Pt.7

5.6K 479 5
                                    

GeminiFourth
GarthaxFarrel

Gartha langsung terduduk di sebelah Praditya tak peduli dengan tatapan curiga dari mereka berdua dan Marvin memilih untuk mencari jeruk yang segar untuk ia makan

"Lo berdua lama amat, ngapain si?" Praditya melontarkan pertanyaan kepada newmem yang baru datang

" None of your bussiness" jawab Marvin, ia langsung duduk di sebelah Sean dan mencomot satu jeruk yang telah di kupas

"Sok Inggris Lo nyet!"  Marvin menatap Praditya tak peduli. Percuma bertanya kepada Marvin, lebih baik nanya ke Gartha. Lebih akurat

"Gar, abis ngapain si?"

"Gak ngapa-ngapain" ujarnya, Praditya menatapnya curiga

"Najis! Boong banget lu, trus tu leher kenapa di plester-plester segala hahh?"
Reflek Gartha langsung mengusap lehernya yang terdapat plester

Oke, Marvin mulai panik

"Eee- tadi si Gartha kena-"

"Gue ke gesrek paku, kenapa emang? Tadi ke UKS dulu makanya lama, trus Marvin nemenin gue" jawab Gartha dengan jelas dan Marvin menghela nafasnya lega

Tentu saja Praditya ini tidak akan percaya begitu saja. Orang tengil kayak dia punya seribu celah membongkar. Tapi sepertinya untuk kali ini ia tidak akan Bertanya kembali.

Karna Gartha keburu mengeluarkan aura dominasinya. Membuat Praditya tidak berani untuk kembali bertanya

Ia pun mulai berbisik kepada Sean dan Gartha juga sibuk dengan ponselnya

"Seng, mereka mencurigakan ya"

"Gak salah sih,  Eh tunggu" apa ini Sean merasa ada sesuatu yang janggal

"Lo tadi manggil gue sayang?! Apaan lu anjing! sayang-sayangan ke gue?! Najis!"
Sean menyingkirkan kepala Praditya

"Budek apa gimana sih Lo?! Gue manggil SENG ya SATT!! Ngarep banget lu di sayangin sama gue"  Hoho.. Praditya tidak mau kalah galak kepada Sean

"Gue juga punya selera kali, modelan kayak Lo masuk nya ke Blacklist gue, Sorry!" Lanjut Praditya. Mereka berdua saling menatap sinis.

"Ribut aja terus sampe mampus" Cibir Marvin yang mulai bosan dengan mereka

Gartha terlihat tenang-tenang saja, ia masih fokus dengan ponselnya, sepertinya sebentar lagi ia harus pergi. Lagi pula Gartha punya perusahaan yang harus ia urus.

"Gue cabut duluan ya, di suruh ke kantor" ujarnya seraya berdiri untuk pamit kepada teman-temannya

"Tumben dadakan?" Tanya Marvin

"Gatau, katanya penting. Gue duluan ya, Vin jangan lupa malem ini" Tak lupa Enigma itu mengingatkan Marvin. Dan Marvin mengangguk sambil senyum senyum.

Gartha pun pergi, menuju tempat parkir untuk mengambil mobilnya. Oke, saatnya Marvin beraksi.

"Dit, gue mau nanya"  ujar Marvin

"Nanya apaan?" Ia menjawab seraya mengunyah jeruk yang baru ia buka

"Lo kenal Farrel? Kalo gak salah tu anak jurusan Seni sama kayak Lo, bener?"

Praditya berpikir sejenak, sepertinya ia tau

"Ohh.. Pangeran Seni itu? Tau gue, ngapa emang? Dia nyoba gebet omega inceran Lo?" Ucapnya santai sebari memakan jeruk kembali

"Enggak goblok, gue lagi gak ngincer omega, tau dari mana lu?"

Challenge //EnigmaxAlpha// Geminifourth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang