Chapter 9

191 11 11
                                    

[ Secret X Secret ]

Pair :
Eren Yeager X Levi Ackerman

Note :
Cerita ini mengandung unsur kehidupan elite nan mewah & fasilitas hidup crazy rich

Bagi yang tidak suka dengan cerita ber unsur kehidupan penuh kemewahan dan mengganggap semua hanya pamer kekayaan..dipersilahkan get out dari ff ini.

#moneyismylife

•°•°■《♡•♤•◇•♧~[👑💵]~♧•◇•♤•♡》■°•°•

"Sudah selesai urusan mu dengan para bodyguard itu ?"

Netra obsidian bersitatap datar mengintimidasi. Pemuda ramping ini sedari tadi hanya bersandar dekat pintu mobil selepas menyantap makan siap saji, melipat kedua lengan di depan dada nya. Sang kekasih nampak begitu serius menerima panggilan entah dari ucapan satu bodyguard maupun ponsel pinjaman tadi.

"Ya begitulah, seperti biasa tentang fraksi lagi" Balas Eren yang mulai memasuki mobil dan menghidupkan deru mesin.

Iris obsidian mencermati dalam pandangan datar gerik pemuda tampan itu. Beralih ke sudut pojok basement, para bodyguard itu nampak masih berdiskusi sebelum akhirnya bubar untuk naik mobil dan meninggalkan tempat secepat mungkin.

Memeriksa ponsel pink miliknya yang masih dalam mode off, dirasa masih jangkauan luar kota dan terpasang pelacak otomatis membuat Levi masih menyimpan ke dalam sakunya. Menghela napas kecil, tak terasa esok lusa ia harus kembali bersekolah dan memulai masa aktingnya lagi dengan Eren.

"Hngg seperti itu", Levi pun masuk juga ke dalam mobil hitam ini. tepatnya menduduki kursi belakang.

"Hei kenapa gak duduk di depan lagi !?", Sontak kepala bersurai coklat menoleh belakang. Terbelalak mendapati Levi meringkuk sambil peluk erat bantal kecil untuk jok penumpang mobil. .

"Hng, memangnya gak boleh ?", Sebelah alis hitam terangkat heran. Pasang sudut bibir pun melengkung sikit.

"Ya boleh-boleh aja sih tapi kan-", Tertegun sesaat dengan mendapati peluh keringat dingin mulai muncul di pelipis Levi.

"Aku mau tidur sejenak, bangunkan kalau sudah dekat rumah", Berbalik badan walau merasakan macam tatapan tajam menelitik dirinya.

Menghela napas panjang, gordyen kecil yang membatasi kursi belakang Eren tutup. Dirasa hari semakin siang, ia pun musti terburu-buru untuk sampai sekolah sesuai janji. Seseorang yang tak ingin ia temu tetapi memaksa untuk bertemu.

Hembusan pendingin mobil sangat lah ringan namun tetap terasa dingin, pewangi berkelas mewah pun turut menemani. Menyodorkan sebuah kartu biru tanda ia sudah memasuki gerbang tol menuju kota metropolitan dimana rumah megah mereka huni.

Mengaktifkan mode autodrive pada stir, kepala bersurai coklat menoleh belakang dan perlahan menyibak gordyen batas antar kursi penumpang. Cukup terperangah dan merasa sangat jengkel dibuat bersamaan.

Terperangah takjub tentu bisa menyaksikan raut tertidur pulas di wajah pucat Levi, rasa amat jengkel jelas dari pembatas kursi ini yang terlalu mewah dan ribet. Tidak bisa meloncat atau panjat layaknya mobil pada umumnya yang tidak memiliki sekat berlebihan seperti ini.

Mengutuk dan mencaci maki untuk si pembuat desain mobil yang hanya menyisakan sekat seukuran kecil cuma memuat lebar wajah dan rentangan tangannya saja. 

Secret X SecretWhere stories live. Discover now