Januari yang dingin

59 5 1
                                    

•••


Sekolah dimulai lagi. Yang paling tidak diinginkan anak-anak adalah melewatkan dua jam di udara terbuka pada pagi Januari yang dingin. Pelajaran satwa gaib, Tetapi profesor sirince  telah menyediakan api unggun penuh salamander untuk membuat mereka senang, dan me-reka melewatkan dua jam pelajaran yang sangat me-nyenangkan dengan mengumpulkan kayu dan de-daunan kering untuk menjaga agar api tetap berkobar, sementara kadal-kadal pecinta api itu berlarian naik-turun batang kayu yang membara bernyala-nyala.

Pelajaran Ramalan pertama dalam semester baru ini tak seasyik pelajaran sebelumnya. Profesor Trelawney se-karang mengajar mereka rajah tangan dan tanpa basa-basi dia memberitahu anak-anak umur pendek mereka. Dia juga dengan sangat jelas mengatakan bahwa Regulus memiliki garis hidup terpendek yang pernah dilihatnya. Evan dan Barty tertawa sangat puas  hingga mengeluarkan air mata, membuat Trelawney mengeluarkan ramalan kejadian mengerikan yang akan di hadapi mereka, keduanya terdiam dengan canggung.

Sementara pelajaran transfigurasi menjadi lebih sulit, profesor McGonagall meminta mereka mengubah beberapa bagian tubuh sendiri, saat pelajaran telah selesai, anak-anak saling mentertawakan, kebanyakan dari mereka mengubah bentuk dan warna alisnya.

Pelajaran ramuan menjadi penutup hari yang dingin, Mereka baru sempat mengucapkan "baik", pintu ruang kelas bawah tanah sudah terbuka dan perut Slughorn mendahului keluar. Sementara mereka masuk ke dalam kelas, kumis besarnya yang seperti kumis beruang laut melengkung di atas mulutnya yang tersenyum.

Regulus mengeluarkan perkamen berisi esai seribu tanaman ajaib-nya. Kemudian slughorn meminta semua anak membuat ramuan penguat diri. Regulus berdiri pada meja yang sama dengan Evan, Barty berada di meja belakang  mereka, mencibir dengan terang-terangan.

Regulus masih mempunyai sisa detensi. Setelah kelas sudah kosong hanya tersisa dirinya bersama profesor slughorn.
"Profesor—saya masih mempunyai detensi—seperti biasa." Profesor slughorn, berbalik tersenyum dengan kumis tebal nya. "Tentu saja anakku—kau tidak seharusnya mengemasi cacing-cacing itu," katanya menyesal. "tidak masalah—saya akan melakukannya." Regulus memandang jijik cacing-cacing berlendir sekitar dua kaleng besar.

"Jangan khawatir, Nak. Aku bisa melakukannya." Slughorn berbisik, Regulus mengerti dengan cepat. Kemudian cacing-cacing itu selesai ditangani dalam sekali ayunan tongkat. "Aku punya tugas yang bagus—bagaimana dengan secangkir teh hangat sebelum tidur." Regulus senang bukan main, "tentu saja—profesor." Kemudian mereka menuju kantor guru, "tapi jangan beritahu profesor Dumbledore—anggap saja ini hadiah untukmu." Slughorn berbisik, Regulus mengangguk mantap. Untuk apa dia memberitahu Dumbledore, ada untungnya menjadi salasatu murid favorit seorang guru.

Regulus pulang pukul sembilan, menuruni tangga pualam melingkar menuju ruang rekreasi slyterin. Ruangan itu tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa anak kelas enam, dan juga tiga saudari Balck. Narcissa melihatnya datang, melambaikan tangan, mengajaknya bergabung.
"Ada apa? Cissy." Regulus menghampiri, "kau tau?! Bella naksir anak yang kerja di borgin burkes" jawabnya bersemangat, Andromeda masih terkikik geli. Bellatrix tidak seperti keduanya, menjadi bahan tertawaan membuatnya lebih terlihat galak, "jangan berbicara sembarangan Cissy!" Bella menarik lengan Regulus menjauh.

"Jangan percaya mereka! Kau ikut tertawa?!" Mata tajam Bella benar-benar mengimitidasi. "Tidak" jawab Regulus seadanya, "Aku mengantuk Bella—biarkan aku pergi.  dan kenapa kau marah padaku?! Mereka yang mengejekmu." Regulus akan pergi, tangannya ditarik lebih keras lagi. "Bella kumohon! Aku tidak peduli apa yang Cissy katakan!" Bellatrix mendekat, "bukan itu" katanya berbisik, "dia bukan sekedar pegawai biasa, Reg. Dia mempunyai tekad yang suci! Aku yakin kau akan menyukai dia." Lanjutnya dengan suara dalam yang mengerikan.

"Kenapa aku?—" Regulus mengesampingkan rasa kesalnya, "Karena aku tau, kau punya pemikiran yang sama dengan kami," Bella menyeringai, Regulus berusaha sabar.  "jangan buat aku bingung Bella, katakan dengan jelas." Mereka masih berbisik membuat narcissa dan Andromeda sepertinya tidak senang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 14, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Black  [ 𝑅.𝒜.𝐵 ] Where stories live. Discover now