Day-42. Kejujuran

Bắt đầu từ đầu
                                    

“Ini pekerjaanku. Phi nggak punya hak buat ikut campur,” tukas Arcello mulai meradang.

“Ya. Saya memang tidak berhak mencampuri urusan pekerjaan Tuan. Tapi untuk yang satu ini, saya punya hak untuk ikut campur,” timpal Gabriel sambil menunjuk laptop yang masih menyala. Arcello cepat-cepat menutup layar laptopnya.

“Apa Tuan tahu? Apa yang sudah Tuan lakukan ini adalah tindakan gegabah. Siapa saja yang sudah melihatnya? Untuk siapa Tuan melakukan ini semua?” tanya Gabriel. “Kalau raja iblis sampai mengetahui tentang hal ini, habis sudah keberadaan kami. Mereka akan menyerang langit dengan mudah,” terangnya.

“Saya tidak percaya Tuan tega melakukan hal ini pada kami, padahal kami sangat memercayai Tuan.” Gabriel memojokkan Arcello.

Tidak terima dirinya dipojokkan, Arcello pun kembali angkat bicara. “Stop ngomongin soal raja iblis! Selama ini Phi selalu bilang raja iblis sedang mengincarku, mencariku, bahkan ingin membunuhku. Tapi, sejauh ini apa yang Phi katakan tidak terbukti. Aku masih baik-baik saja. Atau mungkin yang sebenarnya mengincar kekuatanku adalah klan kalian?” Arcello melayangkan tuduhan pada Gabriel yang membuat sang mantan malaikat sontak terbelalak.

“Apa yang Tuan katakan? bagaimana Tuan bisa berpikir seperti barusan?” tanya Gabriel tak percaya.

“Benar kan? Selama ini yang kalian bicarakan tentang raja iblis adalah omong kosong? Atau mungkin kalian sendiri yang sebenarnya menginginkan kekuatanku.”

Mendengar perkataan Arcello barusan benar-benar telah melukai perasaan Gabriel. Ia sudah tidak bisa berkata apa-apa. Ia tampak menunduk sambil tersenyum sinis. Sesaat kemudian Gabriel kembali mengangkat wajahnya menatap tuannya dengan tajam.

“Tuan tidak tahu kan kalau selama ini raja iblis mengirimkan pasukannya untuk menyerang saya? Apakah Tuan ingat bagaimana punggung saya terluka? Itu karena salah satu iblis mencakarnya saat kami sedang bertarung. Tidak sampai di situ. Kejadian yang membuat Tuan salah paham pada gadis unit sebelah, juga karena raja iblis. Dan saya pun sudah menjelaskannya pada Tuan,” terang Gabriel mengingatkan.

Mendengar cerita Gabriel, Arcello tersenyum mengejek. “Phi sendiri kan yang bilang kalau luka di punggungmu karena tergores paku saat membetulkan wastafel? Lalu apa sekarang? Kenapa perkataan Phi seolah sedang membodohiku?” Arcello berteriak pada Gabriel.

“Tidak Tuan, saya tidak pernah membodohimu. Jika selama ini mereka tidak menyerang Tuan, bukan berarti mereka tidak ada. Ketahuilah, cara mereka menyerang bukan hanya dengan kekerasan, tetapi mereka mampu melakukannya dengan cara yang lebih halus.” Gabriel mengingatkan Arcello.

“Ini bukan hanya soal serangan, tapi aku bahkan nggak yakin ada iblis yang mengincarku. Sebenarnya apa yang Phi sembunyikan? Kenapa Phi semakin membuatku tidak memercayaimu?” Arcello menuduh Gabriel menyembunyikan sebuah kebenaran darinya.

“Benar! Saya menyembunyikan banyak hal dari Tuan. Karena apa? Karena saya tidak ingin membuat Tuan khawatir.” Gabriel mulai terpancing dengan ucapan Arcello.

“Apa Tuan ingin tahu apa yang saya sembunyikan selama ini?” tanya Gabriel. Tanpa menunggu jawaban, ia pun segera melanjutkan ucapannya. “Yang saya sembunyikan adalah kebenaran tentang siapa alat yang raja iblis gunakan untuk memperdaya dirimu. Dia adalah Beezel, kekasih Tuan.” Akhirnya Gabriel mengeluarkan semua rahasia yang ia jaga.

Mendengar kekasihnya menjadi tertuduh, Arcello tidak bisa diam saja. Bagaimana ia bisa memercayai perkataan Gabriel yang terkesan mengada-ngada.

“Apa maksudmu?” tanya Arcello.

“Dia adalah salah satu alat yang raja iblis gunakan untuk membuatmu lengah, dan sekarang Tuan sudah jatuh ke dalam perangkapnya.” Gabriel membongkar siapa Beezel sebenarnya.

Gabriello (Cetak ✅ │ Part lengkap) Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ