Day-16. Romantis VS Komedi

986 137 47
                                    

#Day16
Clue #susukambing

Tau susu kan? Air yang keluar dari buah dada. Entah itu dada manusia ataupun hewan mamalia. Susu asli berwarna putih kekuningan.

Berarti susu kambing bisa di maknai dengan susu yang berasal dari nenen kambing. Konon katanya, kandungannya mirip dengan ASI. Cek google untuk info lengkapnya. Hehehe...

* * * *

Gabriel menunggu Arcello dengan gusar. Jam kerja tuannya sudah berakhir sejak lama, tapi tuannya belum ada tanda-tanda kepulangan. Bahkan chat-nya saja tidak dibalas.

Keanehan sikap tuannya pagi ini membuat Gabriel semakin cemas. Dia tak berani mengganggu tuannya lebih dari hanya sekedar menanyakan kapan pulang.

Saat Gabriel masih gelisah, tiba-tiba bel pintunya berbunyi. Cepat-cepat Gabriel menghampiri. Ia berpikir jika yang datang adalah tuannya, tapi saat pintu terbuka ternyata yang datang justru Rafael, si satu-satunya malaikat yang bisa berubah menjadi manusia kapanpun dia mau. Kali ini dia datang dengan wajah girangnya membawa beberapa kantung belanja.

"Hai, Kawan!" seru Rafael semangat sambil mengangkat tas belanjaan. Tapi Gabriel tak menunjukkan penyambutan yang memuaskannya. Justru Gabriel terkesan murung.

Melihat sahabatnya murung, keceriaan Rafael pun mendadak hilang berganti kebingungan.

"Hei, ada apa dengan wajahmu? Kok cemberut gitu?" tanya Rafael sambil mengikuti Gabriel masuk ke dalam.

Gabriel duduk di sofa diikuti sahabatnya. "Aku khawatir dengan Tuan Arcell. Sepertinya dia sedang ada masalah. Bahkan pagi ini, dia pergi bekerja begitu saja. Dan yang membuatku semakin khawatir, hingga detik ini ia tidak memberiku kabar. Apa yang harus aku lakukan, Rafie?" Gabriel langsung mencurahkan kegelisahannya.

"Apa kehidupan manusia serumit itu?" lanjut Gabriel sambil menatap Rafael dengan wajah yang memelas.

Rafael mendadak ikut gusar, ia mulai berfikir kalau ini adalah dampak dari keusilannya kemarin. Ia tidak menyangka jika ulahnya bisa berakibat seburuk itu. Ia juga tidak tega melihat kondisi Gabriel yang terlihat kelelahan menunggu tuannya.

Alih-alih menjawab, Rafael hanya mengusap bahu sahabatnya itu. Sementara Gabriel terlihat menunduk lesu.

Namun sesaat kemudian, Gabriel tampak menguap. Bisa dipastikan ini adalah perbuatan Rafael, dia sengaja mengeluarkan mantra agar Gabriel bisa lebih tenang.

Setelah dirasa sahabatnya tertidur pulas, Rafael membaringkan Gabriel pada sofa. Setelah itu ia hanya memandangi pria tersebut, menyesali apa yang sudah ia perbuat.

Bukan Rafael jika tak punya ide jahil, Ia mencorat-coret wajah Gabriel dengan spidol hitam. Menggambar beberapa lukisan abstrak yang tidak jelas. Sambil tersenyum ia pun berkata, "Gabriel, aku minta maaf. Dengan ini mudah-mudahan kalian bisa baikan, ya," bisik Rafael.

Sedang menjahili sahabatnya, tiba-tiba Rafael merasakan keberadaan Arcello tengah mendekat. Karena tidak ingin ketahuan, cepat-cepat ia pun pergi lewat balkon apartemen, menyibakkan sayapnya dan terbang ke singgasananya.

Benar saja, sesaat kemudian Arcello membuka pintu. "Aku pulang." Seperti biasa, ia tidak pernah lupa mengucap salam. Tapi kali ini tak ada jawaban, lampu juga sudah redup.

Setelah menyimpan sepatunya, Arcello mengedarkan pandangannya mencari Gabriel. Ternyata, sosok yang dia cari sedang tertidur pulas di sofa tanpa selimut. Sekadar ingin memastikan, Arcello pun mendekati Gabriel pelan-pelan.

Arcello menumpukan kedua tangannya pada lutut. Saksama ia menatap wajah teduh Gabriel yang ternyata penuh dengan corat-coret spidol berwarna hitam. Melihat itu membuat Arcello mengembangkan senyuman, nyaris ia tidak kuat menahan tawa. Apa-apaan ini? batinnya.

Gabriello (Cetak ✅ │ Part lengkap) Kde žijí příběhy. Začni objevovat