59

912 59 25
                                    

Lim POV

Disini lah kita, ditempat istirahat terakhir dari seorang Jung Jaewon.
Pria yang menyerahkan semua hidupnya pada wanitaku, Lalisa.

Tidak masalah kan jika aku mengaku sudah memilikinya seutuhnya?

Aku kira semua yang ku berikan pada Ica itu sudah lebih dari kata spesial tapi ternyata masih ada pria yang lebih bahkan sangat luar biasa memperlakukannya dengan sangat baik

Jaewon memperlakukan wanitaku layaknya seorang Ratu satu-satunya di dunia ini, perhatian dan kasih sayang nya sungguh luar biasa untuk Lisa, ya aku memang akui itu..

"Kak Jaja... Apa kabar denganmu...? apa kak Jaja bahagia? Apa Kak Jaja baik-baik saja di sana? Apa kak Jaja tak merasa kesulitan? Apa kak Jaja sudah benar-benar pergi? Kak Jaja benar-benar meninggalkanku sekarang? Kakak tega sekali meninggalkan Alisa sendirian, kenapa melakukan itu padaku? Kenapa? Kak Jaja sudah tak sayang Alisa lagi?"

"Kak Al rindu,, ayok kembali.. kita main lagi, main ke pasar malam berdua, atau.. kita ajak teman-teman yang lainnya juga biar tambah seru gimana?"

Aku hanya bisa menahan sesakku dalam diam, melihat wanitaku menangis seperti ini adalah hal yang paling aku benci, Lalisa tak boleh menangis dia hanya boleh tersenyum jikapun menangis itu adalah tangisan kebahagiaan

Melihatnya dalam terpurukan membuat ku merasa menjadi orang yang paling buruk karena tak bisa mempertahankan senyuman manisnya dan tawa yang menjadi candu untukku maupun semua orang yang melihatnya

Aku ikut menunduk dan memeluknya erat, aku memang benci melihatnya menangis tapi setidaknya aku adalah orang yang dia andalkan untuk menyalurkan kesedihannya pada orang lain, dan itu adalah aku.

"Caa nangisnya puas-puasin ya.. karena setelah ini Rio bersumpah gak akan ada lagi air mata yang keluar dari mata kamu, mungkin akan tapi karena kebahagiaan bukan kesedihan"ujar ku dengan memeluknya begitu erat

"Rio.. Jaja jahat karena meninggalkan ku sendirian, dia jahat. Dia gak sayang akuu hiks"

Lisa tambah terisak di pelukan ku membuat ku tambah sesak mendengarnya

"Ca.. Jaja mu itu sayang kamu, sayang banget malah. itu sebabnya dia memilih pergi untukmu, agar kamu bisa lebih bahagia lagi, dia pengen kamu ngerasain kebahagiaan yang begitu besar makanya dia memilih pergi"

Lisa melepaskan pelukannya ia mendekatkan dirinya pada nisan Jaewon

"Kak, Alisa seratus kali lipat lebih sayang sama kakak, kakak harus bahagia disana bareng bunda, pasti kakak sudah bertemu dengan bunda kan? Titip salam dari Al ya dan bilang kalau Al minta maaf karena gak bisa Berbahagia sampai tua bersama kak Jaja, kita harus berpisah lebih cepat, nanti Al nyusul ya? Secepatnya.. Kakak sama bunda harus tunggu al oke(?)"

*Lisa mengenal bunda Jaewon saat dirinya masih kecil, meskipun ia baru tahu sekarang bahwa makam yang sering Jaewon kunjungi dengan nya itu bunda yang sangat menyayangi nya dulu, bisa di bilang Ia adalah istri dari Choi Seung Hyun tapi ntah kenapa identitas nya disembunyikan, bahkan keluarga Choi sendiri tidak ada yang tahu bahwa paman Choi Seung Hyun mempunyai istri dan memiliki anak

Lisa mentapku"Rio tolong beri aku waktu, aku--"

"Tak masalah, Rio tinggal ke depan ya.. kalau sudah panggil Rio oke"

Lisa mengangguk membuat ku segera pergi dari sana

Lim POV end

-

"Loh Appa dimana Lili?"tanya saudara Choi

"Tadi Lim datang dan meminta izin pada Appa serta eomma untuk pulang bersamanya"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 03 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

blackvelvetWhere stories live. Discover now