Day-8. Kenangan Penyembuh

1.4K 167 50
                                    

#Day8
Clue #kapibara

Kapibara atau kapibara besar merupakan jenis hewan pengerat terbesar yang masih ada di dunia yang merupakan anggota genus Hydrochoerus. Kapibara merupakan hewan asli daerah tropis dan lembap di Amerika Selatan.

* * * *

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

* * * *

Gabriel menggedor pintu apartemen tetangganya. Kepanikan kini melanda. Setelah menemukan tuannya tergeletak tak berdaya, Gabriel kelimpungan. Sempat ia meminta bantuan pada Mikhael lewat telepati, namun apa daya konsentrasinya pencar. Ia tidak bisa berpikir dengan benar. Jalan satu-satunya adalah meminta bantuan pakai cara manusia.

Memanggil dokter adalah cara tercepat yang bisa dilakukannya sekarang. Sebenarnya, sebagai malaikat, Gabriel paham cara menggunakan ponsel. Hanya saja, ponsel milik Arcello mati kehabisan daya. Tidak ada waktu jika harus menunggu ponsel Arcello terisi. Ia harus cepat-cepat menyelamatkan tuannya.

Berulang Gabriel menggedor pintu unit ketiga dari tempat tinggalnya, setelah dua unit terdekat tidak ada yang merespons, kemungkinan penghuninya sudah pergi bekerja. Hanya penghuni unit ketiga inilah harapan ia satu-satunya.

Setelah cukup lama Gabriel menunggu, akhirnya seorang perempuan paruh baya membukakan pintu. Ia tampak kebingungan saat melihat Gabriel. Pikirnya, ia belum pernah melihat wajah itu sebelumnya.

"Selamat pagi, Bu. Maaf, saya mengganggu," ucap Gabriel tersengal-sengal. "Nama saya Gabriel. Saya tinggal di unit Arcello. Saya mau meminta tolong ...," lanjutnya sambil menjelaskan tujuannya meminta pertolongan.

Mendengar penjelasan Gabriel, si ibu tampak terkejut dan khawatir. Semua tergambar jelas di wajahnya.

"Saya panggilkan dokter saja, ya? Tunggu sebentar."

Si ibu masuk ke dalam. Setelah itu terdengar pembicaraan samar-samar. Gabriel menunggu di depan pintu dengan gamang.

"Dokter di klinik bawah bisa membantu," jelas sang ibu setelah ia kembali menemui Gabriel.

"Syukurlah. Terima kasih banyak, Bu."

"Tunggu saja di rumah. Tapi maaf, untuk sekarang saya belum bisa ikut melihat keadaan Nak Arcell," jelas si ibu.

"Tidak apa-apa, Bu. Sekali lagi terima kasih banyak."

Gabriel membungkuk sopan sebagai ucapan terima kasih pada si ibu sebelum ia kembali ke apartemen, menemui Arcello yang masih tergeletak lemas di atas kasur.

"Tuan, bertahanlah. Tunggu sebentar lagi. Dokter sedang menuju kemari," bisik Gabriel sambil mengusap kening Arcello yang berkeringat deras.

Beberapa saat Gabriel menunggu sambil terus merawat Arcello, tak lama dokter pun tiba dan langsung memeriksa kondisi Arcello yang masih tak sadarkan diri.

Diagnosis sang dokter menyimpulkan kalau Arcello hanya kelelahan dan stres. Ia juga menyebutkan kemungkinan Arcello sering telat makan. Maka dari itu, sang dokter menyarankan agar Arcello beristirahat yang cukup serta memperbaiki pola makannya. Ia juga tak lupa memberikan obat untuk Arcello.

Gabriello (Cetak ✅ │ Part lengkap) Where stories live. Discover now