo!"

Aleon berhenti sejenak meredam emosi.
"Jadi buat jaga-jaga gw ambil satu kapsul dan cari tau sendiri itu obat apa."
"Dan hasilnya benar-benar mengejutkan ya kak?"
"Kenapa Lo sembunyiin hal sebesar ini dari gw?"

Atama mengambil paksa obat-obatannya.

"Gak semua hal harus gw ceritain, Lo kali ini benar-benar gak sopan sama gw Aleon.."
"Gw, kecewa."

°°°

Hai semuanya.. kembali lagi dengan cerita terbaru aku nihh..
Dan benar sekali cerita ini aku buat spesial untuk merayakan ulang tahun Haechan ke-23 tahun. Yuhuuu HBD kakak🥳🥳🥳

Cerita ini aku tulis untuk menemani Juni ini biar lebih berwarna ya..
'The Nareksa' akan jadi satu universe dengan 'Matahari & Senjanya' jadi kalau ada yang belum baca buruan baca yuk..
Tapi kalo mau langsung kesini juga gak papa kok

And for Haechan, semoga tahun kamu selalu diberikan kebahagiaan, mungkin kehidupan gak akan semulus itu, tapi aku selalu berharap kamu mendapatkan apa yang kamu perjuangkan selama ini dan yang paling penting tetap sehat ya dear, we love you💚

And happy reading...

•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~

to be continued

The Nareksa || Lee Haechan ft. NCT DREAM Where stories live. Discover now