54. Pemakaman

994 94 14
                                    

Hanbin POV

Aku merasa menjadi orang terbodoh sekarang, Bagaimana bisa aku tertidur lelap sementara sahabat tersayang ku mengorbankan nyawanya sendiri untuk orang yang sangat ia sayangi

Aku tahu dia sangat menyayangi Lisa lebih dari apapun bahkan dari nyawanya sendiri.. Tapi apa harus dia benar-benar mengorbankan semuanya untuk Lisa? Aku tak masalah sungguh.. tapi aku tak terima  dia pergi dengan cepat

Aku tak marah pada Lisa karena aku tahu Lisa tak salah apapun, Lisa tak pernah meminta namun Jaewon lah yang berinisiatif

Dari dulu Jaewon memperlakukan Lisa layaknya kaca, Yang harus dilindungi dengan Ketat dan seksama.

dia akan merawatnya dengan hati-hati dan lembut karena takut jika kaca itu akan tergores atau bahkan pecah

Memperhatikan hal-hal kecil yang Lisa butuhkan bahkan sama sekali tak di butuhkan, Jaewon memang selalu berpikir terlalu jauh tentang Lisa, memikirkan hal-hal kedepannya yang belum tentu akan terjadi

Yang aku tahu dari dulu sampai sekarang Jaewon akan selalu menyayangi Lisa bahkan sampai seterusnya

Janjinya untuk menjadi pelindung sudah selesai dia sudah menepati itu sekarang

Yang aku pikirkan sekarang bagaimana kami memberitahu Lisa kabar buruk ini, bagaimana respon Lisa nanti setelah tahu?

Jaewon menghabiskan sisa cinta itu untuk Lisa begitupun nyawanya, tapi bagaimana bisa pria bodoh ini malah memacari kakaknya, Jennie?.

Itu karena Lisa menyuruhnya, menyuruhnya untuk menjaga Jennie dan si bodoh ini malah memacarinya beralasan untuk melindungi Jennie padahal alasan yang sebenarnya adalah ia ingin membuat Lisa cemburu, memang bodoh! Bagaimana  mungkin orang yang tidak peka seperti Lisa cemburu? Yang ada Jaewon sendiri lah yang tertekan

Sayang nya si bodoh ini adalah sahabat ku, tapi aku menyayangi nya. Aku menyayangi nya layaknya keluarga, bukan aku saja namun kami semua memang sudah menganggap kita adalah keluarga satu sama lain.

Aku menatap teman-teman ku satu persatu mereka juga sama sedih nya dengan ku, Jaewon memang manusia baik pantas jika banyak orang bersedih saat mendengar sabar duka ini.

Mereka menyesal menuruti Jaewon untuk pulang dan bekerja seharusnya mereka tak pergi waktu itu mereka juga merutuki kebodohan mereka sama halnya dengan ku

Sepertinya memang ini sudah direncanakan, Jaewon memang bermain rapih sampai kami tak merasa curiga sedikit pun

Netraku menangkap seseorang disana ia menunduk namun beberapa saat kita berpandangan, aku menatap nya dengan tajam bermaksud untuk membunuhnya dengan tatapan itu namun itu tak mungkin terjadi bukan? sementara dia menatapku sendu dia selalu berucap maaf dan bersalah, aku menyudahi tatapan ku duluan.

Kami tentu saja belum ikhlas,, namun balik lagi pada keadaan yang menuntut kami untuk merelakan.

Tetapi bagaimana pun masih ada sedikit dendam di hati ini yang belum di selesaikan dan aku tak akan puas jika dendam ini masih ku pendam.

Dan dendam itu bukan berasal di dalam diriku saja melainkan semua sahabat mu ikut merasakannya

Jung Jaewon semoga kau bahagia disana, Kami menyayangi mu.

Berbahagialah dimana pun kau berada.

One and B.I

I

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
blackvelvetWhere stories live. Discover now