Sebuah Undangan Biru di Atas Nakas

298 36 3
                                    

Don't tell me its not worth trying for
You can't tell me its not worth dying for
You know its true,
Everything I do, I do it for you.

- (Everything I Do) I Do It For You by Bryan Adams

***

Sore ini Jeongguk menjemput Taehyung di perpustakaan kota. Anak itu memang memiliki janji dengan Jimin sejak siang hari tadi, dan Jeongguk sengaja menyempatkan diri untuk menjemputnya karena ingin memberikan sesuatu.

Sudah selang seminggu sejak Taehyung jatuh sakit karena terlalu memikirkan apa yang Ayahnya katakan. Kondisinya saat ini sudah jauh lebih baik dan ia sudah kembali menjadi Taehyung yang banyak tersenyum kotak dan bawel.

"Kak Ggugi!!" Taehyung melambaikan tangannya kala melihat mobil Jeongguk berhenti di depan lobby perpustakaan kota. Hal itu membuat Jeongguk sedikit terkejut. Pasalnya, Seoul sedang berada di suhu terdingin di musim salju tahun ini. Dan kekasih kecilnya malah menunggu ke datangannya di luar ruangan??

Jeongguk turun dari mobilnya, dan Jimin sudah maju selangkah dengan beberapa kali menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kak Jeongguk, sorry. Taehyung yang kukuh mau nunggu di sini. Katanya biar Kak Jeongguk gak pusing cari dia di dalam perpustakaan," Ujar Jimin menjelaskan. Jeongguk dapat melihat air wajah Jimin yang sepertinya takut disalahkan atas berdirinya mereka di luar perpustakaan dalam waktu lama di musim dingin semacam ini.

Jeongguk tersenyum kecil, ia kemudian mencubit pipi dingin milik Taehyung. "Anak ini memang keras kepala dan senang sekali membuat orang khawatir, ya?"

"Aw, sakit Kak Ggugi!"

Jeongguk tertawa, kemudian ia melirik ke arah sahabat kekasihnya itu, "Jimin, ayuk ikut saya. Kita makan malam dulu sekalian."

*

"HUAAHH samgyetang memang paling enak dimakan ketika cuaca dingin!!" Dengan ekspresi kelewat menggemaskan, Taehyung mengangkat mangkuk samgyetang miliknya dan menghirup aroma dari sup tersebut. Tidak salah sih, samgyetang memang cocok sebagai makanan musim dingin.

Jeongguk mengambil alih mangkuk yang masih berisikan samgyetang penuh itu dari kedua tangan Taehyung secara perlahan dan kembali meletakkannya di atas meja. Perlakuan itu sontak membuat sang empu mengerucutkan bibirnya.

"Makan yang benar, Bintang Kecil. Nanti tumpah. Supnya masih panas," Ucap Jeongguk.

Taehyung menurut. Ya, kebetulan juga perutnya sudah lapar. Jadi ia segera meraih mangkuk nasi dan menyiramkan kuah samgyetang di atasnya, tidak lupa memasukkan potongan-potongan ayamnya juga. Perfect!

Jimin yang duduk di depan kedua insan yang saling jatuh cinta itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu kembali fokus pada Sundubu jjigae di depannya. Melihat Taehyung yang memang masih suka bersikap kekanak-kanakan dan Jeongguk yang terlalu mengayomi Taehyung membuat Jimin sebenarnya jadi gemas sendiri. Ia berasa menonton film layar lebar secara langsung tepat di depan matanya.

"Aku mau coba punya Jimin."

"Tidak, kamu gak bisa makan seafood, Taehyung," Ujar Jimin melarang Taehyung menyicipi makanannya.

"Ada apa memang dengan samgyetang milikmu? Mau saya pesankan menu lain? Atau mau coba menu saya?"

Astaga!! Jimin benar-benar ingin terkikik geli melihat perlakuan Jeongguk pada sahabat karibnya. "Wow, Kak Jeongguk ini..." Tangan pemuda itu saling bertepuk heboh.

120 Minutes (Kookv)Where stories live. Discover now