1. Mbak Ndalem

96 12 11
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Ahlan wa sahlan di cerita pertama aku.
Langsung baca aja ya.. semoga suka.

~

~

~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~
~


🕊🕊

Suara gesekan antara sandal dan tanah terdengar bersahutan dibarengi suara adzan yang menggema. Hari sudah mulai larut,para manusia kini berbondong-bondong menuju bangunan berwarna putih dengan tulisan "Masjid Daruttaqwa " terpampang jelas didepannya.

Para santri,begitulah julukannya. Berlari sekuat tenaga sambil menenteng-nenteng kitab dengan tulisan "sulamtaufiq" . Ada juga yang masih tergolong santri baru membawa kalamullah dalam dekapannya.

Di dalam kamar mandi pun tak kalah ramai. Mereka semua hendak mengambil air wudhu. Namun karena sangat ramai,jadilah mengantri dengan mengobrol, melakukan kegiatan lain,atau hanya sekedar mengagumi langit senja yang begitu indah.

"Ayo!! Ayo!! Segera!! Jangan sampai telat kalian semua!!" Ucap lantang salah satu pengurus di bidang keagamaan.

Semua santri pun lari terbirit-birit menuju ke dalam masjid yang ternyata romo yai sudah rawuh. Segeralah mereka semua menata rapi shaf sholatnya. Lalu mengangkat tangan dengan ucapan "Allahuakbar".

Sholat Maghrib berjamaah pun terlaksana. Sholat yang dilaksanakan di sebuah masjid berukuran lumayan besar sehingga muat untuk sekitar 3000 santri yang hanya terdiri dari putra saja.

Sedangkan untuk santri putri,mereka sholat di aula tempat biasanya kegiatan dilaksanakan disana. Dengan di Imami oleh mbak Ndalem kepercayaan keluarga kyai tersebut.

Memang terpisah antara putra dan putri walau hanya untuk sholat saja. Untuk meminimalisir pertemuan antara santri putra dan putri. Karena tidak ada yang tau apa yang akan terjadi nantinya.

Seperti biasa. Sehabis sholat maghrib,para santri pun berpencar menuju ke kelasnya masing-masing untuk melaksanakan kegiatan sorogan. Baik sorogan kitab maupun sorogan al-qur'an. Semuanya terkecuali yang mengikuti program Tahfidz di pondok salaf ini.

Yang mengikuti Program Tahfidz pun kini sudah duduk nyaman di salah satu ruangan yang berada di ndalem. Dengan dipimpin langsung oleh bu nyai pondok. Namun,terkadang juga disetorkan kepada mbak ndalem kepercayaan beliau ketika beliau udzhur untuk mengisi kelas tahfidz.

Kegiatan itu akan berlangsung sampai sekitar pukul 20.00 sampai terdengar bunyi yang dibunyikan oleh santri bagian pendidikan yang mengurusi semuanya.

𝐏𝐀𝐍𝐆𝐄𝐑𝐀𝐍 𝐃𝐇𝐔𝐇𝐀Where stories live. Discover now